Special Chapter | Hana | Loveship - Seungyul

587 67 176
                                    

Play Media untuk lagu yang disarankan.
- Paul Kim ft Chungha _ Loveship

Warning!! Plot ini sangat mendrama sekali. Mohon kondisikan saat membaca. Siapa tau anda akan mengalami mual dan bosan.

Typo everywhere!!!


The Relationship between the Co-worker, Cho Seungyoun and Lee Hangyul.

Suara detik jam terdengar pelan memenuhi ruangan kecil berpenghuni dua lelaki berprofesi dokter. Kamar bernuasa pastel dengan suhu hangat menyapa Hangyul. Lelaki bermarga Lee itu mengerang malas, menarik tubuhnya hingga duduk. Hangyul menoleh, senyum tipis terlukis di wajahnya saat melihat sosok paling dikasihinya masih terlelap polos. Tangan besar sosok itu bahkan setia melingkari perutnya. Dengan pelan, dipindahkan tangan kokoh itu dan mulai turun dari ranjangnya. Sudah waktunya memulai aktivitas pagi sebelum kesibukan di rumah sakit kembali menyapa.

Hangyul keluar kamar mandi masih dengan handuk kecil dikepalanya. Menggosok kasar rambut basahnya sambil berjalan menuju area favoritenya. Dapur. Iya, dia harus segera memasak sarapan. Untuknya dan untuk si terkasih.

Tangan gempalnya terlebih dulu memasukkan pakaian kotor pada mesin cuci dan mengatur mesin itu hingga bunyi gemuruh khas mesin cuci berkerja terdengar. Sambil menunggu cucian, pemuda Lee itu mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat sarapan praktis dari kulkas.

Sandwich? Tidak buruk.

Tidak perlu waktu lama bagi pemuda Lee itu menyelesaikan 2 porsi sandwich. Tepat saat itu pula pemuda lain yang tadi masih terlelap sudah menyusulnya ke dapur. Hangyul mendongak ketika mendengar derap langkah mendekat. Ketika dua pasang netra itu bertemu, keduanya saling melempar senyum.

"Morning." Bisik Seungyoun sambil memeluk Hangyul dari belakang.

"Morning. Hyung ingin mandi atau sarapan dulu?"

Ada jeda sejenak. Pemuda bermarga Cho itu sedang menimbang. "Aku mandi saja dulu."

Hangyul mengangguk. "Kopi atau susu?"

Seungyoun mencuri ciuman di pipi tembam Hangyul. "Kau sangat paham akan diriku, Lee Hangyul." Hangyul terkekeh lalu mengangguk mengerti.

Pelukan itu terlepas, pemuda Cho sudah menghilang dari dapur. Hangyul dengan cekatan menyiapkan segelas kopi kesukaan Seungyoun. Selesai dengan urusan dapur, pemuda Lee itu kembali ke kamar untuk berganti baju dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, Seungyoun keluar dengan handuk melingkar di pinggangnya. Tattoo bergambar pistol kebanggaan si Cho bahkan terlihat setengah. Masih dengan rambut setengah basah menghampiri Hangyul yang berdiri di depan lemari, memilih baju yang akan dikenakan hari ini.

Hangyul menoleh sebentar merasakan langkah Seungyoun menghampirinya lalu meraih setelan yang telah dipilihnya. Menyodorkan baju rapi berwarna abu dengan celana kain hitam pada Seungyoun. Pemuda Cho itu tersenyum lalu mencuri kecupan di bibir Hangyul. Hangyul melotot akan protes.

"Hyung.....kau tidak bercukur?"

"Besok saja. Lagipula belum terlalu kelihatan." Elak Seungyoun sambil melepas hanger dari kemeja yang diberikan Hangyul tadi. Hangyul mendesah, melirik jam dinding lalu dengan cepat meraih baju tadi, meletakkannya di ranjang dan menyeret Seungyoun ke kamar mandi.

"Kalau Hyung malas melakukannya, biar aku saja yang mencukurnya." Seungyoun terkekeh. Pemuda Cho itu hanya menurut saat Hangyul mengoleskan krim cukurnya di sekitar janggut dan rahangnya. Tangan gempal itu bergerak hati-hati dan lembut. Sesekali Hangyul terlihat mendongak untuk melihat lebih dekat wajahnya, membuat Seungyoun terkekeh. Dengan mudah, diangkatnya tubuh Hangyul dan membuat pemuda Lee itu duduk di meja washtafle. Hangyul yang kaget memekik saat tubuhnya diangkat. Pemuda Lee itu melototi si terkasih yang hanya dibalas kekehan gemas.

Warm and Cozy, dr. Song || Yuyo fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang