Happy Reading...------------
Seorang siswa yang memiliki ciri khas logat kemayu tengah duduk dikursi taman sekolah sore itu. Dimana tempat itu selain banyak tanaman bunga2 cantik juga terdapat beberapa pohon besar dan rindang serta rerumputan hijau.
Afis sedang merasa malas untuk ikut makan bersama teman2 sekamarnya. Kini yang ia lakukan hanya menghela napas lelah dikursi taman, dan mata yang terus saja memandang lurus kedepan. Mengingat beberapa kejadian yang akhir-akhir ini mampu membuat hari-harinya sedikit kacau. Tapi mendadak lamunannya buyar saat melihat seorang gadis cantik diseberang sana.
Afis sangat mengenal gadis yang sedang duduk sendiri dibawah pohon itu. Entah apa yang sedang gadis itu lamunkan seorang diri disana. Senyum Afispun seketika merekah.
"Apa gue minta maaf aja ya ke Rara, dan jelasin kenapa gue gak mau ngalah sama dia"
"Tapi gak ah. Gue tunggu dia tenang dulu"
Batin Afis terus saja menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan.
Niat untuk sekedar menyapa Afis urungkan. Mengingat kejadian kemarin pada saat pertadingan Muay Thai. Afis masih ingat jelas adanya kilatan amarah diwajah siswi itu kemarin.
_______
Dilain sisi gadis yang sedang duduk dibawah pohon itu tak lain adalah Rara. Saat ini Rara tengah melamun memikirkan kata-kata Afis sewaktu pertandingan kemarin. Ada sedikit rasa bersalah dihatinya. Mengingat betapa ia telah marah pada Afis yang sudah jelas benar. Kalau ingin menang dengan kecurangan itu memang tidak baik. Hatinya sedikit gusar. Kalaupun mau meminta maaf, ia merasa malu. Ah dasar penyakit manusia!
Karena sibuk dengan lamunannya, Rara tidak sadar kalau Afis juga ada tak jauh dari tempatnya.
Barulah Rara menyadari keberadaan Afis ketika pandangannya tertuju pada seorang siswa yang beranjak dari duduknya.
"Afis tunggu!" teriak Rara pada siswa yang tak lain adalah Afis
Segera Rara bangkit dari posisinya, dan berniat mengejar Afis. Namun....
Bruuk!!
Sebelum mengejar, Rara sudah terjatuh karna tersandung akar pohon yang merambat keluar.
Afis yang sebenarnya sudah berjalan cukup jauh, langsung berbalik saat mendengar seperti ada orang yang jatuh. Dan ternyata dugaannya benar.
Dilihatnya Rara jatuh tersungkur tak jauh dari posisinya berdiri.
"Rara!!" Seru Afis.
Lantas Afispun berlari menghampiri Rara yang meringis kesakitan.
"Ra.. loe kenapa?" tanya Afis khawatir.
"Cckk udah tau gue jatuh, masih nanya." Dengus Rara, memegangi kakinya yang perih.
"Ooh." balas Afis singkat yang membuat mata Rara langsung membulat.
"Sumpah demi apa! Dia cuma bilang Oh??"
"Kenapa lagi.?" tanya Afis heran.
"Yaa bantuin berdiri kek,, bukan cuma bilang Ooh." ucap Tiya semakin kesal.
Afis yang masih berdiri segera memberikan satu tangannya didepan wajah Rara.
"Yaudah, Sini pegang tangan gue." suruh Afis.
Sebelum menerima uluran tangan Afis, Rara sempat mendongak menatap wajah imut cowok itu. Dan jangan lupakan mata lebar cewek tomboy itu yang membuat degup jantung Afis tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate OR Luv♡
FanfictionRabu, 08 Januari 2020 Larangan keras adanya hubungan antar asrama Putra-Putri karena peristiwa dimasa lalu (tepatnya 25 tahun silam). Hal itu tentu saja menciptakan terjadinya permusuhan antar asrama. Permusuhan yang menimbulkan saling tantangnya m...