12. Akhir cerita

62 10 5
                                    

Assalamualaikum wr wb

Hallo reader, kita ketemu lagi nih. Setelah satu Minggu nulis akhirnya kita ketemu lagi. Aku rindu nih sama kalian para reader ku.

Aku rindu sama coment-an kalian, aku rindu notifikasi vote dari kalian. Pokoknya aku rindu bangett deh.

Jadi supaya aku nggak rindu lagi, kalian harap vote and coment cerita ini yaa. Karena vote kalian itu, berharga sekali buat aku.

Oke deh jangan lama lama, mari kita baca ceritaku bersama sama.

Selamat membaca dan semoga suka.

*

Akhirnya...
Penantian ku akan hadirnya dirimu dalam hidupku akan berakhir

****

Gabriel naik dengan perasaan gugupnya, Gabriel sering tampil dan menyanyikan lagu di event event tertentu. Tapi untuk mempersembahkan lagu untuk seseorang, ini yang pertama.

Gabriel mengambil mic dari MC, ia duduk di atas kursi yang sudah disiapkan. Gabriel juga mengambil gitar dan membawanya di pangkuannya.

Gabriel mendekatkan mic pada mulutnya, pikirnya sedang bingung lagu apa yang harus ia bawakan. Gabriel menatap semua penonton yang tengah menunggunya, sementara ia masih kebingungan.

Gabriel menatap Shava, ia bertanya tanya kira kira lagu apa yang Shava sukai. Gabriel kesal, hanya karena lagu ia dibuat sebingung ini. Ia mengeluarkan ponselnya dan segera mencari lagu yang pas.

Setelah banyak pencarian akhirnya ia menemukan sebuah lagu yang cocok untuknya dan Shava.

"Hmm halo, saya akan menyanyi dan lagu ini akan saya persembahkan untuk seseorang yang ada di sana," ungkap Gabriel permulaan.

"Cieee ciee," sorak para penonton.

Gabriel mulai memetik gitarnya, para penonton yang semula ramai seketika dibuat bungkam oleh permainan gitarnya. Gabriel mulai bernyanyi.

Aku tak tau apa yang lain
Darimu hari ini
Apa itu karena sepatu flatmu?
Atau kukumu
Yang baru kau warnai?

Gabriel senang, ia bernyanyi sembari menatap Shava. Gabriel tak bisa mengalihkan pandanganya ke lain arah, karena memang Shavalah tujuannya.

Pernahkah kau bertanya
Seperti apa bentuk air tanpa wadah?
Pernahkah kau mengira
Seperti apa bentuk cinta?

Rambut warna warni bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci

Definisi yang tepat tentang arti cinta, batin Gabriel ditengah tengah lagunya.

Membuatku tersadar
Bentuk cinta itu
Ya kamu

Gabriel memberi sebuah kesan pada penonton. Ia menatap Shava sembari tersenyum saat lagu terakhir ia nyanyikan.

Setelah berakhirnya lagu, tak ada seseorang pun yang bertepuk tangan untuknya. Ia hanya bisa pasrah dengan turun dari panggung.

"Eh udah selesai ya lagunya," ungkap seseorang baru sadar.

"Bukannya kita harus tepuk tangan ya," ucap yang lain memberi isyarat.

Assalamualaikum Pangeran Berkopiah (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang