.
.
.
Taehyung menurunkan lengannya yang terasa pegal seperti sudah sangat lama terangkat untuk menutup matanya. Pandangannya masih belum jelas, buram, hingga ia harus mengerjap beberapa kali agar penglihatannya kembali jelas. Matanya menangkap wajah seorang wanita berdiri menatapnya.
"Bangun anak muda! Mau sampai kapan kau tidur disini?,"Taehyung menarik dirinya untuk duduk dan mengacak rambutnya sesaat. Hanya mengisi waktu sambil mengumpulkan kesadarannya. Ahh, sudah berapa lama ia tidur di sofa?
"Cepat bangun dan mandi! Sebentar lagi waktunya makan malam."Nyonya Jeon menarik lengannya agar ia berdiri dan mendorongnya kearah tangga.
Taehyung tidak menjawab, ia hanya mengikuti perintah eommanya itu. Sejak ia keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu, sikap ibunya berubah padanya. Jika biasanya ibunya lebih banyak diam, sekarang ia jauh lebih memperhatikan Taehyung. Bahkan hal yang tidak Taehyung duga adalah ibunya mau melakukan skinship dengannya seperti tadi.
Mungkin itu tidak aneh bagi orang lain, tapi bagi Taehyung itu hal yang sangat langka terjadi. Ibunya itu jadi lebih sering berinteraksi dan tersenyum bahkan tertawa di depannya, sesekali meluangkan waktu untuk nya dan bahkan meminta Taehyung untuk lebih lama berbincang dengan mereka.
Taehyung mendengar dari Jungkook, ulahnya menolong Hoseok sudah di ketahui kedua orang tuanya dan mereka sempat di buat panik saat tiba-tiba kondisinya menurun drastis. Taehyun sempat tidak sadar selama lebih dari 24 jam setelah kembali dari mendonorkan darahnya untuk Hoseok. Sejak saat itu lah, ibunya berubah pada Taehyung, bahkan Nyonya Jeon menunggu Taehyung hingga ia sadar. Entah apa yang membuatnya berubah, awalnya Taehyung pun sempat canggung mendapat perhatian lebih dari ibunya tapi setelah beberapa hari ini ia terbiasa juga.
"Bagaimana sekolah kalian?,"tanya tuan Jeon. Hampir setiap hari ia bertanya hal yang sama, tepatnya memang setiap hari ia bertanya sejak Taehyung kembali ke sekolah.
"Tidak ada yang menarik, Appa."ucap Jungkook cuek.
"Semua berjalan lancar, Appa."jawab Taehyung pelan.
"Bagaimana kesehatanmu, Tae?,"pertanyaan itu lagi yang keluar dari ayahnya. Ya, masih di bilang wajar jika ia baru keluar dari rumah sakit langsung meminta masuk sekolah.
"Aku baik-baik saja."jawab Taehyung singkat.
"Jangan ambil banyak kegiatan dulu sampai kesehatanmu pulih."tambah Tuan Jeon.
"Aku mengerti."
Semua kembali tenang menikmati saat makan malam sampai mereka selesai. Tanpa menunggu dan seperti sudah menebak, Taehyung tahu apa yang akan di lakukan ibunya. Sebuah kotak kecil dengan empat sekat di dalamnya yang sudah terisi empat macam obat di sodorkan di depan Taehyung.
"Minum obatmu dulu,"Nyonya Jeon tersenyum lembut padanya.
Sejak sebelum ia keluar dari rumah sakit, ibunya selalu memastikannya minum obat. Ibunya tak akan mengalihkan pandangannya sebelum ia selesai menelan semua obatnya. Satu hal yang Taehyung sadari, semua seperti berubah setelah ia masuk rumah sakit. Ia tahu ia tidak pernah sakit sampai harus masuk rumah sakit bahkan saat masih kecil sekalipun. Mungkin ini bisa di sebut keberuntungan?
****
Taehyung keluar dari pintu mobil, ia terbiasa di antar meski kadang ia menolak. Tapi akan lebih sulit jika ia ingin berangkat sendiri sekarang. Ia berjalan menuju gerbang sekolahnya, satu dua siswa mendahului dan ada juga yang berjalan santai di belakang. Ia menyimpan tangannya di kedua saku celananya, hari ini tak ada yang menarik lengannya karena Jungkook sedang ingin datang terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siblings ✔
FanfictionLihatlah bagaimana Taehyung menemukan kebenaran tentang siapa Jungkook dan siapa Yoongi. Basic story : brothership || family || a bit bromance