Assalamualaikum wr wb
Hallo gaess, jumpa lagi nih sama ku dan keseruan didalam ceritaku. Seperti minggu minggu yang sudah lalu. Minggu ini juga nggak gampang buat dilewati.
Pekerjaanku numpuk senumpuk numpuknya, ceritaku belum selesai. Dan juga ada beberapa urusan yang harus aku handel.
Tapi Alhamdulillah aku bisa selesaikan cerita ini. Jangan lupa vote and coment ya gaes biar aku lebih semangat nulisnya.
Selamat membaca dan semoga suka.
*
Entahlah...
Aku bingung bagaimana mengatakannya
Tapi aku bahagia bisa memilikimu*****
"kalo Farhan tahu Gabriel gimana ya?" Gumam Shiva khawatir, ia benar benar lupa jika Farhan juga akan ikut mengerjakan formulir ini.
Ahh, bodoh sekali Shiva.
"Ya nggak gimana gimana?"
Karena kaget, kepala Shiva sampai terbentur di atap mobil milik Gabriel. Ia segera menoleh sembari mengelus kepalanya yang baru saja terbentur.
"Farhan," panggil Shiva kaget saat ia melihat Farhan yang berdiri dihadapannya.
"Emangnya kenapa kalo aku ketemu sama Gabriel, kan aku sama Gabriel juga udah pernah ketemu," jelas Farhan.
"Eeee ya gapapa," elak Shiva sembari membuang wajahnya.
Shiva pergi meninggalkan Farhan dan pergi menghampiri Gabriel yang sudah menunggunya didepan pintu rumah Reva.
"Kok nggak masuk?"
"Kan nungguin kamu," jawab Gabriel singkat.
Ting tong
Shiva menekan bel rumah Reva, ia jadi merasa dilema dengan kehadiran Gabriel. Ia benar benar takut Gabriel salah paham akan pertemanan nya dengan Farhan.
Tak butuh waktu lama pintu rumah Reva langsung terbuka dan menampakkan Reva dan juga Sinta. Bersamaan dengan itu Farhan datang menghampiri Shiva dan Gabriel.
"Lho Gabriel kok kamu disini? Posesif banget sih, yakinlah Shiva nggak akan selingkuh," Tanya Sinta saat ia melihat Gabriel berada di rumah Reva.
"Aku tahu Shiva nggak akan selingkuh, pengen kenalan aja sama temen temennya Shiva," jawabnya singkat.
"Aku temennya Shiva, udah kenal kan sekarang pulang," usir Sinta serasa rumah ini adalah miliknya.
Gabriel tak merespon omong kosong Sinta, ia menatap Shiva yang tampak diam saja sedari tadi. Bukanya membalas tatapan Gabriel Shiva malah sedikit melirik kearah teman laki laki disampingnya.
"Emang dia siapa sih?" Tanya Reva berbisik pada Sinta.
"Dia Gabriel, tunangannya Shiva," jelas Sinta.
"Ehhh Shiva udah tunangan?" Kaget Reva. Ia tak sengaja berteriak saat mengetahui Shiva sudah bertunangan.
Seketika Shiva, Gabriel dan yang lain langsung menatap Reva, teriakan Reva benar benar sekencang itu.
"Iya," jawab Sinta tenang.
"Kok Shiva nggak pernah cerita?" Tanya Reva sembari berjalan menghampiri Shiva.
"Aku lupa," balas Shiva singkat.
"Gabriel kenalin ini temen aku Reva, kalo yang ini Farhan," jelas Shiva sembari menunjuk kearah Reva dan Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Pangeran Berkopiah (Revisi)
Teen FictionAssalamualaikum Pangeran Berkopiah [keraguan kadang membuat hatiku gelap akan terangnya cintamu] Dunia tampak begitu indah baginya, semua juga berjalan sangat sempurna, tapi ia slalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Apa yang kurang dari hidup...