-𝙿𝙰𝚁𝚃𝚈

1.4K 223 29
                                    



+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



+

trowback...

Jaemin menunuju ke aplikasi kontak yang berada di ponselnya, dia hendak mengubungi orang yang sudah begitu lama tidak pernah dia hubungi,

"Ha...Halo?"

"Siapa ini?"

"A... Ayah... Ini aku, Jaemin."

"Cih, kamu masih ingat ayah? Ada apa? Cepat kasih tau—! Kerjaanku banyak!"

"Ayah kapan balik ke Korea? Ada hal penting yang harus aku bicarakan langsung."

"Ngapain ayah balik ke Korea!? Ayah muak ngeliat ibumu itu! Apalagi ketemu sama kamu."

Jaemin sakit hati, jujur saja, dia tidak ingin membicarakan Y/N dan anaknya kalau begini,

Tapi dia harus tau kan? Gimanapun dia ayahnya Jaemin

"Yaudah... Aku bicara sekarang..."

"Ayo cepat!"

"Aku menghamili Y/N, pacarku sejak SMA waktu itu."

"Yah! Jangan bercanda, Na Jaemin!"

"Aku serius. Besok aku harus memberi tahunya apa aku akan bertanggung jawab atau tidak, dan aku mau bertanya dahulu kepadamu."

"Memangnya kamu mau tanggung jawab atau nggak?"

"Mau, ayah. Aku benar-benar sayang dengan Y/N."

"Nah! Orang bodoh! Jangan pernah kamu mau bertanggung jawab! Bilang saja itu bukan anakmu. Selesai kan!? Aku tidak mau punya anak yang seperti kamu, sudah punya anak diluar penikahan, ck manusia bajingan!"

"Ta... Tapi—"

"Jangan hubungi aku lagi, Jaemin! Sampai kapanpun aku tidak akan berbaikan denganmu maupun menganggapmu anak!"

+

Real time...

"Gimana kencan butanya? Sudah berlangsung seminggu, pasti banyak banget yang sudah kamu kencani kan?" Tanya Renjun padaku.

"Astaga, Renjun... Aku benar-benar tidak mengerti... Sudah lebih dari lima belas laki-laki aku kencani tapi semuanya menolak setelah aku bilang aku sedang hamil. Huhu, bagaimana ini...?"

Renjun mengelus surai hitam Y/N "Aigo... Memang lelaki zaman sekarang sangat kurang ajar ya. Meskipun kamu sudah punya anak, bagaimana bisa mereka menolak wanita cantik dan pintar sepertimu? Aneh-aneh saja mereka."

"Jadi aku harus bagaimana? Aku sudah memikirkan untuk aborsi..."

"Jangan! Ayo kita semangat! Kita cari lagi pacar untukkmu!"

Saat Renjun menyemangatiku, rasanya aku ingin berteriak dengan kencang bahwa sebaiknya Renjun saja yang menjadi suamiku kelak,

tapi aku tidak ingin mengacaukan semuanya, bagaimana kalau Renjun menolakku dengan mentah-mentah? Hubungan sahabat kami akan berhenti, kan?

"Kamu mikirin apa?"

"Ani... Haha tidak apa-apa."

"Ah iya, hari ini aku ada acara pergi ke pesta pernikahan teman lamaku. Bisa temani aku?"

"Tentu, jam berapa?"

"Jam delapan aku jemput ya, berpakaian saja yang rapi."

"Baiklah."

+

Astaga bagaimana ini!?

Tiga puluh menit lagi Renjun akan segera datang, tapi aku belum menemukan baju yang tepat, apalagi aku belum merias diri dan lain sebagainya,

Yasudah terpaksa ku gunakan satu-satunya dress pesta yang ku punya saat itu,

Saat aku memakainya, dress itu memang minim bahan, maksudku sangat pendek, leher bajunya terbuka lebar, dan tidak ada lengan

Benar-benar tidak cocok denganku, apalagi aku ini sedang hamil...

Aku melihat ke arah cermin,

"Tidak terlalu buruk..." Ucapku kepada diriku sendiri.

Kring... Kring...

"Halo... Renjun?"

"Aku menunggu diluar.

ocean of lies ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang