Lorong Sepi

51 2 2
                                    

Pada suatu kantuk sehabis lelah setelah seharian dikerjai kerjaan karunanidi menyempatkan ngopi dengan dirinya sendiri, didepan teras yang bertembokan ucapan semoga dan beralaskan selamat datang bahagia ditemani hembusan angin bingung juga langit yang mendukung dia bersenderan dengan bangku yang sama sama kebosanan sambil bergumam dalam sepi
“nikmatnya minum kopi yang diseduh air mata sendiri seperti mencucup manisnya sunyi didalam pikiran yang dipenuhi kenang kenang.”

Tiba tiba ada seorang gadis berpakaian serba hitam dengan tangan kanan memegang payung keluar melewati lorong gang sepi,
Ditegur ia hanya meringik dari matanya terlepas tangis
Basah sekujur mukanya makeupnya tak lagi berbekas
senyumnya tak lagi manis tatapannya penuh derita menuntun perjalanannya menjauh entah kemana
jejak kakinya bau sekali kenangan
Ada yang terjatuh dari sakunya ternyata rindu
Dimasukan saja kedalam kantung saku siapa tau nanti bertemu
Lalu diteguknya kopi yang dari tadi dicueki asu baunya serupa bau gadis itu.

KarunanidiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang