Bersama (13)

2.9K 217 6
                                    

Dua gadis itu tertawa dilorong sekolah yang lumayan ramai, si pirang mengejar si merah dengan sepatu roda mereka yang mengelok-elok tanda mereka sudah terampil memainkan sepatu roda.

Si merah menengok kearah temannya yang mengejarnya tanpa melihat kedepan, tawanya hilang saat ia menabrak seseorang yang langsung mendekapnya.

"Hey...hey...jangan bermain sepatu roda dikoridor apa lagi sedang ramai begini, kalau kalian kenapa-kenapa bagaimana?!" tegur suara berat tapi nyaring yang mendekap gadis bersurai merah itu.

"Sai!" seru si pirang saat melihat pemuda lain dibelakang pemuda yang mendekap temannya.

"Ino? Karin? Apa yang kalian lakukan?" tanya Sai bingung.

Pemuda lain yang mendekap gadis merah itu melepas dekapannya dan membantu gadis itu berdiri sempurna, "Mereka main kejar-kejaran dilorong, pakai sepatu roda pula"

"Ini! Aku belikan minuman kesukaanmu!" gadis merah tadi memberikan satu kaleng soda pada pemuda yang tadi mendekapnya.

Sai, Suigetsu, Ino, dan Karin lah nama lengkap mereka. Mereka mengobrol sambil berjalan dilorong sekolah, Ino dan Karin sudah menyentakan roda pada sepatunya agar mereka bisa berjalan seperti biasa.

Sebulan telah berlalu semenjak kejadian 'hampir' retaknya persahabatn The Rioter dan Arashi, mereka masing-masing sudah saling dekat satu sama lain, namun belum ada yang berani mengungkapkan kenyamanan mereka pada masing-masing orang yang mereka cintai.

(Kembali ke SuiKarin dan SaiIno)

Sai menepuk kepala Ino yang tengah bermain game digadget Sai, "Kita sedang berjalan, nanti kau ketabrak atau tersandung!"

"Sebentar... Yah! Aku kalah..." gumam Ino kecewa.

Sai tersenyum geli melihat wajah lucu Ino yang merengut, sedangkan Suigetsu melirik Karin yang tengah kesusahan membuka ciki milik gadis itu.

"Biar kubuka..." Suigetsu mengambil perlahan ciki dari tangan Karin dan membukanya lalu memberikannya lagi pada gadis itu.

"Terimakasih" Karin tersenyum kearah Suigetsu dan memakannya sedikit demi sedikit, "Yang lainnya kemana?"

"Naruto sedang membantu Hinata diperpustakaan, kalau Sasuke dan Shikamaru...mereka ada dikelas, sedang menyelesaikan tugas" ujar Suigetsu yang mencomot ciki Karin.

"Oya, lusa malam Arashi wajib datang ke cafe Juggo ya" ajak Sai sambil tersenyum pada Ino yang menatapnya bingung.

"Ada apa? Dia mau nikah?" tanya Ino polos.

"Ya pokoknya datang saja. Aku yakin Naruto, Sasuke, dan Shikamaru sudah membicarakan ini pada kawan kalian" timpal Suigetsu.

"Ya mungkin... Nanti aku akan tanyakan pada Sakura" balas Karin.

.
.
.
.
.

Buk!

"Cafe Juggo-san?" Hinata tak sengaja menumpuk buku yang jaraknya masih jauh dari meja jadi menimbulkan suara yang cukup nyaring, "Gomen..."

"Daijobu. Ya kami ada sesuatu yang harus kalian lihat, pokoknya datang saja. Kami sepakat memberitau kalian masing-masing, jadikan bisa didengar oleh pasangan satu persatu" goda Naruto sambil menoel pipi Hinata yang memerah.

"Kau ini! Yasudah nanti aku akan tanyakan pada Sakura-chan" Hinata kembali berjalan kearah rak-rak buku untuk kembali menyusun buku-buku yang ia bawa.

"Ya pasti teme sudah memberitau si 'pink-nya dia' itu" Naruto mengangkut beberapa buku dan mengikuti Hinata.

Hinata mengambil beberapa buku dari Naruto dan menyusunnya di rak, "Iya, akhir-akhir ini aku sering melihat Sasuke ke kelas kami dan bersandar disamping pintu"

🍅LoVe🍒ChAnGe🚭ThE JeRk⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang