Lisa keluar dari ruangan Lee Jong Suk dan diikuti oleh Jungkook di belakangnya. Lisa berjalan dengan cepat menahan tangis dan emosi nya.
Brukk!!! Lisa menabrak seseorang lalu terjatuh.
"Lili..." Jungkook berusaha membangunkan Lisa.
"Wow lihatlah, siapa yang baru saja aku tabrak." Lisa bangun dan mengibas pakaiannya yang tidak kotor.
"Like mother like daughter, sama sekali tidak memiliki sopan santun. Seharusnya kau minta maaf saat kau menabrak seseorang." Wanita yang Lisa tabrak tadi bertolak pinggang.
"Apa aku salah dengar? Kenapa aku harus meminta maaf kepada orang jahat seperti Tante."
"Dasar kau anak kurang ajar." Lee Naeun hendak menampar Lisa namun ditahan oleh Jungkook.
"Jangan coba-coba menyentuh Lili, Tante!" Jungkook membanting kasar tangan Naeun.
"Wah wah wah, rupanya kau mempunyai Pahlawan ya. Siapa ini? Jung, Jungkook? Teman nya Taehyung? Anak nelayan itu ya hahaha..." Kata Naeun dengan sombong nya.
"Terlihat jelas Tante ini seperti orang yang depresi ya. Ya tentu, bagaimana rasanya telah menghancurkan cinta pertama Tante hah? Aku yakin sekali, hidup Tante tidak tenang kan? Bahkan karena ulah Tante, ayahku kehilangan nyawa. Dan sekarang Tante masih ingin menghancurkan putri nya?" Lisa sangat emosional dan meneteskan air mata.
"Jika saja ibu mu tidak menyetujui perjodohan itu, dari jika saja Gong Yoo mengikuti ajakan ku untuk lari, mungkin semua ini tidak akan terjadi Lisa."
"Itu namanya takdir Tante Naeun, sudah jelas ayah hanya berjodoh dengan mama Euntak."
"Kamu masih terlalu kecil untuk mengerti Lisa, kamu tidak mengerti. Seharusnya kami hidup bahagia bersama bayi kami. Tapi ayah mu memintaku menggugurkan nya." Neun menangis terisak.
Deg, Lisa sangat terkejut dengan kata bayi yang diucapkan Tante Naeun. Jadi, saat Gong Yoo menikah dengan Euntak, Naeun tengah mengandung?
"Apapun alasan nya, apa yang telah Tante lakukan kepada keluarga kami itu adalah sebuah kejahatan. Dengan mengirimkan pengacara Lee sebagai mata-mata selama bertahun-tahun lalu menghancurkan perusahaan ayah dari dalam itu sangat jahat. Kedua orang tuaku sekarang bahagia di surga, sedangkan aku yakin hidup Tante tidak tenang. Cinta yang egois itu bukan cinta sejati." Dalam hati Lisa sebenarnya merasa kasihan dengan apa yang terjadi pada Naeun di masa lalu, sangat kecewa juga dengan sang ayah yang meminta Naeun untuk menggugurkan darah dagingnya sendiri. Tapi apa yang dilakukan Naeun saat ini tetap tidak bisa dimaafkan. Lisa terlalu banyak kehilangan.
Kini Lisa mulai menata hidupnya kembali, dengan sebuah apartemen sederhana yang masih tersisa untuk ia tinggali. Sangat berbeda dengan satu tahun yang lalu dimana hidupnya masih bergelimang harta dan diperlakukan bak princess. Atas apa yang terjadi pada dirinya, Lisa sama sekali tidak berniat untuk membalas dendam. Dia hanya ingin hidup tenang menata masa depannya. Uang asuransi kedua orang tuanya ia simpan untuk biaya masuk kuliah nanti. Kegiatan belajar di sekolah juga sudah tidak ada karena mereka baru saja selesai ujian nasional. Lisa membantu Jungkook di kafe nya, dia mulai belajar menghasilkan uang sendiri.
"Lili makan siang dulu yuk, biar Haruto dan Asahi saja yang jaga." Jungkook menarik tangan Lisa dan membawanya keatas, ke rumah nya. Sudah beberapa bulan ini Jungkook mempekerjakan Haruto dan Asahi, junior di sekolahnya yang ingin bekerja part time.
"Eonnie Jisoo ada?" Tanya Lisa.
"Tidak ada, dia sedang menginap di rumah Seokjin Hyung."
Lisa memasuki rumah Jungkook yang ada di atas kafe. Sudah lama sekali Lisa tidak datang kesini. "Wuaaah... Kau yang memasaknya? Aku mendadak jadi sangat lapar." Lisa terkesima melihat makanan yang beragam di atas meja makan.
"Lisa, Eonnie tahu pembicaraan Lisa dengan Omma nya Jungkook. Apakah Lisa masih memegang janji?" Lisa teringat kembali dengan obrolannya dan Jisoo beberapa bulan lalu saat terakhir Lisa main ke rumah Jungkook. Sebenarnya untuk belajar bersama.
"Eonnie tahu Jungkook sangat menyukai Lisa, dan dia akan melakukan apa pun untuk Lisa. Hingga Jungkook selesai kuliah, Eonnie mohon agar kalian tidak terlalu dekat."
"Lili?" Jungkook mencoba memanggil Lisa tapi tidak ada respon. "Lili?" Jungkook menepuk kedua tangan nya di depan Lisa.
"Kook, Minggu depan pengumuman kelulusan. Tidak lama lagi kita akan berpisah, berjauhan."
"Bagaimana berpisah? Bukankah kita akan kuliah di kampus yang sama?" Jawab Jungkook dengan santai sambil memasukan tempura udang ke mulut nya.
"Aku, tidak bisa kuliah di Jepang. Biaya hidupnya akan sangat tinggi. Aku akan mencoba mencari beasiswa di Universitas Seoul. Lagipula disini aku bisa mendapatkan pinjaman biaya pendidikan dari pemerintah."
"Tapi aku akan kesepian Lili."
"Hei, empat tahun itu tidak terlalu lama kan. Kau hanya akan fokus dengan kuliah mu. Lalu kita akan bertemu kembali. Itu janji kita kan?"
"Baik lah, tapi kau berjanji akan menjaga hati mu kan?"
"Iya Kook, kamu juga yah." Lisa dan Jungkook mengaitkan jari kelingking masing-masing.
"Janji."
"Tapi selama empat tahun itu, kita tidak bisa berkomunikasi Kook. Kita harus sama-sama fokus. Aku juga harus mulai semuanya dari awal, aku tidak boleh gagal."
"Tidak-tidak." Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Whe?" Tanya Lisa kebingungan.
"Emm, Minggu depan, sebagai tanda perpisahan sekaligus mengikat janji kita, bagaimana kalau. Umm... Itu..." Jungkook menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Hemm?" Lisa masih kebingungan.
"Emm, Minggu depan kita menginap di hotel." Seketika wajah Jungkook memerah.
"Uhukk uhuukk..." Saking kaget nya hingga Lisa tersedak.
***Yang nungguin 🌚 absen dulu sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For Lily ✓
Romance"Aboji, apa aku boleh merawat dan menjaganya?" "Apa kau yakin nak?" "Iya aboji, dia teman sekelas ku, sudah lama sekali aku menyukainya." "Baiklah, jika kau butuh bantuan jangan ragu untuk bilang ya." "Pasti aboji. Terima kasih." "Hei tunggu, itu...