Noisy, Nag

682 37 15
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebelumnya gua udah peringatkan diawal
Bagi :
Homopobik
Anti-LGBT
Anti-Gay
Silahkan untuk tidak mampir dan mengikuti

WARNING!!
Di cerita ini mungkin akan mengandung unsur kekerasan, seksual, perkataan kasar, gambar tidak senonoh dan sebagainya.

Untuk para pembaca di mohon kebijakan dalam membaca dan pemikiran yang dewasa.

Terimakasih

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Mean..."

Dengan sangat berisik Cooheart berteriak, suaranya menggema memecah seisi rumah. Mean hanya menutup telinganya, kakak laki-lakinya itu benar-benar menganggu hidupnya. Hari ini hari libur, seharusnya Mean bisa mendapatkan ketenangan. Tapi kakaknya tidak pernah membiarkan Mean mendapatkannya.

"Mean.. Keluar.." teriak Cooheart sekali lagi

"Ck apa-apaan si phi?" gerutu Mean

Mean mendengus kesal dan segera keluar dari kamarnya, meninggalkan komik kesukaannya tergeletak diatas tempat tidur.

"Apa si phi?" gerutu Mean

"Ini hari libur, tapi kau malah asik membaca komik di kamar!" amuk Cooheart

"Terus apalagi?" tanya Mean malas

"Ajak aku keluar! Aku bosan!"

"Ck! Malas!"

"Apa katamu? Kau menolak permintaan phi-mu? Iya?"

"Phi! Aku malas, aku perlu di rumah!"

"Terus kapan kau mau menghabiskan waktumu dengan phi-mu hah?"

"Apaan si phi? Bukannya phi sibuk dengan tontonan drama korea phi?"

"Oh begitu, baik! Silahkan! Mulai hari ini kau masak makanan sendiri! Dan aku tidak akan mengurus semua keperluanmu lagi!"

Dengan sangat kesal Cooheart pergi meninggalkan Mean yang membatu di depan pintu. Wajah Cooheart benar-benar marah, bahkan ia membanting pintu kamarnya.

"Terserah!" gerutu Cooheart

Mean menepuk jidatnya pelan, sifat kakaknya membuat ia merasa bersalah. Bahkan paling terpojokan.

"Phi.." panggil Mean

Mean mengetuk pintu kamar Cooheart.

Cooheart membisu di dalam kamar, ia tidak akan mau lagi mengajak Mean. Rasa penyesalan terngiang-ngiang di kepalanya. Cooheart berkali-kali berdecak kesal karena sifat keras kepala sang adik.

"Ayo pergi!" teriak Mean

"Aku akan bersiap-siap, jika dalam waktu 10 menit phi belum siap. Perjalanan akan di batalkan!" tambah Mean

'Aku tidak percaya dengan anak ini!' gerutu Cooheart

"Ayolah! Hanya 10 menit sebelum aku berubah pikiran!" teriak Mean sekali lagi

Mean segera berganti pakaian, meskipun sebenarnya ia malas untuk pergi. Demi kakaknya, Mean rela lakukan itu.

10 menit berselang..

"Phi!" teriak Mean

Mean mengetuk pintu kamar Cooheart berkali-kali tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Suasana kamar hening. Apa Cooheart tidur?

When Love Chooses the Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang