Sesuatu yang hilang pasti terasa hampa.
Begitu juga ketika kamu pergi.
Aku merasa hampa.
_________________________
Jakarta.Dengan senyum yang ceria, Julia yang menggendong tas birunya berjalan menyusuri panjangnya koridor menuju kelasnya yang berada dipojok sekolah.
Beberapa murid sudah terlihat didalam kelas mengingat hari ini adalah hari kedua masuk sekolah setelah liburan.
Julia masuk kedalam kelasnya. Ia sedikit terkejut melihat perubahan dekorasi kelasnya. Tidak sedikit balon-balon warna dan pita berwarna pink terpajang menghiasi dinding kelas.
Julia menaruh tas ditempat duduknya dan segera menghampiri kedua temannya yang sedari tadi tersenyum lebar ketika melihat kedatangan dirinya.
"Nayla~ Alva~" Julia melepas kerinduan dengan memeluk erat kedua temannya. Keduanya tersenyum.
"Hey hey lepaskan! Dadaku terasa sesak!"
Julia melepaskan pelukannya dan terkekeh melihat wajah cemberut Nayla. Alva yang berdiri disamping Julia merangkul bahu dan membisikkan sesuatu ditelinganya.
"Bagaimana Julia? Apa kau berkencan dengan salah satu bule tampan disana?"
Julia menjauhkan dirinya dan dengan tiba-tiba mencubit kecil perut Alva. Alva meringis kesakitan, tapi Julia yakin itu hanyalah trik basinya.
"Kau kira aku ini murahan? Huh?"
Alva dan Nayla sama-sama tertawa puas. Julia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, karena ucapan Alva barusan mengingatkannya pada Vernon.
Vernon lagi yaa...
"Iya Lia, bagaimana liburanmu kali ini? Pasti sangat menyenangkan bukan?" Tanya Nayla penasaran.
"Tidak." jawab Julia acuh.
Alva berdiri dari duduknya, berjalan menuju tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop putih. Ia kembali dan menyerahkan amplop tersebut pada Julia.
"Tadi ada osis kesini nitip amplop buat kamu. Coba aja kamu buka."
Julia membuka amplop ditangannya dan mengeluarkan kertas berwarna merah muda. Didalamnya tertulis surat undangan pensi sekolah dan disana juga ditulis kalau Julia adalah tamu VIP.
"Whoaa... kamu jadi tamu VIP?! Gak kaget juga sih kamu kan juara satu dikelas." Ujar Nayla.
Julia mengerutkan keningnya tak paham.
"Pensi sekolah? Tamu VIP? Apasih aku gak ngerti."
Nayla menepuk jidatnya. Ia lupa kalau kemarin -hari pertama masuk- Julia tidak masuk. Pantas saja Julia terlihat bingung saat ia membaca surat tersebut.
"Oh iya aku lupa ngasih tau, hehe." Ucap Alva dengan cengiran bodohnya.
Julia hanya tersenyum tipis. Ia membenarkan posisi duduknya agar bisa mendengar penjelasan Alva.
Alva mengambil nafas panjang, lalu ia mulai membuka suaranya.
"Satu minggu lagi sekolah kita bakalan ada pensi yang sudah berapa tahun terakhir ini dihilangkan. Nah buat ngerayain itu semua, pihak sekolah mengundang artis terkenal, itu juga katanya, buat jadi tamu spesial pensi kita kali ini." ujar Alva panjang lebar.
"Dan bagi siswa yang mendapatkan ranking 1 dikelasnya, mereka dapet ticket VIP yang nantinya bisa dipakai buat foto-foto bareng tamu spesial, makanan bazzar gratis, dan yang bikin kamu lebih bahagia, kamu kedapetan duduk dibarisan depan saat tamu spesialnya naik ke panggung." tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend || Vernon Chwe✔
Fiksi Penggemar"𝑲𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒌𝒖𝒕𝒊, 𝒎𝒆𝒔𝒌𝒊𝒑𝒖𝒏 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒘𝒂𝒋𝒂𝒉𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒊𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒏𝒌𝒖." • • ✐ 𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬 : 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞 ✐ 𝐒...