Bagian Satu : Ditinggal

15 2 0
                                    

Bacanya santuy aja biar feelnya dapet
wkwk

***

"Aku dihadapkan pilihan
Antara benar dan salah
Aku mencintai kamu

Sangat mencintai dirimu"

✿✿✿

Song : Sebuah rasa by Hanin Dhiya


***

Pagi hari ini terlihat cerah, sama seperti perasaan gadis yang kini nampak rapi mengenakan seragam sekolah sesuai dengan hari ini yaitu hari senin.

Suara klakson mobil terdengar dari arah gerbang terlihat seorang lelaki keluar dan menuju pintu rumahnya dengan senang hati gadis itu menuruni anak tangga setapak demi setapak

"Bun, El pergi dulu ya. Danish udah dateng soalnya" gadis itu mengambil dan mencium punggung tangan Rike tak lain adalah bundanya

"Iya hati-hati. Nih" Rike menyodorkan bekal makanan untuk Putrinya itu

"Banyak banget ini bun-"

"Bagi 2 sama Danish kan bun?" potong Danish yang tiba-tiba masuk dan memang sudah biasa seperti itu

"Iya, jangan lupa dimakan nanti"

"Pasti dong bun" Jawab Danish cengengesan

"Ayah udah ke kantor?" tanya Delisha yang memang belum melihat batang hidung ayahnya.

"Iya tadi buru-buru, udah sana buruan ntar macet" Rike mengibaskan kedua tangannya kearah Delisha dan Danish dan mengiringnya keluar rumah.

"Assalamualaikum bun" ucap mereka berbarengan

Delisha Marshanda yang biasa disapa orang terdekat El termasuk Danish, kalau teman biasa Delisha tapi kebanyaj temannya memanggil dengan sebutan Sasa. Alasan nya sih simple karena tak mau panjang Sasa empat huruf apalagi delisha.

Kalau teman sekelas biasa panggil sasa karena ada teman nya yang juga namanya hampir mirip dia alysa biasa dipanggil lisa jadi tidak mungkin kalau ada dua lisa bukan?

Gadis yang ramah dan mudah tersenyum kepada siapapun. Hidupnya tak lepas dengan seorang lelaki bernama Danish Danial sempat orang berfikir kalau mereka pacaran tapi nyatanya salah.

Bukti nyata ialah Danish menyukai perempuan lain yang tak lain adalah seorang gadis. *ialah gadis kan ga mungkin bujank*

***

"Assalamualaikum" sapa Danish saat memasuki kelasnya dengan senyum tak lepas dari wajahnya

"Eh lu kenapa senyam senyum kaya orang gila" celetuk bayu

"Orang bilang salam tu dijawab bukan dikomentarin lagian kan senyum adalah ibadah mengerjakan ibadah dapat pahala lalu masuk surga" jelas Danish panjang lebar

"Iya serah lu dah" bayu memutar bola matanya malas dan kembali ke perkerjaan yang sempat tertunda yaitu bermain games online

Danish dan Delisha mendaratkan bokongnya bersamaan dan duduk berdampingan seperti biasa. Danish yang tidak bisa lepas darinya bukan Delisha. Tolong dicatat.

Ada suatu kejadian dimana Delisha harus pergi menginap ke tempat neneknya sewaktu liburan tahun lalu. Tak henti-hentinya Danish mengirim spam chat ke Delisha jika sudah geram tak mendapat balasan maka ia akan menelpon.

Teman HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang