Chapter 7

167 58 0
                                    

Sesuatu yang hilang pasti terasa hampa.
Begitu juga ketika kamu pergi.
Aku merasa hampa.


_________________________


Jakarta.

Dengan senyum yang ceria, Julia yang menggendong tas birunya berjalan menyusuri panjangnya koridor menuju kelasnya yang berada dipojok sekolah.

Beberapa murid sudah terlihat didalam kelas mengingat hari ini adalah hari kedua masuk sekolah setelah liburan.

Julia masuk kedalam kelasnya. Ia sedikit terkejut melihat perubahan dekorasi kelasnya. Tidak sedikit balon-balon warna dan pita berwarna pink terpajang menghiasi dinding kelas.

Julia menaruh tas ditempat duduknya dan segera menghampiri kedua temannya yang sedari tadi tersenyum lebar ketika melihat kedatangan dirinya.

"Nayla~ Alva~" Julia melepas kerinduan dengan memeluk erat kedua temannya. Keduanya tersenyum.

"Hey hey lepaskan! Dadaku terasa sesak!"

Julia melepaskan pelukannya dan terkekeh melihat wajah cemberut Nayla. Alva yang berdiri disamping Julia merangkul bahu dan membisikkan sesuatu ditelinganya.

"Bagaimana Julia? Apa kau berkencan dengan salah satu bule tampan disana?"

Julia menjauhkan dirinya dan dengan tiba-tiba mencubit kecil perut Alva. Alva meringis kesakitan, tapi Julia yakin itu hanyalah trik basinya.

"Kau kira aku ini murahan? Huh?"

Alva dan Nayla sama-sama tertawa puas. Julia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya, karena ucapan Alva barusan mengingatkannya pada Vernon.

Vernon lagi yaa...

"Iya Lia, bagaimana liburanmu kali ini? Pasti sangat menyenangkan bukan?" Tanya Nayla penasaran.

"Tidak." jawab Julia acuh.

Alva berdiri dari duduknya, berjalan menuju tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop putih. Ia kembali dan menyerahkan amplop tersebut pada Julia.

"Tadi ada osis kesini nitip amplop buat kamu. Coba aja kamu buka."

Julia membuka amplop ditangannya dan mengeluarkan kertas berwarna merah muda. Didalamnya tertulis surat undangan pensi sekolah dan disana juga ditulis kalau Julia adalah tamu VIP.

"Whoaa... kamu jadi tamu VIP?! Gak kaget juga sih kamu kan juara satu dikelas." Ujar Nayla.

Julia mengerutkan keningnya tak paham.

"Pensi sekolah? Tamu VIP? Apasih aku gak ngerti."

Nayla menepuk jidatnya. Ia lupa kalau kemarin -hari pertama masuk- Julia tidak masuk. Pantas saja Julia terlihat bingung saat ia membaca surat tersebut.

"Oh iya aku lupa ngasih tau, hehe." Ucap Alva dengan cengiran bodohnya.

Julia hanya tersenyum tipis. Ia membenarkan posisi duduknya agar bisa mendengar penjelasan Alva.

Alva mengambil nafas panjang, lalu ia mulai membuka suaranya.

"Satu minggu lagi sekolah kita bakalan ada pensi yang sudah berapa tahun terakhir ini dihilangkan. Nah buat ngerayain itu semua, pihak sekolah mengundang artis terkenal, itu juga katanya, buat jadi tamu spesial pensi kita kali ini." ujar Alva panjang lebar.

"Dan bagi siswa yang mendapatkan ranking 1 dikelasnya, mereka dapet ticket VIP yang nantinya bisa dipakai buat foto-foto bareng tamu spesial, makanan bazzar gratis, dan yang bikin kamu lebih bahagia, kamu kedapetan duduk dibarisan depan saat tamu spesialnya naik ke panggung." tambahnya.

My Friend || Vernon Chwe✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang