Berliku (8)

3K 212 6
                                    

"Temari!"

Sebuah seruan membuat Temari memberhentikan sepatu rodanya, gadis berkuncir empat itu menengok kebelakang dan mendapati teman pirangnya yang mendekat kearahnya dengan sepatu roda miliknya.

"Kenapa?" tanya Temari pada Ino yang sudah berhenti disampingnya.

"Kemarin kau keluar kamar Sakura dengan Shikamaru, kau kemana?" tanya Ino dengan tatapan menilik.

Temari mengernyitkan alisnya dan menatap sahabatnya bingung, "Aku ke dapur membuat mie instan untuk diriku sendiri sedangkan dia keluar mengecek motornya tapi dia kembali lagi saat aku tengah memakan mie, memangnya kenapa?"

Ino mengangguk-anggukan kepalanya dan kemudian menggeleng, "Tidak. Yasudah, aku duluan ya, dah!"

Temari menatap heran sahabatnya yang satu itu, "Dasar aneh." ia kemudian melanjutkan perjalanan ia lagi menuju kelasnya.

.
.
.

Bruk!

"Eh! Hati-hati..."

Amnesty itu menatap kaget pemuda didepannya, pemuda yang diam-diam ia kagumi itu tengah membantunya memunguti buku-bukunya yang jatuh.

Hinata, tadi ia tengah membawa buku-buku tulis kearah kelasnya menuruni tangga dari lantai atas kelas 3 dimana tadi ia dipanggil oleh gurunya yang tengah mengajar, saat ia menyisakan 2 anak tangga lagi menuju kebawah tiba-tiba kakinya melewati anak tangga yang satu dan alhasil keseimbangannya tak terjaga membuatnya terjatuh dengan buku-buku yang berserakan.

"Mau kau bawa kemana buku-buku ini?" tanya pemuda didepan Hinata.

Hinata tersentak dari lamunannya dan ikut membantu memunguti buku-bukunya, "K-Kelasku..."

Jantung Hinata berdetak kencang melihat siapa yang membantunya, si Uzumaki Naruto yang sudah mencuri tatap fokusnya jika ia berada didekat pemuda konyol itu.

"Sini biar kubantu..." Naruto mengangkat buku-buku itu membuat Hinata tersipu malu.

Hinata membawa seperempat buku-buku itu, "Etto...tak usah, biar a-aku saja yang bawa!"

"Tak apa, tenang saja. Lagi pula aku juga ingin bertemu Sakura-chan..." Naruto tersenyum lebar kearah Hinata dengan watados.

Bruk!

Buku-buku yang dibawa Hinata terjatuh, raut wajah kaget terpangpang diwajah Hinata.

"Hey ada apa?" tanya Naruto kaget.

Hinata merunduk dan memunguti lagi buku-bukunya, "Ti-Tidak..." lalu gadis itu kembali berjalan duluan meninggalkan Naruto yang menatapnya bingung.

.

Emerald itu mendelik pada pemuda hyperaktif yang baru datang masuk ke kelasnya lalu langsung duduk dibangku depan mejanya, dengan acuh Sakura menutup wajah Naruto dengan kakinya yang memang berada diatas meja.

"Mau kucolok matamu, ha?" ancam Sakura datar.

Naruto terkekeh pelan dan menggaruk belakang kepalanya, "Habis kau lucu sekali..."

Sakura melirik Hinata yang duduk disamping mejanya, "Hinata lebih imut dari pada aku." ujar Sakura yang menatap keluar jendela.

Hinata tersentak dan salah tingkah, "Ano..."

"Wahah dia memang imut!" seru Naruto sambil menyengir yang membuat Hinata blushing.

Sakura tidak bodoh.

Ia sadar dan terlampau peka pada sekitarnya.

Termasuk hubungan antara sahabat-sahabatnya dengan The Rioter.
.
.
.
.
.

🍅LoVe🍒ChAnGe🚭ThE JeRk⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang