17. How

4.5K 391 24
                                    

Hope you like this story ...
.
.

Jungkook berdiri menatap langit kosong di balkon, hatinya risau. Seperti ada sesuatu yang ikut hilang dalam dirinya.
Pasalnya sejak insiden dia yang memeluk Taehyung, ternyata sama sekali tidak mempan. Memang Taehyung itu tipikal keras kepala, lalu Jungkook juga seolah tidak punya hak lagi untuk mencegah. Jadi dia biarkan Taehyung pergi, Taehyung butuh waktu sendiri. Pikir Jungkook saat itu.

Tapi ternyata pada faktanya sangat jauh berbeda, Jungkook kesepian. Amat sangat. Dan Taehyung pergi dalam artian sesungguhnya, Taehyung serius dengan ucapannya. Memutuskan untuk mengubur cintanya dalam-dalam, sedalam yang ia bisa. Pilihannya adalah pergi dari sisi Jungkook.

Namjoon dan Seokjin menginjakkan kakinya di apartemen Jungkook, keduanya hanya menggelengkan kepala saat pertama kali mereka masuk kedalamnya, bagaimana tidak. Tv yang di biarkan menyala, cangkang kacang dan kuaci berserekan di lantai juga beberapa botol soju yang sudah kosong. Benar-benar berantakkan.

"Oh god, ini lebih persis seperti kandang babi" Namjoon menggerutu frustasi, melihat kelakuan sepupunya yang menurutnya sama sekali tidak bisa mandiri.

"Kau temui saja Jungkook, mungkin dia ada di kamarnya. Jangan dulu bahas soal bisnis, coba tenangkan saja dulu hatinya yang berantakkan" Ujar Seokjin, lalu dengan gesit tangannnya mulai membersihkan sampah-sampah yang sangat mengganggu pemandangan.

Namjoon lagi-lagi dibuat terkagum bukan kepalang, Seokjin selalu saja membuat dunia Namjoon tak lagi berotasi. Ah Namjoon benar-benar jatuh cinta pada orang terkasihnya itu setiap detik.

"Yasudah, nanti setelah aku selesai bicara dengan Jungkook aku bantu"

Seokjin mengangguk mengiyakan. Lalu Namjoon membawa langkahnya ke lantai atas dimana kamar Jungkook terletak.

Tersenyum saat melihat pigura besar tertempel di dinding, foto saat Jungkook dan Taehyung bertukar cincin. Dari sana Namjoon bisa melihat senyum tulus yang dipaparkan oleh seorang Kim Taehyung. Sedang Jungkook dalam foto tersebut sama sekali tidak memperlihatkan senyumnya, terkesan datar. Tipikal Jungkook sekali.

Lalu langkahnya sampai di depan pintu bercat putih yang berada tepat disebelah pintu kamar Jungkook. Di depan pintu tersebut terdapat gantungan nama 'Taehyung Room' Namjoon mengernyit heran.

"Apa selama ini mereka tidur terpisah?" Monolognya.

Pintu kamar Jungkook terbuka, lagi-lagi Namjoon menggelengkan kepalanya. Sungguh Jungkook itu sama sekali tidak bisa melakukan apapun sendiri, buktinya kamarnya sendiri nyaris seperti kapal pecah. Beberapa baju kaos, jas, jaket, dasi bahkan kaus kaki ikut memeriahkan kamar Jungkook. Bahkan asbak rokok yang sudah dipenuhi puntung sudah sangat menumpuk.

"Kau masih punya tatakrama dan sopan santunkan tuan Kim Namjoon?" Namjoon sedikit berjengit kaget saat tiba tiba saja suara orang yang begitu ingin Namjoon gunduli menyuarakan suara.

"Taehyung menunggumu di bawah" Tanpa menggubris ucapan awal Jungkook, Namjoon malah memberinya omong kosong.

"S-serius?" Namjoon melihatnya. Melihat bagaimana mata itu berbinar dengan bahagianya saat nama Taehyung dia sebut.

"Tapi bohong" Datarnya tanpa merasa berdosa. Lalu tatapan sendu itu hadir lagi.

"Kaluar, hyung aku ingin sendiri" Jungkook membawa dirinya duduk di sisi ranjang.

Nothing Like Us (KookV) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang