Bab 8

31 3 0
                                    

   " Kebahagianku mungkin tidak bisa kudapat dari keluargaku,namun kebahagianku kudapat Saat bersamamu. "


" Kopi yang hangat, manis, seperti cinta yang datang tanpa tanda-tanda di antara dua orang asing, pada sebuah kebetulan. "

   Aksel bangun dipagi hari karena suara cempreng yang terus menggedor-gedor pintunya dan menyuruhnya bangun.

"Aksel bangun, buka pintunya." ucap seseorang sambil menggedor pintu kamar aksel.

"Iya." ucap aksel singkat dan setengah sadar.

Aksel bangun dari tidurnya dan duduk dikasurnya yang empuk dan menatap satu arah dengan pandangan kosong.

Aksel masih mengantuk, aksel menguap membuka mulutnya lebar sambil menutup mulut dengan tangannya.

"Aksel buka, mama mau masuk."

"HMM." dehem aksel kuat.

"Ham hem ham hem, buka pintunya bukan malah ngehem. AKSEL BUKA."

Aksel berdiri dan berjalan menuju pintu untuk membuka pintu. Aksel memutar kunci kamar dan menarik engsel pintu, memperlihatkan seorang wanita paru baya yang awet muda dengan muka merah akibat marah.

"Lama amat bukanya?" kesal kim mi so.

"Apaan sih ma, pagi-pagi." kesal aksel.

Kim mi so menarik napas panjang.

"Ayo sayang kamu mandi, habis itu kita sarapan sama-sama." ucap kim mi so lemah lembut.

"Inikan hari minggu ma, nanti aja ah. Mau lanjut tidur." ucap aksel sambil membalikan badannya.

Kim mi so menarik kerah belakang baju aksel. Membuat aksel tak bisa berjalan. Aksel diam dan membalikan badannya.

"Apa sih ma?"

"Man...Di." ucap kim mi so penuh penekanan dan memelototi aksel.

Nyali aksel menciut dan hanya mengangguk kepalanya pelan mengikuti perintah kim mi so.

"Cepet." ucap kim mi so sambil berkacak pinggang.

Aksel segera pergi dari hadapan mamanya. Aksel menuju kamar mandi dan menguncinya.

"Apa sih, mama itu ngatur-ngatur aja." Ucap aksel kesal.

Aksel berfikir sejenak.

"Gue kan udah tau rumah tuh cewek, gue samperin aja kali ya?" gumamnya.

"Yaudah nanti gue kerumahnya. Entah mau ngapain gue kesana."

Aksel kembali berfikir.

"Gue bakal buat tuh cewek baper." ucap aksel sambil tertawa pelan.

"Maaf ya, aku hanya ingin merusak kebahagianmu karena kamu cantik. Dan aku benci cewek cantik dan wajahmu itu mirip si bajingan itu." ucap aksel sadis.

☕❤☕

Sella menggunakan pakaiannya setelah mandi. Memakai baju bermodel sweter berwarna pink dan celana joger berwarna hitam. Tak lupa sella memakaikan jepit rambut dikepalanya.

Setelah memakai baju, sella memakai sunscream diwajahnya dan lipblam dibibirnya.

Sella melihat dirinya dari pantulan kaca. Sella terlihat cantik, hanya saja kurang sepatu dan tas mainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COFFEE LATTE (Revisi Ulang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang