AWAL

167 11 5
                                    

"yaallah gue telat!!!!!" sontaknya yang langsung bangkit dari tempat tidur

Hari ini hari pertamanya ospek sebelum ia resmi menjadi mahasiswa teknik dikampusnya, saat melihat jam semakin membuatnya panik ga jelas.

Hobi banget sih telat ayy..., ucapnya sendiri dikamar

Ayana menuruni tangga sangat terburu buru, ia juga melihat mamanya sedang menyiapkan sarapan untuk mereka pagi ini.

Kalau sarapan dulu bisa bisa telat ni..., batin ayana saat berjalan kearah mamanya

"sarapan dulu kamuu..." kata mama yang sedang menyiapkan sarapan

"ga sempat maa..aya pergi yaa assalamualaikum" pamit ayana mencium pipi mama

ayana langsung berlari menghampiri ojek yang sudah menunggunya di depan gerbang rumah, mama yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum kecil karena sudah menjadi kebiasaannya terburu buru dalam hal apapun.

"pak buruan ya... saya telat" kata ayana sambil menepuk pundak abangnya

***
Sampainya di kampus masih banyak mahasiswa yang baru hadir sama sepertinya, saat ayana berjalan memasuki gerbang kampusnya ada yang menepuk pundaknya dari belakang dan membuat ayana langsung menoleh, ternyata tian anak laki laki yang dia temui saat pengarahan ospek kemarin.

Tian anak yang berisik sedangkan ayana sebaliknya sulit untuknya memulai percakapan dengan seseorang apalagi orang yang baru ia kenal, tapi semua seperti tertutupi karena tian yang tidak pernah habis pembahasan.

"masih ingat gue kan?" kata tian merangkul ayana

"emm.. tiaan ya?" jawab ayana yang perlahan melepas rangkulan tian

Tiann langsung mendorong punggu ayana agar segera masuk ke gerbang dan mulai bergabung dengan anak anak yang lain, saat baris berbaris tian tidak berhenti berbicara. Ada saja yang ia bicarakan sedangkan ayana sama sekali tidak menggubrisnya.

Yaallah ni anak cerewetnya , batin ayana sambil melihat keselilingnya

Ingin sekali rasanya marah, tapi ayana bukan anak yang bisa marah, akhirnya ayana hanya berbisik ke tian untuk mencari teman berbicara yang lain.

"emang gue udah punya temen??" jawab tian berbisik ke ayana

"cerewetttttt" bisik ayana

Untungya tidak ada senior yang melirik ketian tadi kalau tidak bisa saja ia juga mendapatkan hukuman, ayana paling membenci hal yang membuatnya mejadi sorotan orang banyak,

Saat jam istirahat tian langsung menghampiri ayana dan menarik tangannya , ayana yang kaget menghempaskan tangan tian dengan cepat, tian bingung ia hanya menarik tangannya tapi kenapa wajahnya begitu takut.

"tiaaaan! Ada apa??!!" kata ayana dengan raut wajahnya yang takut

"kaa...ntiiin" jawab tian yang gugup

Tian hanya ingin mengajaknya makan karena belum memiliki satupun teman yang menurutnya dekat untuk ia ajak makan, dengan wajah yang bersalah tian juga meminta maaf ke ayana.

"maaf ay.." kata tian dengan nada bersalah

ayana hanya melihatnya dan mendahuluinya berjalan lalu tian mengikutinya dari belakang, tian hanya focus menunduk memakan makanannya tanpa mengajak ayana berbicara sedikitpun.

Tian berfikir kalau ayana marah kepadanya dan karena tian juga bukan orang yang bisa membujuk orang yang marah kepadanya lebih baik dia diam dan menunggu semuanya tenang dari pada harus membujuknya, menurut tian seperti menimbulkan masalah baru lagi membahas hal yang sudah lewat walaupun dengan kata maaf

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang