Bagian Lima : Putus

7 1 0
                                    

"Dia untukku bukan untukmu
Dia milikku bukan milikmu
Pergilah kamu jangan kau ganggu
Biarkan aku mendekatinya
Kamu tak mungkin
Mendapatkannya karena Dia
Berikan aku pertanda juga
Jangan lah kamu banyak bermimpi"

✿✿✿

🎶 Dia Milikku - Youvie&Nuno

Sambil baca sambil denger lagunya biar ga sepi banget seperti hati ea~

✿✿✿

"Boleh meluk ga?" Tanya Danish dengan wajah sendunya

"GAK!" volume suara Delisha membesar karena hujan.

'BRUKK'

Belum sempat menjauh Danish sudah menangkap tubuh ramping Delisha. Menghempangskan tubuhnya ke tubuh Delisha. Gadis itu sedikit terjengkang kebelakang.

Danish masih memeluk dengan erat. Belum ada sepatah katapun yang keluar dari bibir miliknya.

"Mak, lo pernah ga ngerasa sakit hati?" Tanya Danish yang memecahkan kesunyian dikala derasnya hujan turun.

"Sakit banget ya?" bukannya menajawab Delisha malah berbalik tanya.

"Sabar ya nak, nanti juga sembuh" Delisha mengelus punggung Danish seolah menenangkan lelaki itu.

Delisha mengerti sekarang apa yang terjadi pada sahabatnya. 'Putus?' sepertinya begitu. Terlihat dari awajah Danish yang murung.

"Gue mau cari cewek kayak lo aja" Celetuk Danish. Delisha yang sudah mulai kedinginan sontak kaget mendengar ucapan Danish yang seperti orang mabok.

"Salah ya gue? Lo kan cantik, baik, pengertian, pinter kurang apa lagi coba" Delisha semakin membulatkan kedua matanya menatap ke arah Danish,mendengar penuturan ngelantur yang memang tidak sepenuhnya salah. Mungkin otaknya sekarang sedang kosong akibat putus cinta.

"Atau gue jadiin lo pacar aja gimana?"

Delisha tetap berdiam tidak menajwab perntanyaan Danish ia melepaskan pelukan Danish dari tubuhnya. Namu, semakin ingin dielapas malah semakim kuat hingga membuat dada Delisha sesak.

"Jawab" Danish melonggarkan pelukannanya dan menatap kembali mata hazel milik Delisha

"Apaansih. Ngaco banget sumpah. Aku kedinginan ayo pulang" ajak Delisha yang sudah pergi melangkahkan kakinya terlebih dahulu ketempat dimana ia duduk tadi.

Danish mulai bergerak melangkahkan kakinya mengikuti langkah Delisha pergi. Ternyata baru terasa dingin yangmenjalar di kulit putih laki-laki itu.

"Aku anter ya" Tawar Danish melirik ke arah Delisha

"Ya" Jawab Delisha singkat sembari menggosokkan telapak tangannya. Mencari kehangatan di tubuhnya.

Danish yang melihat itu menggenggam tangan Delisha. Delisha menoleh ke arah pria itu. Seolah bertanya 'kenapa'

"Biar ga kedingin, kalau sakit gue yang repot" ucap Danish cengengesan

Masih sempat-sempatnya cengengesan. Bukannya beberapa menit yang lalu ia putus cinta? Lalu dimana kesedihan nya tadi? Apa hanyut terbawa hujan? Entahla. Yang pasti Delisha senang melihat raut bahagia lagi di wajah sahabatnya itu.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang