4. Manis

252 126 35
                                    

Motor Jonathan pun berhenti tepat didepan sebuah cafe mini tempat biasa anak-anak muda nongkrong menghabiskan waktu mereka.

Jonathan dan Nindy pun segera mencari tempat duduk untuk mereka bersantai dan mengobrol, suasana cafe itu ramai, jadi mereka berdua agak lama menunggu tempat duduk, karna semuanya penuh.

Beruntung ada dua orang yang sudah selesai makan dan meninggalkan meja mereka, dengan segera Jonathan dan Nindy pun menghampiri tempat duduk yang kosong tersebut.

****

Tak lama setelah itu, seorang pelayan cafe menghampiri mereka dan menyodorkan sebuah buku yang berisi menu makanan atau minuman yang akan mereka pesan.

"Permisi mas, mbak mau pesan apa?"tanya seorang pelayan laki-laki dengan ramah yang mengenakan baju merah hitam seragam cafenya.

Segera Jonathan mengambil buku menu yang disodorkan pelayan tadi.

"Lo mau pesen apa Nind?"tanya Jonathan dengan menyodorkan buku menu tadi ke arah Nindy.

"Gue pesen milkshake vanilla deh,"jawab Nindy dengan menunjuk kata milkshake di buku menu tadi.

"Makanannya apa?" tanya Jonathan lagi

"Gak usah Jo, gue gak laper."

Mendengar jawaban Nindy, Jonathan mengurungkan niatnya untuk memaksa menawarkan makanan kepadanya, dan
Jonathan pun hanya manggut-manggut mengerti.

"Mas, mikshake vanilla nya 1 trus mikshake cappucino 1 ya" ucap Jonathan ke arah si pelayan.

"Oke tunggu sebentar ya mas" jawab pelayan sembari melenggang pergi meminggalkan Jonathan dan Nindy.

Suasana menjadi hening setelah pelayan cafe tadi pergi, satu diantara mereka sibuk memainkan benda pipih ditanganya, keduannya pun tidak ada yang mau membuka suara.

Sembari menunggu pesanan mereka datang, dan juga untuk menghilangkan rasa canggung, Jonathan memberanikan dirinya untuk mulai mengobrol dengan Nindy.

"Hmm,bNind kok lo bisa pindahk esini?"tanya Jonathan kepada Nindy yang tengah sibuk memainkan ponselnya.

Nindy pun menoleh ke arah Jonathan
Dan menghembuskan nafasnya secara halus

"Keluarga gue pindah kerja kesini, ya mau gak mau gue juga harus ikut, trus kebetulan, abang gue kuliah dijakarta juga, jadi bisa sekalian ngumpul bareng-bareng deh,"

"Ohh gitu, Oiya kira-kira kita udah berapa lama ya kita gak ketemu?"

"Yaudah lama banget lah, seinget gue terakhir kita ketemu tu waktu perpisahan kelas enam sd, pas masih bocah"

"Wkwk, Iyaa udah enam tahun kita gak ketemu ya, By the way lo sekarang sekolah dimana?"

"Gue sekolah di SMA Bhakti"

"Trus kok lo bisa kenal sama cewek tengil itu sih?"

"Hah cewek tengil? maksud lo siapa ?"tanya Nindy dengan heran.

"Siapa lagi kalo bukan si Renata,"ujar Jonathan memutar bola matanya malas.

"Loh kenapa emangnya? trus kok lo kayak gak suka gitu sama Renata,?"

"Duhh..Bego banget sih lo Jo, ngapain sih mesti keceplosan dan gak mungkin kan, gue cerita sama Nindy soal gue yang selalu dapet sial kalo ketemu Renata" batin Jonathan.

Sebenernya bukan cuma Jonathan aja si yang selalu dapet sial setiap deket Renata, tapi sebaliknya juga gitu, kalo Renata deket sama Jonathan pasti dia juga kena sial.

Teman Kecilku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang