15. Cerita Lain

1.3K 78 17
                                    

Sebelum baca, pencet tombol bintang dipojok kiri ya!

Jangan lupa comment! Heheh

Comment apapun, gapapa. Asal sopan.❤

.
.
.
.
.

Namanya juga hidup, kita nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya.
Sama kayak, aku cinta kamu.
Aku mau kamu.
Semua yang aku harapkan hanyalah sebuah kesia-siaan saat kamu sudah milik orang lain.
Bukan aku, tentu saja.

Dari Deon untuk Nana.

Pagi hari, awal yang cerah karena matahari tanpa malu mulai mengeluarkan sinarnya. Terlampau cerah, seperti senyum laki-laki kemeja biru gelap yang sedang berkaca itu.

"Kakak sehat?" sebuah suara menyadarkan Raka yang sedang mengagumi dirinya sendiri.

"Diam, bocah! Suasana hati gue lagi baik banget. Jangan ganggu." ujar Raka melanjutkan aktifitasnya, kali ini ia mengambil sisir yang terletak dibawah ranjangnya.

Kamar laki-laki memang tidak pernah beres, padahal setiap pagi Mama Raka selalu menata kamarnya.

"Hmm," Sheilla-adik Raka- berjalan mendekati kakaknya yang sedang memasukkan beberapa buku dalam tasnya, "kakak balikan ya sama kak Nana?" tebak gadis itu mendudukkan dirinya pada ranjang berantakan milik Raka.

"Hmm," Sheilla-adik Raka- berjalan mendekati kakaknya yang sedang memasukkan beberapa buku dalam tasnya, "kakak balikan ya sama kak Nana?" tebak gadis itu mendudukkan dirinya pada ranjang berantakan milik Raka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Belum sempat Raka menjawab, Sheilla kembali mengoceh, "heran banget aku, kakak kayaknya betah banget tidur dikamar yang amat sangat tidak layak tinggal ini." katanya menatap sekeliling kamar Raka dengan jijik.

"Kalau kamu nggak betah, mending keluar aja." usir Raka dengan sinis, "lagian gue beda sama lo, miss sok sempurna." ejek Raka tak mau kalah.

Sheilla menendang kaki Raka yang kebetulan sedang berada didekatnya, "sakit, bego! Kena tulang gue ini." pekik Raka mengelus kaki kanannya.

"Rakaa, jangan kasar sama adiknya." teriak Mamanya dari luar begitu mendengar kata "bego" keluar dari mulut anaknya.

"Sial, padahal lo yang kasar ke gue!" umpat Raka menunjuk Sheilla lalu kaki kanannya.

Sheilla nyengir, "ayo berangkat!" ajak gadis itu menarik tangan Raka keluar kamar.

Raka merangkul adiknya, lebih tepatnya meminting leher adiknya dengan erat. Bahkan sekarang kepala adiknya itu berada didadanya. Membekap adiknya, mengabaikan rontaan Sheilla yang memukul perutnya dengan tangan mungil gadis itu.

My Possessive Ex-BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang