Chapter 9

191 60 2
                                    

Tetap bertahan setelah kecewa
beberapa kali.

Aku ini,
Setia atau bodoh?

_____________________


Check! 123!

Suara MC yang menyebar diseluruh penjuru sekolah menandakan bahwa acara pensi segera dimulai.

Beberapa siswa sudah terlihat berdiri diarea lapangan, tetapi tak sedikit juga yang masih berada dikelas. Sebagian siswa masih sibuk menghias dan mendekorasi ruang kelas mereka agar kelasnya mendapat juara kelas terbaik.

Hadiahnya sederhana bagi pemenangnya. Pemenang akan mendapatkan kaos yang sudah bertanda tangan tamu spesial yang sampai saat ini pun masih menjadi misteri dan juga sedikit bingkisan dari sekolah.

Julia dan teman sekelasnya pun belum ada yang pergi ke lapangan. Mereka benar-benar totalitas dan optimis untuk mendapatkan posisi terbaik disekolah. Mereka mendekorasi kelasnya sebaik dan secantik mungkin agar bisa menarik perhatian para juri.

"Lia! Tolong ambilin lem yang ada dimeja guru!" Titah Andre, selaku ketua kelas.

"Oke."

Julia mengambil lem yang dimaksud dan memberikannya pada Andre yang sedang melekatkan pita-pita warna didinding atas kelas.

"Terima kasih." ujar Andre.

Julia mengangguk. Julia kembali pada pekerjaannya yaitu meniupkan balon-balon bersama Nayla dan 3 orang lainnya.

"Julia!" panggil Nayla.

Julia yang sedang meniup balon hanya menengok dan memberikan jawaban 'apa?' melalui sirat matanya.

"Cincin mu bagus sekali."

Julia segera melihat jari manis tangan kanannya dan tersenyum atas pujian tak terduga mengenai cincin yang sudah sebulan ini ia pakai.

"Hahaha... Bisa aja. Btw makasih juga."

Nayla mengacungkan jempolnya.

Beberapa saat kemudian, Andre memberikan pengumuman bahwa kelas mereka sudah selesai dihias. Julia serta teman sekelasnya segera bergabung ke acara sekolahnya yang sudah 20 menit ini berjalan.

"Wahh... Rame banget yaa..." Ucapku terkagum.

Bagaimana tidak. Lapangan sekolah yang biasanya terlihat biasa-biasa saja, sekarang sudah terhiasi oleh dekorasi khas pensi dan tak lupa juga balon-balon yang mempercantik disetiap sudutnya.

Julia memisahkan dirinya untuk bergabung dengan tamu VIP lainnya. Dirinya duduk ditempat yang sangat strategis, yaitu ditengah dan dipaling depan panggung.

.
.
.
.
.
.
.
.

Sebelah beberapa saat pertunjukkan membosankan itu ditampilkan, kini MC dengan semangat berteriak kepada para siswa yang memancing suara ricuh yang menggema ke seluruh penjuru sekolah.

"Apa kalian menunggu tamu misterius ini???!!!" Teriak sang MC yang disambut antusias para siswa.

"Baiklah! Tidak usah membuang-buang waktu, mari kita sambut tamu spesial kita!"

Satu persatu masuk dengan menggunakan jubah hitam berhiaskan manik-manis emas yang menutupi seluruh tubuh penggunanya.

Julia diam-diam fokus memerhatikan seluruh orang yang masuk dan menaiki panggung yang ada didepannya.

Ada yang tidak beres.

Pasalnya, waktu itu dia membaca proposal pengajuan pensi dimeja pak Joko. Dan kalau band Seventeen, hanya membutuhkan 5 sampai 6 orang saja diatas panggung.

My Friend || Vernon Chwe✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang