8. Akrab

190 90 44
                                    

Hargai karya orang lain ya, Jika kalian ingin dihargai kembali, Jangan cuma bisa membaca tanpa memberikan suport, kalian bisa tinggalkan jejak kalian dengan memberikan Votte dan Coment.

Kedua gadis itu pun berjalan meninggalkan toko ice cream, dan menuju ke toko baju tempat orang tua mereka.

Setelah tiba di tempat toko baju tadi, mereka sama sekali tidak menemukan sosok kedua wanita paruh baya yang  mereka cari.

Rasa gelisah dan bingung pun menghantui pikiran Renata, lalu bagaimana dengan pemikiran Violin,? apakah dia merasa ketakutan juga?

"Kakk Rere, mamah aku kemana, kok gak ada disini,?"tanya gadis mungil, dengan mendongak ke atas untuk menunggu jawaban dari Renata, sekarang Violin sedang dalam genggaman tangan Renata.

"Aduhh gue harus ngomong apaa ya sama Vio, sedangkan gue sendiri aja gak tau, keberadaan mama sama tante Sarah sekarang, tapi gue gak boleh keliatan gelisah juga sih didepan Vio, takutnya ntar dia makin ketakutan." batin Renata.

"Kakk mamah aku kemanaa kakkkk, kakak kok diem ajaa sih!"rengek Vio seraya menggoyang-goyangkan tangan Renata.

Renata pun berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Vio.

"Vio cantik, kamu tenang dulu ya, jangan panik, mamah kamu mungkin aja lagi ke toilet, gimana kalo kita beli itu dulu,"

Renata pun menunjuk kearah penjual harum manis yang berada di sekitar area mall.

"Kamu suka harum manis kan,?"

Dengan cepat Violin mengangguk, dan entah kenapa mendengar suara ajakan yang lembut dari Renata, Violin merasa nyaman dan langsung menurut.

"Nah gitu dong, yaudah kita kesana yaa,"

Setelah selesai membeli harum manis, Renata pun memutuskan untuk menghubungi mamanya.

Tutttt...

Tutt...

"Hallo,"

"Hallo mah, mama lagi dimana sekarang,?"

"Mama lagi di toko Roti O, tempatnya gak jauh dari toko baju tadi kok, kamu udah siap beliin Vio ice cream,?"

"Udah mah, yaudah kita kesana sekarang ya mah,"

telpon pun diakhiri Anna.

Renata tak menyadari bahwa Vio mendengarkan dia yang sedang menelpon dengan Anna.
"Gimana kak? kata tante Anna apa,?"

Renata yang mendengar itu hanya tersenyum "Kita disuruh ke toko yang ada disana sekarang, yukkk"sembari menunjuk ke arah toko roti yang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

"Ohh oke kak, tapi mamah aku beneran disana kan kak,?"

Renata membalasnya dengan anggukan dan senyum kearah Vio.

Setelah sampai didepan toko roti, Violin segera masuk dan berlari ke tempat duduk mamanya yang berada paling depan.

Hosh hosh...
terdengar jelas suara nafas Violin yang terengah-engah karna habis berlari.

"Mamahh kok ninggalin kita sih,"ucap Violin mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya di dada, karna itu yang biasa Violin lakukan jika dia merasa kesal.

"Duhh maafin mamah ya sayang, lagian kan ada kak Rere yang jagain kamu, udah dong jangan ngambek lagi."bujuk Sarah dengan mengelus puncak kepala Violin dengan lembut.

Kali ini Anna yang membuka suara untuk mencairkan suasana,"Violin cantik, kamu tadi jadi kan di beliin ice cream sama kak Rere,?"tanya Anna kearah Violin, yang keliatannya masih kesal.

Teman Kecilku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang