5 Gadis Kuat (2)

4.1K 268 9
                                    

Mulut-mulut itu terus mengunyah permen karet seiring kaki-kaki mulus itu berjalan kearah kantin, emerald itu berputar mengelilingi seisi kantin mencari meja kosong untuknya dan sahabat-sahabatnya.

"Disana Sakura!" tunjuk Karin kepojok kantin.

Sakura berjalan kearah meja yang tidak berpenghuni itu namun terdapat beberapa gelas kosong.

Sret

PRANG PRANG PRANG

Dengan santai Sakura menyapu meja dengan tangannya sampai memecahkan gelas-gelas disana karena berjatuhan, mereka duduk dan tanpa ragu Sakura menaikan kakinya keatas meja kantin dan punggungnya bersandar pada kepala bangku kantin itu.

"Mau pesan apa?" tanya salah satu pelayan kantin.

"Biasa" jawab Sakura datar.

Pelayan kantin itu mengangguk mengerti dan segera berlari kearah dapur kantin untuk menyiapkan pesanan salah satu genk yang disegani disekolah itu.

"Hey, nanti malam kau pergi?" tanya Temari pada Sakura yang tengah meletuskan permen karetnya.

"Pertandingan itu ya? Hadiahnya 50 sen kan?" seru Ino antusias.

"Itu benar! Mereka menginginkan kita ikut" ucap Hinata.

"Tapi...bukankah itu mencurigakan? Maksudku...biasa ada yang mengirim email terlebih dahulu kan untuk menanyai kita mau atau tidak? Baru ada yang mendatangi kita untuk mengundang" tutur Karin.

Pesanan mereka pun datang berupa jus kecuali Sakura yang memesan kopi susu kesukaannya, lalu terdapat beberapa snake ciki dan permen kapas kesukaan Hinata dan Ino.

"Jam 7." ucap Sakura ambigu membuat yang lain melihatnya, "Jam 7 kita kesana. Jangan lupa safety kalian."

"Kau tau...ada banyak yang menantang kita" ujar Ino sambil memakan ciki kentang kesukaannya.

Temari mengangguk dan memakan lolipopnya, "Minggu lalu pun begitu, aku justru bingung mereka kenal kita dari mana"

Sakura mendengus mengejek, "Baka! Nama Arashi sudah masuk daftar di internet untuk pemenang bertahan"

"Benar juga... Lagi pula nama Arashi keren dan cocok juga untuk kita kan? Teman-teman sekelas kita memang kreatif" tutur Karin sambil mencoba membuka satu bungkus ciki lagi.

"Kita harus berterimakasih pada mereka..." gumam Hinata sambil memakan permen kapasnya.

Duk!

Ciki yang coba Karin buka berhamburan saat ia tersentak kaget karena ada yang menendang kaki meja, dan auran ciki itu berhambur kepada Sakura yang kini memejamkan mata menahan amarahnya.

"Bisa kalian pindah, nona-nona?" tanya seorang laki-laki yang duduk diatas meja dan menyeringai kearah Hinata yang hanya menunduk diam.

Kelopak mata itu terbuka dan menampilkan emerald yang dingin, emerald itu bergulir kearah segerombolan pemuda yang kini berdiri mengelilingi meja tempat ia dan kawan-kawannya duduk.

"Turunkan kakimu" titah dingin seorang pemuda emo yang menatap datar kearah Sakura.

"Apa hakmu?" Sakura terus diam pada posisinya dan menatap datar kearah Sasuke.

"Kau tidak sopan nona merah muda!" celetuk Suigetsu datar.

"Kalian kenapa harus mengganggu kami, ha? Masih banyak tempat duduk, kalian lihat sekeliling kalian!" ucap Temari jengkel.

Sakura menurunkan kakinya lalu bangkit dan mengambil kopi miliknya, "Mereka buta. Jadi yang waras harus mengalah. Ayo kembali ke kelas"

Duag!

🍅LoVe🍒ChAnGe🚭ThE JeRk⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang