Drama Pagi

4.6K 354 36
                                    

Haiiii
Lama banget ya nggak up😂

Cuss Deh...

Happy reading all😍

Esok menjelang, agaknya perasaan Beryl mulai membaik setelah semalam ia dan Devir terlibat sedikit adu mulut.

Yah.. Walaupun adu mulut mereka ditutup dengan tangisan Beryl yang tak kunjung reda karena alasan yang diberikan Devir tak dapat diterima akal sehat Beryl, namun akhirnya Beryl mengalah. Ia tak mungkin akan melakukan aksi marahnya berkelanjutan, belum genap sebulan menikah rasanya tak lucu jika harus menjanda hanya karena masalah 'kondom'.

Meski dalam batinnya masih terbesit rasa sakit hati, namun Beryl harus cukup puas dengan jawaban "aku ingin kita menikmati masa pacaran kita dulu.. Aku masih ingin berdua sama kamu." Yang disampaikan oleh Devir.

"Pagi mah.."

Beryl cukup terkejut mendapati Kalea yang kini berdiri disampingnya sambil memakai apron.

"Pagi Kal, kok udah bangun?" Tanya Beryl basa-basi, bagaimanapun ia agak canggung gadis yang notabene adalah mantan muridnya kini menjadi anaknya.

Kalea tersenyum cerah, "Kalea udah bangun dari jam tiga tadi mah."

"Pagi banget?" Tanya Beryl sambil mengupas wortel, pagi ini ia akan membuat sup wortel kesukaan David dan cah brokoli kesukaan Devir.

"Morning sickness." Jawab Kalea tertunduk sungkan, tak dapat dipungkiri rasa malu itu kerap kali mampir dihati Kalea kala membahas kehamilannya  pada Beryl.

Beryl tersenyum mengangguk.

"Kamu duduk dulu gih, biair mamah bikinin jahe anget." Titah Beryl menatap lembut Kalea.

"Nggak usah mah.. Kalea udah nggak papa kok, Kalea mau bantuin mamah masak." Tolak Kalea halus, ia tak enak hati pada Beryl.

Beryl terdiam sejenak namun kemudian tersenyum sambil menyerahkan pisau dan benerapa buah wortel pada Kalea.

"Kamu duduk di meja makan sambil kupas ini, biar mamah buatin jahe anget." Final Beryl tak terbantahkan, Kalea pun mengangguk.

"makasih ya mah."

Tak butuh waktu lama, masakan kedua wanita beda usia yang sama-sama menyandang status istri dirumah ini itu sudah tersaji di meja.

"Mamah bangunin daddy dulu ya, kamu juga kalau mau bangunin David jangan lupa siapin air anget dulu ya. David nggak bisa mandi air dingin kalau pagi-pagi." Ujar Beryl yang tanpa sadar membuat senyum Kalea perlahan memudar.

Beryl memang tau segalanya soal David. Semua hal terkecil tentang David, Beryl pasti mengetahuinya. Apapun itu.

"Eoh?"

Beryl sedikit terkejut kala mendapati Devir yang sudah nampak rapih dengan balutan setelan kerjanya minus dasi.

"Good morning sayang." Sapa Devir menghampiri Beryl yang nampak bengong di depan pintu.

"Mor-morning mas." jawab Beryl gugup, entah mengapa ia merasa pagi ini Devir nampak semakin tampan saja dalam balutan jas mahalnya.

"Pasangkan dasi untuk mas, mau?" Beryl mengangguk menerima permintaan suaminya.

Beryl bekerja dalam diam, ia bingung harus memulai obrolan apa dengan lelaki tampan yang berstatus sebagai suaminya ini. 'Kenapa mendadak canggung sih?' Batin Beryl

"Selesai." Lirih wanita itu menunduk.

"Terimakasih." Balas Devir mencium pucuk kepala Beryl.

Lelaki itu menangkup pipi chubby Beryl dan segera menyecap bibir manisnya.

"Kamu cantik.. Sangat cantik." Puji Devir sukses membuat pipi Beryl memerah.

"Kalo aku nggak cantik, mana mungkin mas mau nikahin aku." Balas Beryl jenaka sontak Devir pun terkekeh 'benar juga' batinnya.

"Sarapan yuk, aku udah masak tadi sama Kalea." Devir mengangguk mengikuti Beryl.

"Good morning Dave, Kal." Sapa Devir, lelaki setengah abad itu mengambil tempat di kepala meja disusul Beryl disamping kirinya.

"Pagi dad."

Beryl mulai melayani Devir dengan telaten, dan saat dirinya hendak mengambil selembar roti tawar pandangannya menangkap segelas susu di depan David.

Hidungnya cukup tajam untuk mengetahui bahwa susu itu adalah susu almond.

Dengan reflek yang cepat, Beryl menampar tangan David yang hendak meminum susu itu hingga gelasnya jatuh berserakan.

"KAMU GILA?! BOSEN HIDUP?!" Pekik Beryl emosi.

Suasana mendadak hening, para pelayan pun berdatangan dan bersembunyi dibalik pantry.

"Yang." Devir mencoba menenangkan Beryl, namun tak diindahkan oleh wanita itu.

"Kamu kan alergi almond Dave.." Lirih Beryl frustasi, ia trauma dengan kejadian bertahun-tahun lalu saat David mendadak sesak nafas hebat karena meminum susu almond.

"Kalea?! Kamu yang siapin susu ini buat David?!" Tuntut Beryl dengan wajah mengeras.

Kalea mengangguk lirih, gadis itu nampak ketakutan.

"Ber udah.." Peringat David.

"Kamu ini kan istrinya Dave! Kenapa bisa cerob--

Tiba-tiba saja Devir menarik tangan Beryl dan membawanya keluar dari rumah.

"Kamu intervensi terlalu jauh sayang.." Peringat Devir menuntun Beryl masuk ke mobilnya yang sudah disiapkan di depan pintu.

Beryl bungkam, matanya berkaca-kaca. Ia terlalu khawatir pada David.. Hanya itu.

"Jalan pak." titah Devir pada supirnya.

Devir tak peduli meski Beryl masih memakai jubah tidurnya.

Ada yang benar-benar harus Devir luruskan pada Beryl, mengenai David dan Kalea.

Disisi lain Kalea memandang pintu kamarnya dengan tatapan kosong sementara Devir duduk menekuk lutut dihadapan Kalea.

"It's okey Kal.. Aku nggak papa kok." ujar David.

"Maaf... Aku nggak berguna.." jawab Kalea lirih, disusul tetesan kristal mata indahnya.

Cut😟
Kasian:(

MAMPIR YUK!!!!!
CERITA BARU...
Rasa baruu sih ini, tapi tetep khas 'aku banget' 😂😂

Hasil bertapa di goa suci😂

The Age Gap Marriages [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang