Chaerin duduk di kursi kebesarannya di perusahaan, hari ini ada pertemuan dengan salah seorang kolega perusahaan di ruangannya.
TOK TOK TOK"Masuk,"
"Sanjangnim, Mr. Han sudah datang." Sekertaris Chaerin masuk untuk memberitahu kalau tamunya sudah datang.
"Baiklah, suruh dia masuk." Mengangguk sekali lalu keluar, selang satu menit kemudian masuk seorang pria paruh baya dengan gaya angkuhnya yang hampir sama dengan Chaerin. Tongkat di tangan kirinya menopangnya untuk berdiri.
"Silahkan duduk Mr. Han, aku sudah menunggu kedatangan anda sejak tadi." Chaerin mempersilahkan Mr. Han untuk duduk di sofa ruangannya.
"Anda ingin minum apa Mr. Han?" tawar Chaerin dengan wajah yang terkesan ramah, yang sebenarnya hanya kepura-puraan belaka.
"Teh saja cukup Chaerin-ssi," Chaerin mengangguk lalu menghubungi sekertarisnya untuk membuatkan dua gelas teh.
"Bagaimana kabar anda Mr. Han? Saya dengar beberapa bulan yang lalu anda baru saja keluar dari rumah sakit.. Apa kesehatan anda sedikit bermasalah?" tanya Chaerin.
"Hanya pemeriksaan rutin saja Chaerin-ssi, orang tua ini perlu banyak obat dan vitamin." Kelakar Mr. Han, tapi sepertinya tidak berpengaruh untuk Chaerin yang terlihat biasa saja mendengarnya.
"Bagaimana kalau kita langsung ke inti pembicaraan saja Mr. Han."
"Ah, anda benar Chaerin-ssi." Mr. Han sedikit membenarkan jasnya.
"Belakangan ini perusahaan anda mengalami sedikit penurunan produksi sehingga pendapatan perusahaan menurun sekitar sepuluh persen, apa anda bisa menjelaskan Mr. Han?"
"Kami sedang mengalami kekurangan dana untuk membuat produk baru sehingga kami hanya bisa menggunakan uang yang ada di perusahaan untuk membuat produksi dalam jumlah yang tidak banyak." Jelas Mr. Han, Chaerin mengangkat sebelah alisnya seakan tidak percaya.
"Kami sudah menyuntikkan dana untuk perusahaan anda sejak dua tahun yang lalu, tapi kenapa perusahaan anda masih terus saja mengalami penurunan? Apa laporan yang aku dapatkan sudah dimanipulasi Mr. Han?" Mr. Han bisa mendengar nada yang sangat dingin dari suara Chaerin. Seperti ada kemarahan yang tidak bisa diluapkan dari suara Chaerin saat ini. Bahkan tatapan Chaerin lebih dingin dari yang pertama kali dilihatnya setelah kedua orang tuanya meninggal.
"Ah.. i-itu... karena bahan yang digunakan mengalami kenaikan Chaerin-ssi... Pasar saat ini sedang tidak stabil, dan juga jika kami memakai bahan yang tidak berkualitas akan berpengaruh dengan minat pasar..." Chaerin menganggukkan kepalanya.
"Jadi anda mengajukan kerjasama untuk membantu perusahaan anda yang sedang kesulitan keuangan begitu Paman Min Seok?" Chaerin menekan perkataannya saat menyebut panggilan Mr. Han yang dulu biasa diucapkannya.
"Chae, kumohon bantulah aku kali ini saja. Kita ini keluarga, jangan menyamakan keluarga dengan orang lain." Desak Mr. Han.
"Kau tahu ahjusi, aku berbeda dengan mendiang appaku. Aku akan menyamakan mereka yang bekerja sama dengan perusahaan ini sebagai rekan kerja. Jadi jangan berasalan kita adalah keluarga paman bisa dengan mudah melakukan kerjasama denganku. Mungkin appaku terlalu baik, tapi aku tidak. Dan pembicaraan ini selesai, jika paman bisa memberikan laporan yang sebenarnya aku bisa memikirkan sedikit untuk kerjasama sama ini. Tapi anda sudah menipuku Mr. Han, dan aku tidak suka dibohongi meski pun itu keluargaku sendiri." Ucap Chaerin tajam.
"Satu hal yang kau ketahui Lee Chaerin, kau dan ummamu adalah aib dalam keluarga ini. Dan aku heran kenapa kau juga tidak ikut mati dengan kedua orang tuamu itu!!" Mr. Han berdiri dari duduknya, wajahnya sudah memerah menahan emosi karena Chaerin menolak kerjasamanya kali ini.