Jam berapa kalian baca ini?
Dimana kalian tingggal?
Happy Reading
.
.
.
.
Tandai typo❤
"Nanti malam Mami ngajakin dinner." ujar Raka memberitahu, matanya melirik Natasya sebentar lalu kembali fokus menyetir mobilnya menuju kampus Natasya yang tak begitu jauh dari rumahnya."Kan kita udah putus?" tanya Natasya bingung, cewek itu kesulitan menguncir rambutnya karena sebelah tangannya digenggam Raka.
Diajak dinner bilangnya udah putus, tapi pegangan tangan wajar. Pasangan aneh.
"Kamu nggak mau?" Raka sedikit memelankan laju mobilnya, melirik cewek yang ada disampingnya dengan tajam.
"Ma-mau kok!" Natasya itu paling takut kalau Raka sudah menatapnya dengan tajam, takut kalo Raka marah terus menjauhinya. Apalah arti hidup seorang Natasya kalo nggak ada Raka disampingnya.
Mendengar jawaban Natasya akhirnya Raka menjadi happy lagi. Mood cowok itu gampang berubah seperti Natasya, omong-omong. Makanya mereka cocok kalau jadi pasangan. Apalagi jadi mantan.
"Kok kamu nggak bilang kalo sepupu kamu itu dirumah kamu?" tanya Raka lagi untuk kesekian kalinya.
Sedari tadi mereka masuk kedalam mobil, Ivan masih menjadi topik yang dipermasalahkan oleh mantannya itu.
Raka itu cemburunya nggak masuk akal banget.
"Kan dia sepupu aku." jawab Nana singkat mencoba memaklumi cemburunya Raka.
"Kamu emang mau jadi sepupu aku? Bebas deh kamu keluar-masuk rumahku. Nginep lagi." Natasya menghadapkan tubuhnya kearah Raka.
Raka menggeleng, senyum masam hadir diwajah tampannya, "nggak mau. Aku kan maunya jadi pacar kamu." balasnya dengan manja mencium tangan Natasya yang sedari tadi ia genggam.
"Kita udah jadi mantan." ralat Natasya menggoda Raka.
"Yaudah, kita balikan aja yuk?" Raka menatap Nana lagi. Muka cewek itu merah padam, padahal Raka hanya bertanya.
"Nggak mau," cicitnya malu menutup mukanya dengan satu tangan, "nggak romantis sih, kamu." protesnya lirih.
Raka tertawa ngakak, kalau dipikir-pikir ini kedua kalinya Raka ditolak Nana.
Pertama karena cewek itu sedang badmood.
Kedua karena cewek itu bilang cara ngajak balikannya yang nggak romantis.
Memang ya, cowok itu serba salah.
"Raka, turunin aku di halte deket kampus aja." pinta Nana yang langsung ditolak secara mentah oleh cowok itu.
"Rakaa," rengek gadis itu yang mana masih dicuekkin oleh Raka.
Mobil itu memasuki area kampus, tampak ramai mungkin karena banyak mahasiswa yang mengambil kuliah jam segini.
"Ayo turun." ajak Raka begitu dengan sempurna memarkirkan mobilnya.
Melihat Nana yang masih belum beranjak dari tempat duduknya, Raka berinisiatif membuka pintu mobil untuk pac-eh mantannya itu.
"Ayo, sayang." pintanya dengan lembut menarik tangan Natasya.
Saat mereka berjalan bersisian menuju kelas Natasya, sebuah suara mengintrupsi keduanya.
"Sya!"
Pasangan itu kompak menoleh kesumber suara yang memanggil Natasya. Cowok dengan kemeja biru tua dan celana jins berwarna putih itu berlari menghampiri keduanya yang sempat berhenti menanti cowok itu.
"Pagi!" sapanya ceria.
"De-deon." panggil Natasya gugup, ia melirik Raka yang saat ini sedang menatapnya tajam. Raka selalu cemburu dengan semua teman cowok Natasya.
"Mau ke kelas? Yuk bareng." ajak Deon seolah menganggap Raka tidak ada disebelah Natasya.
"Nggak usah," tolak Natasya yang merasakan genggaman tangan Raka seolah meremas tangannya.
Deon melihat tangan Raka dan Natasya yang bertaut, ia mengerutkan kening bingung.
"Lah? Gue kira kalian udah putus?"
"Mema--"
"--siapa yang bilang?!" Raka memotong perkataan Natasya. Ia merangkulkan tangannya ke pundak Natasya.
Raka tersenyum penuh kemenangan begitu melihat sorot kecewa dari wajah Deon, "sana lo ke kelas sendiri. Berhenti ganggu cewek gue!" pesan Raka kepada Deon lalu mendorong cowok itu dengan kasar mengusir.
Natasya mencubit pinggang Raka, "seneng banget bikin orang menderita." gerutu Natasya tanpa ingin melepaskan rangkulan Raka dari pundaknya.
"Abisnya ngeselin," Raka berseloroh tanpa berkaca terlebih dahulu.
Natasya mengabaikan, ia lebih memilih malanjutkan langkahnya menuju kelas dengan Raka yang masih setia merangkulnya.
"Nana," panggil cowok itu.
"Apa?"
"Sayang kamu." ungkap Raka tiba-tiba membisik tepat ditelingganya.
Natasya nyengir lebar ia mencium singkat pipi Raka dengan berjinjit lalu membalas, "sama."
Tbc❤
Pembaca gue be like:
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Ex-Boyfriend
Random[ BEBAS MEMBACA ASAL VOTE SAMA COMMENT] Mereka sudah putus, tapi hubungan mereka masih baik-baik saja. Kata putus itu hanya kata yang tak berarti untuk hubungan lama mereka. Jadi, meskipun sudah putus Natasya masih menyayangi cowok bernama Raka itu...