Sampe sekarang aku penasaran gimana perasaan para kru yg ngurus konten Nomin..
Berasa jadi nyamuk'kah atau mereka malah ngefujo bareng2 🤧🤧-
-
Beberapa hari yang lalu....
Jeno memejamkan matanya. Ini sangat mengejutkan dirinya, terlebih sang Ayah dan kedua kakaknya sengaja menutupi siapa Jaemin sebenarnya. Jeno bahkan tidak tahu maksud dan tujuan sang Ayah menikahkannya dengan Jaemin selain ingin mengambil alih perusahaan milik keluarga Na dan mengancurkan keluarga itu hingga tak bersisa.
Minhyun beranjak dari posisinya, mendekati Jeno dan membawanya untuk duduk bersama mereka.
"Ayah tidak bermaksud ingin mengganggu privasimu Jeno. Namun Ayah harus mengetahui apa saja yang sedang di lakukan Jaeri. Dia tidak mungkin bisa melakukan segala hal sendirian. Chanyeol tidak mungkin memberikan Jaeri akses bebas untuk bisa mengendalikan keuangan keluarga Na. Chanyeol tidak bodoh dia hanya sedang tersesat, Jaeri memang telah membuat kebencian Chanyeol pada Jaemin semakin besar, semua itu terjadi karena dia sudah mengetahui siapa dirinya. Ayah tambah mencurigainya semenjak Jaeri meminta melanjutkan studynya di Jepang."
Jeno memandang Ayahnya. Ia masih tidak mampu mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Ayahnya telah mempermainkan perasaannya, membuat Jeno kebingungan dan menjadikannya korban.
"Mengapa Ayah memintaku menikahi Jaemin? Untuk apa? Jika hanya untuk mengambil alih saham mereka Jeno tidak harus menikahi Jaemin." Jeno tertawa sumbang. Ia tidak bisa memahami jalan pikir sang Ayah. Apakah dirinya hanya di jadikan sebuah boneka yang bisa di atur begitu saja? Jeno bahkan mengatakan pada sang Ayah jika Mark adalah orang yang pantas untuk mendampingi Jaemin. Bukan dirinya.
Donghae menundukkan kepala. Dia tidak bisa terus menerus menutupi segalanya sedangkan Jaeri sudah memulai pergerakannya.
"Karena hanya kau yang bisa melakukannya." Jawabnya tanpa membalas tatapan Jeno. "Jaeri merubah tujuannya, dia mendekatimu Jeno dan Ayah tidak bisa diam begitu saja. "
Jeno mengacak rambutnya. Ia jelas masih tidak bisa mempercayai Jaeri mampu melakukan hal sangat kejam.
Benarkah jika dirinya telah salah menilai seseorang?
Benarkah jika selama ini Jeno telah salah menaruh hatinya?"Jeno..." Minhyun memanggil. Jeno menolehkan kepala dan menatap Minhyun yang duduk tenang di sampingnya.
"Dari apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar. Kau memiliki sedikit perasaan untuk Jaemin.... " Minhyun menggenggam satu telapak tangannya sebelum melanjutkan perkataan.
"Benar, kau tidak pernah merasakan jantungmu berdebar di dekatnya? Atau kau tiba-tiba melakukan sesuatu tanpa kau sadari? Bagaimana mungkin kau bisa membuatnya hamil tanpa adanya sesuatu yang mendorongmu bergerak untuk menjadikannya milikmu?" Minhyun menatap Jeno dengan seulas senyum tipis, Kali ini Jeno mengakui jika Minhyun memang sangat mirip dengan Ibu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer [Nomin]
FanfictionKarena seumur hidupnya Jaemin hanya di takdirkan untuk berjuang.... Kasih sayang keluarga... Bahkan kisah cintanya.... - - bxb Yaoi Jeno x Jaemin NCT Dream