7. hi!

3.4K 743 263
                                    

"Kau gila? Ini kau bilang rumah?"

Dejun ternganga.

Dia bahkan punya kolam renang. Ini bukan rumah lagi namanya. Ini mansion! Untuk seseorang yang punya rumah semewah ini, Hendery kelihatannya terlalu sederhana. Tak terduga sekali. Dia bahkan masih bekerja sebagai assistant manager di kantor — untuk apa sih, padahal rumahnya sudah sebagus ini? Pasti dia orang kaya raya.

Dejun ngeri sendiri membayangkan jika lelaki ini punya uang banyak. Bukankah, artinya Hendery itu berbahaya sekali? Vampir yang minum darah dengan kekuatan magis lalu punya harta berlimpah. Sepertinya, sudah cukup untuk menguasai umat manusia. Si manis hanya mengerjapkan mata dalam gendongan si Wong. Benar, dia masih enggan turun.

Ketika mereka tiba, seseorang pria berbadan tinggi menyambut keduanya dengan senyum ramah di beranda. Rambutnya coklat dan mata hazelnya menyala di kegelapan. Lelaki itu terlihat muda dan memiliki aura tersendiri di mata Dejun. Sehingga, membuat dirinya berasumsi bahwa itu kakak lelaki Hendery —mungkin juga adalah seorang vampir. Akan tetapi, mereka tak tampak mirip sama sekali.

"Ini Dejun yang kau maksud?" tanya pria itu.

Si Xiao pun berinisiatif turun dari gendongan yang sejujurnya agak nyaman itu. Ia hendak menyapa si pria berambut coklat barusan. Namun, kakinya masih lemas. Hendery memapahnya untuk berdiri dengan wajah datar. Ya, daritadi ekspresi lucu dan unik yang biasa ada di wajah pucat itu kini menghilang. Mungkinkah masih shock karena kejadian tadi di kantor?

Entahlah.

Tapi, Dejun juga masih merasa tak aman.

Pria itu berseru sambil menatapnya tajam, "Oh, wow. Kau benar-benar manusia yang itu. Hendery sering bercerita tentang sosok yang menjadi target dark vampire itu. Hendery juga sudah menunjukkan fotomu padaku. But, you are cuter in real life! Kau benar-benar menarik. Apalagi dengan rambut pirang, you rocks. Tak heran anakku tergila-gila."

Dejun hanya tersenyum ketika pria itu memujinya lucu. Ah, banyak yang mengatakan hal itu entah mengapa. Tapi, mengejutkan apabila Hendery benar-benar menunjukkan fotonya ke kakak lelakinya ini. Bukan berburuk sangka, tapi bukan tidak mungkin pria itu mengambil fotonya diam-diam. Tergila-gila itu juga maksudnya apa?

Kemudian—

"Anak?!"

Pria itu mengulurkan tangan, "Nice to meet you. I'm Johnny Seo, Hendery's father."

Dejun menyambut tangan itu. Masih agak terkejut dengan sosok lelaki di depannya ini.

Ayahnya Hendery?

Gila ya, kaum vampir sepertinya memang ditakdirkan awet muda.

"Xiao—"

"Xiao Dejun. Guangdong. Pekerjaan sampingan sebagai penulis novel. Menyukai kucing, Justin Bieber, dan sedikit menyukai anakku. Every vampire can read your mind when they touch you. So, berhati-hatilah. Kami bisa saja mencuri banyak informasi yang terlintas otakmu," selanya.

De javu sekali!

Dejun bahkan hampir lupa salah satu kemampuan vampir. Membaca pikiran manusia dengan sentuhan. Ah, memalukan sekali bagaimana Johnny mengatakan tentang 'menyukai anakku' itu. Tunggu... Ketika awal-awal Hendery bertemu dengan dirinya, lelaki itu suka sekali memeluk dirinya — ia pikir itu hanya candaan. Baru detik ini, si Xiao sadar bahwa lelaki itu mungkin telah mencuri semua informasinya.

'Pria ini benar-benar ayahnya?'

Kata-kata yang terlintas itu lagi-lagi terbaca karena genggaman tangan keduanya belum lepas. Akhirnya, Johnny membalas, "Aku hanya ayah angkat yang memungutnya di jalan. Aku memang pure vampire, sedangkan anak ini— we doesn't know his biological parents. Dia mungkin adalah dark vampire. Atau mungkin setengah manusia."

✓ Corrupting Me • henxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang