Sang Penggoda - 5 - Hujan Darah

3.1K 202 43
                                    

Kisah Sebelumnya

Tiba-tiba tanpa diduga, Agnis melompat dan menerobos jendela penginapan yang terbuka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba tanpa diduga, Agnis melompat dan menerobos jendela penginapan yang terbuka lebar. Pria itu menjerit sekuatnya, "Aku tak mau bayar pajak! Lebih baik aku lari!" Ia tampak sedang melindungi sesuatu yang berharga di dalam saku bajunya. Ia berlari sempoyongan menjauh dari penginapan.

Umpatan dan makian langsung memecah keheningan. Serentak mereka langsung mengejar.

Tatyana melengkungkan bibir ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatyana melengkungkan bibir ke atas. Ia langsung mengerti kenapa Agnis memilih lari keluar dari penginapan. Ia tak ingin merusak tempat ini lebih parah lagi. Di luar, mereka bisa bertarung sesukanya. Apalagi Agnis membuat dirinya terkesan memegang banyak uang dan ketakutan setengah mati. Meski Tatyana ingin tertawa melihat gaya canggung yang diperankan pemuda itu.

Pemuda yang nekat!

Penyihir angin itu pun segera memeriksa keadaan pemilik penginapan. Syukurlah tidak ada luka yang serius. 

Tak lagi membuang waktu, Tatyana langsung melayang menyusul Agnis. Ia terbang tinggi di atas atap dan mengedarkan pandangan. 

Butuh waktu beberapa detik sebelum menyadari kalau Agnis ternyata sudah tersudut di tepi jurang. Bagaimana ia bisa berlari begitu cepat? Jaraknya sudah cukup jauh hingga gadis itu tak langsung menyadari. Ya ampun, kenapa pemuda itu justru lari ke arah sana? Bergegas Tatyana meluncur untuk mencegah hal buruk terjadi pada rekan seperjalanannya itu.

"Serahkan uangmu!" Kali ini semua pria berseragam itu mendekat ke arah Agnis. Pimpinan mereka juga sudah bersiaga dengan pedang yang berkilat tajam di tangannya.

Agnis menelan ludah berusaha menenangkan diri. Ia berada di sebuah tebing yang cukup tinggi. Di belakangnya jurang dan tidak terdengar ada tanda-tanda aliran sungai di bawah sana. Kacau! Namun, pemuda itu tetap harus mengulur waktu. Ia sangat berharap Tatyana mengerti maksudnya dan bisa lekas menyusul.

"Tuan, lihat! Tangannya kosong!" Salah satu anak buah menunjuk Agnis yang terlihat pucat pasi.

Sadar dirinya tertipu, Ketua Penarik Pajak berseru lantang, "BUNUH DIAA!!"

Sang Penggoda x Hereditary of Legendary WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang