Assalamualaikum wr wb
Nggak kerasa ya gaes ternyata udah hari minggu aja. Aku nggak sabar buat nge-up bab tiga ini. Dari sini semuanya akan semakin seru dan bikin baper.
⚠⚠warning, buat kalian yang punya penyakit jantung mending jangan baca cerita ini.
Siap siap untuk baper ya gaes, kalo udah baper nanti jangan lupa tekan vote buat naikin cerita aku. Oh ya kalian jangan lupa buat coment and share cerita ini yaa buar makin banyak yang baca.
Selamat membaca dan semoga suka
*
Siapa dia? Yang selalu menghantui?
Siapa dia? Yang selalu ada dalam mimpi?
Siapa dia?*****
"Raka," ucap Reva tanpa sadar.
Reva terkejut, entah nama siapa yang ia panggil tadi. Nama itu tiba tiba saja muncul difikirkan Reva, lalu entah dengan dorongan apa hingga Reva mengucapkannya.
Reva menatap kosong buku yang dipegangnya, ia masih berfikir nama siapa yang ia panggil tadi.
"Reva," Reva mendongak saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Yaa Farhan, ada apa?"
"Udah pilih bukunya, sini aku bayar," tanya Farhan.
"Iya udah ini bukunya, nih," Reva menyerahkan bukunya pada Farhan.
"Kamu tunggu di mobil aja ya, biar aku bayar buku ini sama buku ku, abis ini kita mampir makan dulu yaa?" ucap Farhan sambil mengulas senyum manisnya.
"Yes, sure," jawab Reva membalas senyum Farhan.
Reva pergi meninggalkan Farhan, ia masuk kedalam mobil dan menunggunya di sana.
Setelah kepergian Reva, Farhan memutar buku yang dipilih Reva dan membaca judul bukunya. Farhan terkejut saat ia membaca judul buku itu, entah apa yang difikirkan Reva saat memilih buku ini.
Tapi Farhan memilih untuk tidak peduli dengan semua itu, mungkin saja Reva hanya penasaran. Atau mungkin ia ingin menambah pengetahuan.
Farhan berbalik, ia berjalan ke kasir. Tadi Farhan sudah membayar semua buku miliknya, hanya buku milih Reva yang belum ia bayar.
*****
"Makasih Farhan."
"Besok ada kelas apa?" tanya Farhan.
"Kelas yaa, besok ada kelas siang sihh," jawab Reva.
Dari pertanyaan Farhan, sepertinya Farhan ingin menjemputnya besok.
"Yaudah besok aku jemput yaa, aku juga ada kelas siang."
"Okee," jawab Reva dengan senang hati.
"Sampai jumpa besok siang," pamit Farhan. Lalu Farhan menutup kaca mobilnya dan segera pergi dari sana.
Reva senang, besok untuk kesekian kalinya ia akan berangkat ke kampus bersama dengan Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Pangeran Berkopiah (Revisi)
Fiksi RemajaAssalamualaikum Pangeran Berkopiah [keraguan kadang membuat hatiku gelap akan terangnya cintamu] Dunia tampak begitu indah baginya, semua juga berjalan sangat sempurna, tapi ia slalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Apa yang kurang dari hidup...