Jiyong POV
Ini sudah hampir siang.. mengapa ia belum bangun juga? Sudah 12 jam dia tidur di pelukanku, jika aku manusia mungkin tanganku akan copot menahan tubuhnya ini.
Semalam aku melakukan 'itu' padanya.. dan dia melayaniku hingga aku puas. Walaupun sebenarnya birahiku belum puas tapi dia pingsan semalam karena lelah.. dasar manusia, mudah lelah dan lemah.
Tiba-tiba dia bergerak dalam pelukanku, memberikan tanda-tanda jika ia akan bangun.
"Yak! sampai kapan kau akan tidur hah?!" teriakku membuatnya membuka mata dan terbangun.
"Kau ini kenapa berisik sekali sih? Kau tau semalam aku melayanimu sampai pagi. Aku sangat lelah..." teriaknya tak mau kalah, dan masih memeluk tubuhku.
"yak... maksudku sampai kapan kau akan memelukku?! Ini sudah siang, aku haus sekali." ucapku menyingkirkan tubuhku dari pelukannya.
"Hah.. Kau ini cerewet sekali!" jawabnya ketus lalu bangkit meninggalkanku ke kamar mandi.
Mataku terkesiap ketika melihatnya berdiri tanpa sehelai benangpun.. tubuhnya sangat seksi. Tubuhnya yang semampai, lekuk tubuhnya indah membuat libidoku tiba-tiba naik.
Ingin ku terjang tubuhnya sekarang, tapi tiba-tiba saja aku sangat haus. ku urungkan niatku mencumbunya dan sedetik kemudian kepakai jubahku dan melesat mencari mangsa.
Walaupun ini siang, tidak ada matahari yang keluar di langit, aku pun berlari ke hutan dan mencium aroma tubuh yang akan menjadi mangsaku.
Kutemukan seorang wanita yang sedang berjalan di hutan dan tanpa basa basi ku robek lehernya dan menghisap habis darahnya. Sungguh aku sangat haus..
.
.
.
Aku kembali menuju kamarku dan melompat ke arah jendela kamarku. Sangat malas melewati pintu depan dan bertemu dengan ayahku. Jika bertemu dengannya pasti ia akan bertanya kapan aku akan membunuh Chaerin.
Aku membulatkan mataku ketika aku melihat pemandangan yang ada di kamarku.. Chaerin tidak memakai baju, ia hanya memakai kain yang ia lilitkan di tubuhnya. Apa ia sengaja menggodaku?!
"Yak Kwon Jiyong! Sejak kapan kau berdiri disitu. Kau ingin membuatku sakit jantung dan mati hah?!" teriaknya ketika melihatku yang sudah berdiri di jendela. Ya ampun... kenapa dia terlihat seksi dengan pakaian seperti itu?! Keringat sudah membasahi seluruh kulitnya dan itu membuatnya semakin seksi.
"Hei..kenapa kau melihatku seperti itu?" tanyanya melihat tatapanku yang intens ke tubuhnya
'Sepertinya kau salah memakai pakaian seperti itu Chae-ah..' batinku dalam hati lalu menerjang tubuhnya dan melumat habis bibirnya, kali ini aku tidak bisa menahannya. Sekarang tenagaku sudah kembali normal setelah minum darah tadi.
Ia mencoba mendorong tubuhku karena aku mulai melumat bibir bawahnya dan menggigit bibirnya, awalnya dia tidak membalasku. Dan aku meremas payudaranya yang hanya berbalut kain itu,dia pun meringis dan membuka mulutnya, langsung saja ku masukkan lidahku dan bermain di lidahnya. Dia mulai membalas ciumanku dan mulai mendesah dan aku pun semakin terangsang mendengar desahannya itu.
Sekali tarik, aku melepas kain yang menutupi tubuhnya itu. Terlihat sangat berkeringat, kusapukan tanganku di dahinya mencoba mendinginkan suhu badannya dan nampaknya dia sangat nyaman dengan sentuhanku. Aku mulai menjelajahi lehernya yang putih mulus, ku hisap dan kuberi tanda disana, walaupun tanda tadi malam belum menghilang.
