part 22

1.8K 45 0
                                    

~GGS (Golden Girls Squad)~

_
_
_
_

****

Ingin rasanya Kevin memukul dirinya saat ini, bagaimana bisa dia menanyakan hal ini, lihat saja karena Kevin keadaan Naswa tidak terlalu baik.

Benar, semuanya masuk akal jadi? Semua itu karena papa?. Batin Naswa

"Ahh.. Itu, jangan terlalu lo pikirin, itu cuma mimpi, kan?. Jadi jangan terlalu dipikirin, oke?" ujar Kevin berusaha untuk menutupi kesalahannya.

Naswa hanya mengangguk dan meyakinkan dirinya kalau semua itu hanya sekedar mimpi belaka,

Naswa menghirup udara tepat di balkon milik Kevin yang terdapat di mansionnya sekali lagi Naswa berada di mansion milik Kevin, ternyata begini rasanya tinggal di sebuah penthouse pantas saja abangnya Alvino jarang pulang, ternyata dia lebih nyaman tinggal disana,tapi sungguh dia sangat merindukan abangnya itu, tapi dia tidak tahu apa yg harus di lakukan.

Suara derap langkah seseorang membuat Naswa membalikkan tubuhnya dan manik mata tanpa sengaja berpas-pasan dengan pemilik hezel yg berwana hitam pekat yg menyejukkan itu.

"Ayo, kita makan"

Naswa hanya mengangguk dan pergi beranjak dari situ untuk pergi menemui Kevin yang sedang duduk di sofa sambil menata makanan yg ada di meja.

Naswa memilih duduk di hadapan Kevin, Kevin yang menyadari kedatangan Naswa menyelesaikan aktivitasnya untuk menata makanan yg ada di meja itu, ia lebih memilih memandang hal yang lebih menarik dari makanan.

"Ayo, cepat makan"tegur kevin kepada Naswa yang masih saja melamun.

Lamunan Naswa buyar saat itu juga, dia memandangi Kevin yang terlihat sangat khawatir, Naswa tersenyum kearah kevin berusaha untuk menyembunyi sesuatu gejolak yang ada pada dirinya, Naswa mengambil makanan yg ada disana, dan menyuapkan beberapa sendok kedalam mulutnya, sungguh ada suatu hal membuatnya tidak tenang.

Bagaimna keadaan mama sekarang?

Apakah gue harus bilang kepada bang vano kalau mama sebenarnya masih hidup?,apa yg harus gue lakukan!!, jika gue gak bilang ke bang vano kalau mama masih hidup, gak.. gak.. gak bang Vano berhak tahu kalau mamanya masih hidup. Naswa selalu saja bertengkar dengan pikirannya sampai-sampai ia tidak menyadari ada seseorang yang berbicara dengannya, karena orang itu belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, akhirnya dia memilih untuk menyadarkan Naswa dengan sedikit mengguncangkan tubuhnya.

"Hei aku bertanya kepadamu, ada apa?"

"Eh?,ha? Oowh gak kok gak ada apa-apa"

Kevin menatap Naswa dengan tatapan curiga dan menyelidik, Naswa yang melihat itu langsung membuang muka dan berpura-pura sibuk melakukan sesuatu, Naswa yang sudah tidak nyaman lagi karena ditatap seperti itu oleh Kevin akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.

"Kenapa sih?! Risih tau"

"apa yang lagi kamu sembunyiin?"

"Ma-maksud lo?"

"jangan pura-pura bodoh Naswa, apa yg lo pikirin sekarang"tegas Kevin kepada Naswa tetapi dengan nada yang lembut dan tidak membuat Naswa terasa terintimidasi

"Mm-mm itu.."awalnya Naswa ragu untuk mengatakannya tetapi melihat tatapan Kevin yang meyakinkan membuat Naswa yakin bisa mengatakan semuanya kepada Kevin.
"gini, kan bang Vino gak tau kejadian tentang ini, bang Vino belum tahu kalau selama ini mama masih hidup, terus kalau aku mau bilang aku takut. Kalau bang Vino bakal... jadi, aku bingung apa aku harus bilang semuanya ke bang Vino atau?..."naswa menceritakan kebenaran yg ingin Kevin tahu, tapi sebenarnya Kevin belum puas dengan jawaban itu, menurutnya ada sesuatu hal yang masih disembunyikan dari dirinya.

Kevin hanya mengagguk mengerti.
"kalau menurut gue, lebih baik lo bilang ke abang lo, dari pada dia tahu dari orang lain, lagian dia itu ibunya juga kan?,dan lo adalah adiknya dia pasti tidak ingin ibu dan adik yang ia sayangi tersakiti, dan mungkin bang Vino juga bisa bantu" saran Kevin kepada Naswa dan dibalas naswa dengan menggangguk paham.

Benar, dia harus mengatakannya kepada bang Vino.

"tapi, apa lo yakin bakal pulang kerumah?"tanya Kevin kepada Naswa.

Benar saja, apa yg harus dia lakukan?,

apakah dia harus pulang kerumah terus di siksa sama mama tirinya itu?. Tidak, jangan lagi naswa sudah besar, dia tidak akan membiarkan orang menjahatinya lagi

“Iya Kev gua yakin”dengan penuh ketegasan dan pikiran yang campur aduk

“Oke gua ant..”

“Gak usah Kev gua sen...”

“Gak ada penolakan!” Langsung saja menarik tangan Naswa menuju motor miliknya.

****

Sepanjang perjalanan Naswa hanya menatap jalanan dengan tatapan kosong, Kevin yang melihat itu lewat kaca spion yang sudah ia arahkan kearah naswa, senyuman miring di wajah Kevin terbentuk setelah memikirkan sesuatu hal.

Kevin melajukan motornya dan membuat Naswa terlonjak kaget lalu memilih memeluk erat pinggang Kevin, Kevin kembali tersenyum di balik helm setelah menyadari keberhasilan dari usahanya.

Ternyata usahanya tidak sia-sia sekarang Naswa tidak diam dan memandang kosong jalanan, tapi dia memiliki aktivitas yg lebih baik dari pada itu, yaitu memarahi kevin.

"lo. Ya. Kalau kita jatuh gimana?, kalau lo mau mati, mati aja sendiri jangan bawa-bawak gue" bentak naswa kepada kevin sambil sesekali memukul pelan punggung kevin.

"sorry..sorry"

"ck.bilang aja kalau lo modus"

"heheh.. Tau aja lo"

****

"Gue anterin sampai kedalem"

"eh?, No.. No! Gak usah, pulang aja lo sana"

"gue udah bilangkan? Kalau gue gak menerima yang namanya penolakan"
Sebenarnya Kevin melakukan hal itu karena dia khawatir jika nanti suatu hal yg buruk terjadi kepada Naswa.

"ck. Iya ah, bawel"

Kevin mengikuti Naswa dari belakang,dengan perlahan tapi pasti Naswa membuka pintu yang berada di depannya.

Kreak

"akhirnya kamu pulang juga"ujar laki-laki yg sedang duduk di bangku sofa seperti sedang menunggu seseorang.

"eh?, papa udah pulang, bang vano mana?"tanya Naswa kepada ayahnya yang sudah kembali dari bisnisnya di paris.

Pria itu mengangguk dan menjawab "iya, papa udah pulang dari kemarin, tapi papa gak ada menemuin kamu, seharian abang kamu andreas juga belum pulang, mama kamu juga sangat bertingkah aneh, lagian kemarin kamu kenapa gak pulang"

"ha?!, khmm Kira kemarin gak pulang karna.. Karna kira banyak tugas karena itu Kira tidur dirumah teman Kira"

"laki-laki ini?"tunjuk ayah naswa kepada kevin.

"ha?!, gak lah pa.. Naswa tidur dirumah teman Kira namanya Kia"

"bohong!, Kira bohong pa. Aku udah nanyain keteman-temannya dimana dia, tapi teman-temannya bilang kalau mereka gak tahu, terus mereka juga bilang kalau Kira gak kesekolah selama 2 hari"sungguh Naswa dan Kevin terkejut saat laki-laki yg berperawakan lucu dan tampan itu bersikap tegas.

Bagaimana ini?, Kevin dan Naswa saling menatap bergantian.

Apa yang harus mereka katakan saat ini.

"jawab dengan jujur Kira, kamu kemana aja"

****

~GGS (Golden Girls Squad)~

The Hassle Of Life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang