Harin merasakan aura yang aneh saat ini, apalagi saat melihat Chaerin yang menurutnya aneh. Ada perasaan yang tidak enak saat melihat Chaerin yang tengah menghampiri Mr. Lee yang tengah dicekal oleh Jiyong.
"Eonni," lirih Harin pelan.
"AKH!" Harin bisa mendengar rintihan dari Mr. Han yang tengah dicekik lehernya oleh Chaerin saat ini. Bahkan Harin bisa melihat jika saat ini tubuh Mr. Han sudah terangkat keatas bersamaan Chaerin mengangkat tangannya.
"Aku ingin kau merasakan apa yang orang tuaku rasakan saat kau membunuh mereka di depan mataku, paman.."
Kedua mata Harin membulat sempurna saat ini, apalagi saat mendengar jika Chaerin adalah saksi yang melihat kedua orang tua mereka terbunuh.
"AARGH!" tiba-tiba saja Harin mendengar pekikan beberapa orang yang seperti kesakitan saat ini, dilihatnya beberapa orang yang tadi menghajar Chaerin kini mulai merasakan kesakitan. Entah apa yang terjadi pada mereka yang pasti saat ini tubuh mereka mulai berubah menjadi pucat. Mereka mulai tumbang satu persatu, tergeletak tak bernyawa dengan tubuh yang terlihat kering.
"Eonni apa yang terjadi sebenarnya?" tuntut Harin yang melihat kejadian yang menurutnya aneh itu.
"Jiyong,"
"Ya," Jiyong yang masih duduk di pinggir jendela kini mulai berdiri.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan," Jiyong menganggukkan kepalanya. Chaerin melepas cekikan di leher Mr. Han dan membiarkan namja paruh baya itu terjatuh di lantai dengan sedikit mengerang. Namun hal itu hanya sebentar karena Jiyong langsung menarik tubuh Mr. Han untuk berdiri menghadapnya.
"Mungkin ini akan sedikit sakit untuk orang tua busuk seperti anda Mr. Han." Jiyong terlihat melemaskan jemari tangan kanannya, namun sepertinya tidak. Karena tak berapa lama kuku tangan Jiyong terlihat mulai memanjang dengan ujung yang runcing yang sepertinya bisa mengoyak apa pun yang disentuhnya.
JLEEB
Mr. Han membulatkan kedua matanya saat sesuatu menembus dadanya, napasnya mulai tercekak saat ini. Apalagi merasakan sesuatu yang menembus dadanya itu mulai bergerak.
"Kau tahu paman, pengkhianat tidak akan pernah aku maafkan." Bisik Chaerin di telinga Mr. Han yang sepertinya akan kehilangan nyawanya sebentar lagi.
SREET
Dalam sekejap tubuh Mr. Han limbung ke lantai dengan mata melebar, mati.
Harin menahan napasnya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, di tangannya Jiyong ada jantung Mr. Han yang saat ini sudah tidak bernyawa lagi.
"Jantung yang busuk akan selalu berwarna hitam, dan aku suka itu!!" Mino terlihat sangat gembira melihat apa yang dipegang Jiyong saat ini.
"Apa aku boleh memakannya appa?" Mino memasang wajah memelas pada Jiyong yang tengah memainkan jantung Mr. Han.
"Eonni," Harin masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Chaerin seolah-olah bukanlah Eonni yang dikenalnya selama ini. Meski pun selama dua tahun ini sikap Chaerin memang berubah, namun Harin masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
"Merekalah yang sudah membunuh orang tua kita Harin, merekalah yang sudah membuatku seperti ini. Dan sudah seharusnya mereka mendapatkan ganjaran atas perbuatan mereka pada keluarga kita. Pengkhianatan mereka harus mendapatkan hukumannya." Ucap tegas Chaerin membuat Harin tidak percaya dengan apa yang dilakukan Chaerin.
"Dan sekarang, hanya tinggal satu orang yang belum mendapatkan hukumannya." Chaerin menoleh pada Mr. Shin yang masih dicekal Mino.
"Sekarang giliranmu Kwon Mino," perintah Chaerin pada Mino yang mengangguk senang.
