The Age Gap Marriages [ON GOING]

Part 1 Mas Devir

Udah nggak tahan pengen Up😣😣
Emang gasabaran akutuhh😣😣

Pokoknya yang baca harus vote😤😤😂
#maksa

Yaudahlah ya.. Itung2 hadiah weekend dari saya😂😂

Cuss nih.. Om Devir😂

"What?! Lo udah gila?"

Beryl menggeleng pasti, meski jauh dilubuk hatinya ia ragu.

"Nggak salah kan? Gue single, bokap lo duda. Terus salah gue dimana kalo gue terima lamaran bokap lo?" tanya Beryl sesantai mungkin menghadapi David yang nampak begitu menyeramkan.

David mengusap wajahnya dengan helaan nafas yang terdengar berat.

"Beryl sayang... Lo ngerti nggak sih? Umur kalian itu jauh banget, lagian bakal aneh kalo lo jadi nyokap tiri gue! Gabisa! Pokoknya gue nggak kasih restu buat kalian!"

Beryl berdecak sebal, gadis duapulu tiga tahun yang masih mengenakan seragam mengajarnya itu memandang sengit kearah lelaki yang sudah bersahabat dengannya hampir duapuluh tahun itu.

"Gue lagi nggak minta restu sama lo. Dan gue nggak butuh restu lo buat nikah sama bokap lo." ujar Beryl sengit.

Lagi-lagi David mengeram gemas.

"Lagian lo kenapa tiba-tiba pengen maried sama bokap gue sih?"

Beryl mendelikan bahunya.

"Gue yakin aja kalo bokap lo itu jodoh gue." jawab Beryl asal, dan tentunya itu tak dapat diterima David.

Ayahnya bukanlah tipikal pria setia, bahkan sebelum ayahnya resmi bercerai dengan ibunya, ayah David, Devir sering kali bergonta-ganti kekasih dan tentunya selalu berakhir di ranjang. David tau itu! Ia tau tabiat ayahnya sebagai seorang Don juan.

"Lo nggak yakin Be.. Gue tau itu. Lo nggak bisa bohong dari gue." tuntut David sengit.

Beryl nampak acuh tak acuh.

"Serah deh, pokoknya gue cuma mau kasih tau kalo gue sama bokap lo bakalan nikah dua minggu lagi."

"Gue cabut dulu."

"Bye!"

David menganga seketika, lelaki tampan itu nampak frustasi.

Entah mengapa, rasa tak rela itu begitu menggelayuti hatinya.

Jika saja Beryl menikah dengan lelaki lain mungkin David tidak akan segundah ini. Mungkin....

Sementara David sedang dirundung rasa frustasi, kini Beryl sudah berada diruangan Devir yang hanya selisih satu lantai diatas ruangan David.

"Selamat siang mbak Beryl. Pak Devir sedanga makan siang di dalam mbak, silahkan." Sambut Devita, sekertaris Devir yang sudah lama mengenal Beryl.

Wanita yang menjabat sebagai sekertaris Devir selama empat tahun ini cukup terkejut atas pengumuman yang dibuat bosnya dua hari yang lalu, saat hot daddy itu mengatakan akan menikah dengan Beryl yang selama ini mereka kenal sebagai teman dekat David, putranya sendiri.

"Makasih mbak De,Saya masuk ya."

Beryl mendorong pintu kayu berukuran besar didepannya.

"Selamat siang pak." Ujar Beryl disertai senyuman manis dibibirnya.

Devir terkekeh menatap kekasihnya itu.

"Come baby." titah Devir menepuk sofa disebelahnya.

Lelaki indo berusia setengah abad itu nampak sedang bersantai menikmati bubur ayam yang tersaji di depanya.