PROLOG

12.5K 756 22
                                    

SEORANG polisi mendengkus berat usai membaca deretan kasus kriminal di buku tindak pidana pelanggaran atas nama Kaila Pradhiba, sementara wanita pemilik nama yang berdiri di depannya justru tersenyum nyengir tanpa rasa bersalah sedikitpun hingga membuat sang polisi geleng-geleng kepala tidak habis pikir.

"Kamu baru saja keluar dari penjara setelah menghancurkan mobil seseorang dan sekarang kamu masih bisa tersenyum?"

"Meskipun gue buta agama, tapi gue masih tahu kalau tersenyum itu termasuk ibadah." Polisi tampan berbeda lima tahun dari Kaila itu tergelak atau lebih tepatnya menertawakan ucapan wanita tersebut.

"Kaila."

"Hmm," Kaila menyahut tak sampai satu detik.

"Sebenarnya kamu orang yang seperti apa?"

Polisi itu memicingkan mata sambil mendekatkan wajahnya hingga membuat kepala Kaila mundur secara otomatis. Dia menatap Kaila penuh antipati, sengaja membuat lawan bicaranya merasa terintimidasi. Tapi sebelum polisi itu berpikir telah berhasil menakutinya, tangan kanan Kaila mendarat di dadanyaㅡtepat di samping pin berisi nama, "Raga Pradewa," Kaila membisikkan namanya secara sensual.

Sorot mata Raga menajam, tak mau melepas pandangan menatap Kaila sementara wanita di hadapannya menyeringai, menerka-nerka apa yang sedang polisi itu pikirkan tentang dirinya sekarang.

"Gue orang kayak apa?" Kaila mengulang pertanyaan Raga lalu meletakkan kedua tangannya di atas pundak tegap Raga sambil lanjut berkata, "Jawabannya cuma satu. Gue orang yang sangaaatt... berbeda sama diri loㅡ"

"ㅡmaka karena itu, berhentilah bersikap seakan-akan lo bersedia jadi tunangan gue." Kaila mendorong bahu Raga diakhir ucapannya lantas berbalik dan menjauh meninggalkan cowok itu sendirian di halaman kantor kepolisian Jakarta.

.

.

.

My Guardian Police (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang