6. Pdkt

208 100 43
                                    

Tolong Jangan Jadi Readers Yang Silence
Harap Tinggalkan Jejakk !

Jonathan pun bergegas pergi ke garasi untuk mengambil motornya.

~*~

Dilain tempat

Nindy memakai Style jaket denim, T-shirt putih polos untuk baju bagian dalam dan celana jeans hitam dengan rambut panjang yang dikuncir kuda.

"Ehh lo mau pergi kemana Nind?"tanya Renata yang duduk di tepi ranjang, dia sedari tadi melihat gerak-gerik Nindy yang sepertinya ingin pergi.

"Oiya gue lupa ngasih tau lo Re, gue mau pergi jalan-jalan keluar bentar"jawab Nindy seraya memoles sedikit liptint dibibirnya.

"Ohh...sama Jonathan kan?"tanya Renata dengan senyum tipis.

Mendengar pertanyaan dari Renata, Nindy memberhentikan aksinya dan mulai duduk disamping Renata.

"Hehe kok lo bisa tau?"

"Udah keliatan banget dari aura muka bahagia lo Nind"ujar Renata yang senyum-senyum menatap Nindy.

"Ihh apaansih lo Re, gue sama Jonathan kan cuma sahabatan dari kecil gak lebih, lagian kan lo tau sendiri kalo gw udah punya Reno"

"Eh iyaa jugaa yaa, ngomong-ngomong si Reno kabarnya gimana? kok dia jarang banget sekarang hubungin lo?kalian baik-baik aja kan?"

Nindy menghela nafas panjang"Gak tau gue Re, akhir-akhir ini dia emang jarang banget bales chat WhatsApp gue, sekali ngebales paling cuma singkat,"

"Lo serius?disekolah gimana?

"Disekolah, gue juga jarang banget liat dia, padahal gue sering loh samperin dia ke kelasnya, tapi dia gak pernah ada"ungkap Nindy dengan raut wajah lesu.

"Yaudah kalo gitu gausah terlalu lo pikirin, sekarang kan lo mau jalan-jalan nih, happy-happy aja gausah sedih lagii, smile Nindy"ujar Renata dengan menyemangati Nindy.

"Hem makasih Re, gue bener-bener beruntung banget punya sahabat kayak lo"ujar Nindy dengan memeluk Renata.

"Iya Nind, gue juga beruntung bisa punya sahabat kayak lo"sekarang mereka berdua berpelukan seperti layaknya teletubies.

"Yaudah Re, gue pergi duluan ya, by the way tante Anna sama om Arya ada? tanya Nindy sebelum melangkah keluar kamar.

"Ada...kayaknya mereka lagi dibawah"

"Oh oke"sembari melenggang pergi.

Baru saja turun tangga Nindy mendapati Anna dan Arya yang sedang duduk santai sembari menonton tv, Nindy pun segera menghampiri mereka untuk berpamitan.

"Pagi om, tante"sapa Nindy.

Keduannya pun serentak menoleh kearah sumber suara.

"Eh ada Nindy"ujar Arya yang menoleh kearahnya dengan senyum simpul.

"Sini-sini duduk dulu sayang,"ajak Anna dengan menepuk sofa disampingnya.

"Gausah deh tante makasih,"

"Ada apa? tumbenan banget pagi-pagi udah cantik, kamu mau pergi yaa?"

"Hem, iya tante, Nindy mau jalan-jalan, boleh kan tante?"

"Perginya sendiri aja gak sama Rere?"tanya Arya yang celingukan mencari Renata.

"Iya om...Nindy perginya sama temen"jawab Nindy dengan gugup.

Tanpa disadari, tiba-tiba Renata langsung menyosor.

"Mah, pah... udah kasih Nindy izin aja, dia pergi bentaran doang kok, biasa dia pengen pdkt gitu, ya gak Nind,"ucap Renata tertawa kecil dengan menyenggol pelan pundak Nindy.

Teman Kecilku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang