Pilar Api Panas!

2.4K 244 48
                                    

Senin pagi pun datang..
Yuki masih merasa kelelahan karena konser.
Tapi ia harus masuk sekolah.

Seperti biasa, ia bersiap-siap dan langsung jalan ke sekolah.

Dengan mata yang masih sayu dan roti di mulutnya, dengan berat hati Yuki memasuki gerbang.

"Yo!Yuki-san.." suara familiar itu menyapanya.

"Ah, ohayou Rengoku Sensei!.."

"Konsermu luar biasa..aku dan semua guru datang lho..termasuk beberapa anak murid.." Kyoujurou memamerkan foto selfie mereka saat di konser Yuki.

"Waaaah..sensei datang?! Terimakasih..aku senang." Yuki tersenyum.

"Berarti sekarang sensei jadi fans ku ya? Hahahah.." Yuki tertawa.

"Yaa..bisa jadi begitu..." Kyoujurou malu.

"Kalau bisa, aku ingin lebih dari sekedar fans dan sahabat.." Kyoujurou berbisik di telinga Yuki.

"A-apa???" Yuki mematung.

"Ja mata ne hahahahah..." Kyoujurou berlalu meninggalkan Yuki.

'Jangan membuatku tambah gila, sensei...' batin Yuki.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ara~ Yuki-san Ohayou..." Shinobu menyapa Yuki.

"Ohayou Shinobu..." Yuki lemas.

Mereka memulai pelajaran seperti biasa. Saat pulang sekolah, Yuki mendapat tambahan berlatih untuk pekan olahraga sekolah.

Yuki sangat rajin mengerjakan tugas dari para senseinya. Bahkan ia mengerjakan tugas di sekolah saat ia berlatih.

Yuki baru ingat, ia ada jadwal klub teater hari ini. Ia langsung membereskan barang-barangnya dan menuju ruang klub teater.

"Sumimasen....aku terlambat.." Yuki terengah-engah.

"Tak apa, ayo latihan..setelah pekan olahraga, kita akan melakukan pertunjukan..." laki-laki bernama Ryu itu menarik tangan Yuki.

Klub teater mengambil cerita Romeo and Juliet.

Yah, kalian bisa tebak siapa Juliet nya. Tentu saja Yuki, dan Ryu berperan menjadi Romeo.

Yuki sangat baik dalam memainkan perannya. Teman-teman klubnya memuji akting Yuki.

"E-eto! Ryu! Bagaimana dengan poster? Aku belum dapat ide..." salah satu anggota klub perempuan bicara.

"Coba kalian berdua berpose mesra, agar aku bisa mendapat ide yang bagus." lanjut perempuan itu.

"Hi..Hima-San..A-aku tak yakin.." Ryu gugup.

"Baiklah, akan ku lakukan..ayo kita coba Ryu.." Yuki bersemangat.

Mereka berdua mencoba berbagai pose.

"WAAAAH KALIAN LUAR BIASA!! Kalian cocok jadi pasangan!!" perempuan bernama Hima itu mulai menggambar.

Yuki dan Ryu merona bersamaan. Anggota klub mulai membicarakan kecocokan mereka dan tersebarlah berita itu keluar klub.

Gosip antara Ryu dan Yuki menjadi sangat laku di sekolah. Bahkan klub jurnalis selalu mengejar Yuki dan Ryu untuk bahan koran mereka.

Hidup Yuki mulai tidak tenang di sekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Permisi..apa ada Yuki?" seseorang menanyakan Yuki pada teman sekelasnya.

"Itu..masuk saja..jika ingin mengunjungi pacar, tidak usah sungkan.."

"Ka-kami tidak pacaran ko..hahaha.." ternyata itu Ryu.

Terlihat Yuki yang sedang berbincang dengan Shinobu. Ryu menghampiri Yuki.

"Yuki-san...emm..mau temani aku mencari baju untuk teater? Sekalian kita ukur untuk gaunmu.." ucap Ryu malu.

"Baiklah, kapan???"

"Akhir pekan ini..kau bisa kan??"

"Tentu, kita bertemu di taman kota ya Ryu.." Yuki tersenyum.

"Baiklah.." Ryu senang.

Ryu meninggalkan kelas Yuki dan kembali ke kelasnya.

"Ara ara~ kau benar pacaran dengannya??" tanya Shinobu.

"Tidak ko..ia hanya sebatas teman saja..jangan percaya gosip.." Yuki sweatdrop.

"Yuki, aku ada urusan sebentar..aku akan segera kembali." Shinobu beranjak dari kursi nya dan meninggalkan kelas.
.
.
.
.
Shinobu PoV

Aku harus bertemu Rengoku-San!!

"BRUAAAK!!!" Aku tak sengaja membanting pintu kantor guru.

"Shinobu, perlahan saja..tak perlu dibanting, kasihan pintunya.." ucap Rengoku.

"Cara masuk yang meriah sekali.." kata Uzui gila.

"Rengoku-San, aku punya berita untukmu!" aku mendekati meja Rengoku.

Aku menceritakan tentang gosip yang beredar dan rencana Ryu untuk kencan (Nyari baju buat teater) dengan Yuki.

Sesuai dugaan, Rengoku-San panas.
Ia berniat membuntuti Yuki.

Yah..terserahlah, yang penting aku sudah memberitahunya.

Author PoV

Kyoujurou semakin pusing. Tugasnya sebagai guru menumpuk ditambah wanita yang ia cintai akan direbut orang.

'Sial sial! Sainganku bukan cuma Muzan!' batin Kyoujurou.

Kyoujurou mondar-mandir di ruang guru. Giyuu yang melihatnya kesal.

"DUAAAAK!!!!" sebuah bokuto mendarat di kepala Kyoujurou. Ternyata Giyuu yang melemparnya.

"BISA DIAM TIDAK?!!!!" ini bukan suara Giyuu, tapi suara Sanemi.

"Ada yang kau khawatirkan, Kyoujurou? Hari ini kau tampak tak elok." tanya Tengen.

"Keponakan mu itu membuatku pusing tahu tidak!!!" Kyoujurou menunjuk ke arah Sanemi.

"Ya sudah, kalau memberatkanmu lupakan saja dia.." Giyuu angkat bicara.

"KAU GILA YAA..TIDAK BISAAA!!!! Perasaan cinta ini bertahan selama berabad-abad dan terus bertambah besar!" Kyoujurou mulai lebay.

"Yasudah, utarakan perasaanmu saat kelulusannya, dan pikat hatinya sebelum kelulusan.." Giyuu meminum ocha nya.

"MUDAH BAGIMU BICARA, DASAR TUKANG CILOK!" Kyoujurou mulai emosi.

Giyuu terdiam.
'Sejak kapan gue jualan cilok?' batin Giyuu.

Kyoujurou tambah tak tenang. Ia seperti orang gila.

"GAUSAH MONDAR MANDIR KAYAK SETRIKA! KALO KANGEN, CEPET SANA TEMUIN ORANGNYA!!!" Sanemi menendang Kyoujurou keluar dari ruang guru.

Tepat sekali, Yuki sedang lewat depan ruang guru. Mereka berpapasan.

"Yu-yuki? Kau kenapa keluar kelas? Ini kan jam pelajaran?" Kyoujurou agak salah tingkah.

"Ah, kepalaku pusing sensei, sepertinya karena banyak kegiatan..." Yuki memegangi kepalanya.

Kyoujurou mengantar Yuki ke UKS.

"Terimakasih, Sensei.." Yuki tersenyum.

"Aku akan menemani mu disini..tidurlah.." Kyoujurou merona.

"Eh? Apa tidak apa-apa?"

"Penjaga UKS sedang tidak ada bukan? Aku akan menjagamu.."

Yuki berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya.

Kyoujurou tersenyum menatap wajah Yuki.

'Kau tidak berubah ya..Yamamoto Yuki...'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saingan nambaaah UwU..
Hayooo ada 3..pilih mana yak..
Penasaran?..
Tunggu update selanjutnya ya ><

You're My Fire : 二度目のチャンス (Futatabime No Chansu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang