12 : Jalan

35 5 0
                                    

Senja tersadar bahwa jalan ini  bukan jalan kearah rumahnya maupun ke rumah Fajar.Dia celingak celinguk kearah kanan kiri jalan.

"Fajar ini mau kemana sih?" Namun Fajar tetap diam.

"Jar mau kemana ini bukan arah jalan pulang kerumah gue maupun lo"

"Lo tinggal ngikut aja"

"Ya mau kemana dulu??" Senja bertanya dengan nada sedikit teriak karna talut tidak kedengaran oleh Fajar.

Fajar tak menjawab pertanyaan Senja.Dia tetap fokus kedepan jalan.Senja akhirnya menyerah dia memilih diam dan menurut kemana akan diajak pergi oleh Fajar.

***

Tak lama kemudian motor Fajar berhenti didepan sebuah cafe.Senja merasa tak asing dengan tempat itu.

"Lo mau duduk terus"

"Eh iya" Senja tersadar dengan pemikirannya.

Senja turun dari motor Fajar dan melepas helmnya yang dipakai kemudian diberikan kepada Fajar.Fajar menerima uluran itu dan meletakkan helmnya diatas stang motor.

"Ayo masuk"

"Mau ngapain sih?" Senja tetap bertanya alasan Fajar mengajaknya kesini.

"Masuk dulu ayo" Tanpa ijin Fajar mengandeng tangan Senja.

Senja yang diperlakukan seperti hanya tersenyum bahagia.Dia menatap tangannya yang digandeng oleh tangan Fajar.

Mereka memasuki pintu cafe.Sekarang Senja ingat bahwa ia pernah datang kesini.Dan di tempat ini dia tak sengaja melihat Fajar menyanyi dengan suara indahnya.

"Duduk dulu gue kebelakang sebentar" senja hanya menurut saja.

Belakang yang dimaksud oleh Fajar adalah dapur.Karna Fajwr bekerja disini ia tak perlu minta ijin untuk masuk kearea dapur.

Saat sampai di dapur dia menyapa karyawan cafe yang bekerja dibagian dapur yang sedang bekerja.

"Bang gue mau buat minum ya" Fajar meminta ijin kepada karyawan yang dekat dengannya selama ia bekerja disini.Ya dia adalah Andi.

"Lahh lu buat tinggal buat kenapa minta ijin segala biasanya juga langsung buat" Andi terkekeh kecil.

"Gue mau buat dua bang bukan cuma satu" Andi menoleh kearah Fajar.

"Dua?buat siapa yang atu?"

"Temen bang"

"Cowo apa cowo?eh salah maksudnya cowo apa cewe?"

"Cewe" Andi tersenyum jail.

"Beneran cuma temen nihh" sambil menunjuk kearah muka Fajar.

"Iya bang cuma temen"

"Boong luu pacar ya"

"Temen"

"Pacar lah ayo ngaku lu"

"Serah lah bang gue mau buat minum dulu" Fajar pergi kearah tempat alat-alat dan bahan.

Fajar membuatkan Senja jus jeruk sedangkan buat dirinya jus alpukat.Disaat orang jarang menyukai alpukqt Fajar lebih suka dengan buah itu.Menurutnya alpukat memiliki rasa tersendiri.

Setelah selesai dia keluar dari area dapur menuju ke meja yang diduduki oleh Senja.Fajar meletakkan gelasnya diatas meja.Senja mendongakkan kepalanya kala ada tangan yang menruh gelas dimeja.

"Kamu habis kemana sih ko lama?" Senja bertanya kepada Fajar.

"Dapur" sambil duduk dikursi yang berada didepan Senja.Alhasil sekarang mereka duduk berhadapan.

Fajar Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang