Rusun Blok Griya A

13

"Lekaki yang mukulin gue itu dia adalah kakak gue"

Semuanya kaget, ternyata kakaknya Yogi sendiri.

"Kok bisa?" Sela Taedy

"Dengerin dulu, lanjut Gi" Kata Irene.

"Dia Gyuta, kakak pertama gue dan Juan. Dia benci gue, karena gue dianggap pernah meracuni keluarga gue, termasuk Mama dan Juan. Semua keluarga kecewa sama gue, sumpah demi Allah gue sama sekali gak ada niat buat meracuni keluarga gue. Karena menurut alasan Gyuta, gue marah dengan keluarga gue, yang tak berhasil menemukan putri gue yang hilang saat berumur 6 bulan. Mungkin sekarang sudah berumur hampir 3 tahun. Gue sayang sama mereka semua, jadi gak mungkin gue racuni keluarga gue sendiri. 

Seminggu kemudian, perusahaan mencap gue sebagai koruptor. Yang dimana mereka mengatakan gue menggelapkan dana perusahaan. Gyuta melaporkan gue ke kantor polisi ditambah lagi dengan tuduhan dia yang gue meracuni keluarga gue.

Gue divonis 1 tahun dipenjara. Gue bingung dengan nasib keluarga gue bersama Wendy. Wendy harus mencari nafkah sendiri" Ucap Yogi dengan mata berkaca-kaca, Wendy mengelus lengan Yogi.

"Jujur, gue mau ambil tindakan banding. Karena, gue sama sekali gak pernah ada niat untuk meracuni keluarga gue dan menggelapkan dana. Tapi, setelah gue pikir lagi. Biarkan saja, masih ada Allah yang akan menghukumnya. Toh juga, yang melaporkan ini masih anggota keluarga gue.

Shiit.. keluarga? Sepertinya bukan, karena mereka membacklist gue sebagai keluarganya termasuk papa gue sendiri"

"Sampai sebegitu bencinya kah?" Tanya Jennie, menatap Yogi.

Mama Chaca dan Juan hanya bisa diam, mereka mendengar dengan seksama bagaimana perasaan Yogi selama ini.

"Tapi bang, disini loe yang rugi deh. Kalau misalkan loe gak bersalah. Seharusnya loe ajukan banding, jangan diam begini. Yang jelek semua-semuanya loe bang. Dari nama bahkan sampai wajah" Ucap Taedy tak setuju kalau Yogi hanya diam pasrah.

"Iya bang, biar kata dia masih keluarga bang Yogi. Ajukan banding aja, dia aja yang masih kakaknya abang Yogi, dia bisa masukin abang ke penjara. Kenapa abang Yogi sendiri gak mau ajukan banding" Kata Jimmy yang ikutan tak menerima.

"Buat ngajuin banding kan juga harus punya bukti kuat, disini gue kalah telak haha" kata Yogi terkekeh. Ya, benar. Yogi tidak bisa mengajukan banding karena semua bukti sudah mengarah ke arahnya. Dia juga gak tau, mengapa itu bisa terjadi.

"Benar juga sih Gi, loe gk punya bukti kuat. Tapi, seharusnya abang loe juga gak harus kaya gitu juga kemarin. Seakan-akan dia itu memang sudah benci dari lama banget. Menurut gue nih ya Gi" Ucap Jino, karena Jino merasakan aura Gyuta ke Yogi itu beda.

"Ya, aku sih sebagai adik dari Kak Gyuta dan Kak Yogi juga. Apa yang dilakukan kak Gyuta itu memang salah, gak seharusnya menghakimi bahkan sampai melakukan hal ini. Berlebihan banget" Ucap Juan kecewa terhadap Gyuta. Yogi hanya bisa tersenyum tipis, bahwa masih ada Juan dan Mamanya beserta Wendy yang mendukungnya.

Mama Chaca hanya bisa ikut tersenyum getir, mengelus rambut Yogi. Entah, ia bingung harus berkata apa. Memang benar, apa yang diucapkan Juan. Bahwa tak seharusnya Gyuta bersikap seperti itu. Biar bagaimanapun, Yogi tetap adik kandungnya.

"Oh ya bang, soal anak bang Yogi yang hilang itu. Sampai sekarang, belum ketemu juga?" Tanya Raymon.

"Terus.. Bisa hilang gimana?" Lanjut tanya Raymon.

"Dulu, saat kami semua sekeluarga sedang berlibur. Kita semua gak akan kepikiran, kalau anak kita bakal diculik. Saat perjalanan pulang, mobil gue dihadang dengan beberapa orang yang menodongkan pistol dikepala gue dan Wendy. Lalu, mereka memgambil putri kami. Gue dan pihak polisi udah nyari sampai berbulan-bulan bahkan setahun lebih untuk mencari putri gue. Gak ketemu juga penculiknya. Jadi, semuanya gue pasrahin aja sama yang kuasa. Jika memang dia masih hidup semoga selalu sehat" kata Yogi menahan nangis, sedangkan Wendy sudah meneteskan air mata. Ia rindu dengan putrinya.