"Deon masih ganggu kamu?" tanya Raka dalam perjalanan pulang mereka. Sejak mereka balikan beberapa saat yang lalu, wajah Raka tampak berbinar senang.
Bahkan genggaman tangan mereka masih menyatu meski Raka menyetir, "emm, enggak kok." balas Natasya sedikit ragu.
Cewek itu hanya tidak ingin Raka emosi tiba-tiba saat mengatakan yang sebenarnya. Deon selalu mendekatinya, cowok itu semakin bersemangat saat mendengar hubungannya dengan Raka berakhir.
Raka mengangguk, tak bertanya lebih lanjut mengenai cowok bernama Deon. Sebagai seseorang yang mengenal Raka lama, Natasya menebak bahwa ucapan tidak akan cukup untuk membuat Raka percaya.
Dan yah, begitu mobil Raka berhenti didepan rumahnya cowok itu menahan tangan Natasya yang ingin segera keluar dari dalam mobil.
"Ponsel kamu," Raka menyodorkan tangannya, "pinjem." ujarnya seperti tidak ingin dibantah.
Natasya mendegus kesal, "kita baru aja baikan. Aku nggak mau ada masalah." balas cewek itu memeluk erat tas kecil yang ia bawa.
Raka menatapnya tajam, cukup emosi karena Natasya menolak perkataannya, "Natasya Auristela. Please give me your phone. Now!" kata cowok itu tajam, nada suaranya dingin.
Natasya sempat ingin melarikan diri, namun sebelum ia melakukan pintu mobil sudah terlebih dahulu dikunci oleh Raka. Dan ia tak punya pilihan selain menuruti cowok itu.
Natasya mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dengan kasar kemudian melemparkan ponsel itu ke pangkuan Raka.
"Puas?!" pekik cewek itu dengan kesal dan bertambah kesal melihat senyum kemenangan dari wajah menyebalkan Raka.
Cewek itu melipat tangannya didada, menyandarkan kepalanya pada kaca mobil tatapannya mengarah pada cowok yang saat ini sudah menjadi pacarnya (lagi).
Sebenarnya Natasya ingin tertawa melihat raut wajah Raka yang kesal serta menahan marah saat melihat ponselnya. Tapi ia tahan karena ia masih kesal dengan sifat cowok itu yang terlalu memerintah, keras kepala, emosian, moody, cemburuan dan masih banyak lagi.
"Aku udah block semua nomor cowok yang sering chat kamu. Termasuk Deon," katanya dengan santai mengembalikan ponsel berwarna abu-abu itu kepada pemiliknya.
"Aku bisa buka block-nya. Kamu pikir aku gaptek?" cewek itu membantah perkataan Raka, sengaja ingin mempermainkan emosi Raka.
"Aku sita nih ponsel kamu!" ancam cowok itu menarik kembali tangannya yang masih memegang ponsel Nana.
"Kamu pacar aku, bukan bokap aku. Masa mau sita hape sih!" protes cewek itu tersulut emosi. Niatnya ingin mempermainkan emosi Raka namun gagal karena Natasya juga ikutan emosi.
"Janji jangan chat cowok-cowok itu,"
"Mereka yang chat aku, jangan salahin aku dong!"
"Makanya aku block."
"Tapi mereka nggak ganggu aku."
"Mereka yang ganggu aku!"
"Emang kamu siapa?" tantang Natasya.
"Pacar kamu!" jawab Raka ikutan berteriak.
Natasya terdiam, Raka juga. Keheningan menyergap didalam mobil. Natasya lupa kalau saat ini Raka sudah menjadi pacarnya lagi.
"Emm, Raka aku mau masuk rumah." kata cewek itu meraih ponselnya dari tangan Raka.
"Sana masuk," balas cowok itu cuek.
"Buka duluu," rengek cewek itu menggoyang lengan kanan Raka.
"Apanya?" tanya cowok itu bingung.
"Pintunya sayang." ujar Natasya masih mencoba sabar.
"Oiya," dengan segera cowok itu membuka kuncian pintu mobil, "maaf." sambung cowok itu begitu melihat Natasya akan keluar mobilnya.
Natasya tersenyum manis, "it's okay. Aku juga salah, maaf." sesalnya.
"Jangan buka lagi blokirannya."
Natasya mengangguk.
"Jangan deket-deket cowok lain."
Natasya mengangguk lagi.
"Nggak boleh ngomong sama Deon lagi."
Natasya mengerutkan keningnya, "aku penasaran. Kenapa dari dulu kamu nggak suka gitu sama Deon?"
"Kamu dulu suka dia."
"Itu kan waktu aku SMA, kelas 1." jelas cewek itu masih memegang handle pintu mobil.
"Kita pacaran juga dari SMA."
"Bener juga." cewek itu mengangguk, "udah ah aku mau masuk." pamitnya.
"Good night, pacar." ucap Natasya memberikan ciuman kepada Raka lewat tangannya. Lalu dengan segera memasuki rumah dengan berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Ex-Boyfriend
Random[ BEBAS MEMBACA ASAL VOTE SAMA COMMENT] Mereka sudah putus, tapi hubungan mereka masih baik-baik saja. Kata putus itu hanya kata yang tak berarti untuk hubungan lama mereka. Jadi, meskipun sudah putus Natasya masih menyayangi cowok bernama Raka itu...