Part 6 Goes to Singapore

4K 363 97
                                    

Update lagi...
Ya Allah... Rajin amat sih gue😑😑

Ini kalo bukan karena saking sayangnya saya sama para readers sekalian.. Saya mending tidur siang😂😂 nggak deng😂

Idenya lagi ngalir, mood lagi bagus, ada waktu selang juga.. Soo... This is it... Update lagiiikkk😂

Yukk vote vote!!
Coment2...
Kita ngobrol lewat kolom komen😂😂

"Sayang?"

Beryl berdecak gemas, sudah hampir limabelas menit mereka dipesawat dan Devir terus-terusan merengek bak seorang bayi besar.

"Sayang.. Udah dong ngambeknya." rengek Devir, saat ini mereka tengah beristirahat dikamar khusus di dalam jet pribadi milik Devir yang akan membawa mereka mendarat di Singapore untuk melangsungkan pernikahan David dan Kalea.

Rambut beruban pria tua itu mendusel di ceruk leher Beryl dengan gerakan menggosok.

Geli? Jelas saja!

Tapi Beryl harus kuat. Rencananya untuk memberi pelajaran pak tua ini tidak boleh sia-sia begitu saja.

"Istriku.." panggil Devir lagi, lelaki itu benar-benar kewalahan menghadapi aksi ngambek dari istri cantiknya itu.

"Risih ih om! Geser dikit!" omel Beryl saat Devir memeluknya terlalu erat, belum lagi tangan bertato lekaki tua itu terus saja menggerayangi tubuhnya.

Devir menatap Beryl cengo.

'What? Om? She calls me Om?'

Devir gemas sendiri, lelaki yang hanya mengenakan setelan kaos you can see dengan celana kolor berwarna biru itu menangkup wajah istrinya dan mengurungnya dengan cepat.

"Panggil apa tadi?" tanya Devir dengan wajah gemas.

"Om. Kenapa memang? Beneran om-om kan?" jawab Beryl berlagak tak berdosa dan tatapan menantang.

'Cup'

Devir mengecup bibir Beryl dengan kecupan basah.

"Daddy! panggil daddy...itu akan terlihat lebih menggemaskan." koreksi Devir lalu melumat bibir bawah Beryl dengan liar.

Menikahi gadis yang jauh lebih muda memang memakan banyak tenaga.. Tenaga untuk berkembang biak misalnya(?)

Beryl mendorong dada Devir.

Gadis itu menatap suaminya horor, dan jangan tanyakan bagaimana ekspresi Devir. lelaki itu hanya cengar-cengir bak kudanil. Menyebalkan!

"Dasar pak tua! aku lagi marah ini! Maen cium-cium aja! Ihh!" semprot Beryl sok-sok an mengelap bibirnya.

Devir tak gentar, lelali itu kembali melumat bibir tebal Beryl dengan tempo perlahan, lidahnya menyusup dan menari disana menacari lawannya.

"OM DEVIR! BERHENTI!" Pekik Beryl, ia tetap teguh dengan pendiriannya untuk memberi hukuman pada Devir.

Dengan emosi diujung tanduk, Beryl bergegas keluar dari kamar itu dan duduk dengan wajah ditekuk disalah satu seat jet itu.

"Wihh.. Ada yang ngambek lagi nih.." goda David yang barusaja keluar dari ruangan istirahat khusus miliknya.

Ya, jet ini memang dilengkapi dengan dua ruangan khusus. Satu milik David dan satu lagi milik Devir, kedua ayah dan anak itu memang selalu kompak berpergian keluar negeri untuk melakukan transaksi bisnis.

Tentu saja ini bukan kali pertama Beryl menaiki jet yang ia sudah hafal betul seluk beluk dan kru nya. entah sudah berapa puluh kali Beryl terbang dengan jet ini.

The Age Gap Marriages [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang