7 - Kehidupan Baru

1K 146 4
                                    

Sudah satu minggu Lisa tinggal bersama Jungkook. Rumah Jungkook memang tidak besar, namun Lisa merasa cukup nyaman tinggal disini. Jungkook akan melakukan apa pun untuk Lisa. Di sela-sela kesibukan nya di kafe, dia akan menyempatkan diri untuk memasak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Saat malam Jungkook akan memasak ramen saat Lisa menangis kelaparan, atau memesan makanan cepat saji yang Lisa inginkan.

Tiga hari yang lalu Lisa menangis." tengah malam, dia tidak bisa tidur karena kasur yang ia tempati sangat keras menurutnya, dan kamarnya juga terlalu kecil. Lalu Jungkook menukar kamarnya dengan Lisa. Dan membeli kasur baru yang lebih besar dan nyaman.

"Lis, bangun Lis kita harus berangkat sekolah." Sudah beberapa kali Jungkook mengetuk pintu kamar Lisa tapi tidak ada jawaban. Karena khawatir akhirnya Jungkook menerobos masuk. "Astaga badan kamu panas Lis."

Jungkook memanggil taksi dan membawa Lisa ke rumah sakit, dia sangat khawatir setelah mendapati badan Lisa sangat panas.

"Bagaimana teman saya dok?" Tanya Jungkook dengan nada yang khawatir.

"Tidak apa-apa, pasien Lisa hanya demam. Dan kelelahan. Kita tunggu sampai cairan infusnya habis, baru bisa dibawa pulang." Kata dokter.

"Baik dok terima kasih." Jungkook merasa sedikit lega.

Kini Lisa berada di ruang perawatan. "Maafin aku ya Lis, kemarin kamu kehujanan sampai jadi sakit begini." Jungkook merasa bersalah walaupun kenyataanya Lisa sakit bukan karen kesalahan Jungkook. Tapi ia tetap saja menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa merawat dan memenuhi kebutuhan Lisa.

Jungkook menelpon wali kelasnya untuk mengabari bahwa hari ini dia dan Lisa tidak bisa masuk sekolah. Dia meyakinkan sang guru setelah mengirim foto kondisi Lisa saat ini.

Sekitar jam lima sore Lisa sudah diijinkan pulang. Perlahan Jungkook menggandeng Lisa hingga memasuki ruang tamu rumahnya. "Pelan-pelan Lis, duduklah disini. Aku ambil minum dulu karena kamu harus minum obat."

Tiba-tiba saja Lisa menangis. "Kook maafin gue ya, gue nyusahin Lo banget ya."

"Enggak Lis, kamu sama sekali gak nyusahin kok. Aku malah seneng sekarang ada yang nemenin." Jungkook memeluk tubuh Lisa.

'Rasanya, sangat nyaman.' batin Lisa.

"Lis, besok sore sepulang sekolah, kita ke ketemu sama pengacara Lee Jong Suk ya." Jaksa telah memeriksa kasus tabrak lari yang terjadi. Dan mereka mulai mendapatkan pencerahan. Tapi sopir nya masih belum ditemukan.

"Tapi bagaimana gue bisa bayar pengacaranya Kook?"

"Tenang Lis, pengacara Lee adalah kenalan ayah. Dia akan membantu." Lisa hanya mengangguk.

Kring kring, handphone Jungkook berbunyi. "Ne aboji" nampak nya Song Jong Ki yang menelpon. "Ne... Ne... Ne aboji." Lalu Jungkook menutup telponnya.

"Lis, aku ada keperluan sebentar di luar. Aku tinggal dulu ya. Jangan lupa diminum obatnya, hemm?" Jungkook mengusap rambut Lisa.

Jungkook buru-buru pergi menggunakan taksi.

Satu, dua, tiga jam, Jungkook belum juga kembali. Lisa merasa khawatir karena tadi Jungkook bilang hanya pergi sebentar.

Dia mengambil handphone nya kau mengirim pesan.

Lisa : Kook dimana?

Sepuluh menit kemudian baru ada balasan dari Jungkook.

Jungkook : urusan ku belum selesai Lisa, mungkin aku akan kembali besok pagi. Kunci lah pintunya.

"Kemana dia? Apa dia ada part time lain? Bahkan dia jarang ke kafe. Ah sudah lah aku mau tidur."

Anything For Lily ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang