PROLOG

12.1K 449 77
                                    

“Kau mencintaiku?” Suara lembut, tapi menggoda terdengar di telinga pria yang berdiri diam di tempatnya. Sepoi angin malam di tepian kota membuat gigil terasa menusuk sumsum.

“Ya, aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu.” Pria itu menatap gadis cantik di hadapannya dengan penuh permohonan.

Senyum tipis tersungging di bibir berwarna merah jambu diiringi alis yang sedikit naik ke atas. “Lalu kenapa kau mencoba mencuri benda buruanku? Harta yang kudapat dengan susah payah!” Telunjuk lentiknya menyusuri pangkal hidung hingga ke bibir lawan bicaranya. “Apa semua yang kau katakan dusta?”

“Aku tak berbohong!” seru pria bertubuh gempal yang masih bergeming itu.

“Cinta pandangan pertama …” Kalimat perempuan itu terputus ketika sepoi angin mulai terasa di sekelilingnya. Cebikan sinis tercipta. “Itu hanya alasan yang dipakai para pecundang untuk merayuku. Mendapatkan harta … juga tubuhku.”

“Aku sungguh-sungguh! Ki-kita bisa menjadi pasangan bounty hunter yang sempurna! Kumohon … lepaskan aku!” Pria itu pucat pasi ketika menyaksikan lawan bicaranya mulai melayang perlahan.

“Tidak ada pria sejati yang mencuri dari pasangannya!” Di akhir kalimat, deru angin terdengar keras.

Suara burung hantu tenggelam di balik embusan angin yang semakin dahsyat. Debu-debu mulai berterbangan ke langit. Aura kengerian terasa menguar di udara.

“Aku tidak akan memaafkan seorang pencuri!”

Tangan penyihir muda itu terangkat ke atas seiring terciptanya gerakan angin yang semakin menggila. Di ujung jemari tampak putaran tornado kecil yang semakin membesar. Iris keemasan itu memandang ke bawah dengan tajam.

Pria itu masih tak mampu bergerak diikat angin tak kasatmata. Wajahnya sepucat kertas dengan air mata yang jatuh menyusuri pipi.

“Selamat tinggal!” Seiring tangan yang diarahkan dengan cepat ke tubuh pria itu, pusaran angin kencang menukik tajam seperti tombak. Tak butuh satu detik ketika jantung korbannya terkoyak melacutkan darah ke angkasa hingga tak sempat lagi menjerit.

Gadis penyihir berambut keemasan itu pun kembali menjejak tanah dengan anggun.

“Cinta pandangan pertama mungkin hanya terjadi ketika takdir sudah begitu pahit mempermainkan kita,” bisiknya getir.

Dia pun berbalik dan kembali melayang di atap-atap rumah, mencari target berikutnya.

Dia pun berbalik dan kembali melayang di atap-atap rumah, mencari target berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

120220

Alhamdulilah POan pertama Obsessive Loves udah beres. Banyak yg udah sampe juga.

Selamat membacaaaa!!

Jangan lupa ijutan Give Away di bab Prakata, yaaaa!!! Sampai jumpaaa Tanggal 19!

Sang Penggoda x Hereditary of Legendary WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang