BAB 24 | KAWAN BUKAN LAWAN

3.6K 375 43
                                    

❗Yang lupa siapa Gerry atau awal pertemuan dia dgn Kaila, bisa baca ulang di BAB 3 | MAMA
____________________________________

Selamat Membaca!
Jangan lupa tekan 🌟 dan komentarnya.

Playlist : Ada Cinta Cover

•••

SEMUA orang pasti akan menghadapi yang namanya kematian. Banyak diantaranya berpikir itu menakutkan, dan ternyata memang benar. Kaila begitu ketakutan menjelang tahu dia akan mati dengan sia-sia.

Kaila menutup matanya yang terasa perih, pasrah membiarkan dirinya tenggelam ke dasar sungai yang berair dingin. Saking dinginnya sampai membuat Kaila merasa kalau tubuhnya membeku.

Raga membutuhkanmu... bertahanlah!

Bisikan itu seketika menghantam kesadaran Kaila supaya bangkit dan tidak menyerah begitu saja. Kaila lantas membuka mata dan terkejut melihat sosok Papanya berenang di sana sambil mengulurkan tangan, menyuruh putrinya berpegangan padanya dan berenang bersama ke atas permukaan.

"Haaahhh..."

Kaila mengambil napas sebanyak-banyaknya ketika berhasil berenang ke atas permukaan, dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari Papanya kemudian berakhir putus asa saat sadar Papanya yang ia lihat tadi hanya sekadar halusinasinya.

"Makasih Pa."

Walau hanya sebatas bayangan, tapi berkat itu Kaila berhasil menyelamatkan dirinya. Ternyata ini masih belum berakhir, terima kasih Ya Allah... setelah ini Kaila janji, dia akan segera meminta maaf pada Raga dan jadi istri terbaik untuknya sekaligus menjadi hamba yang taat beribadah kepada-Mu.

***

"Lo apa-apaan hah!" Gerry menarik kerah jaket Eric dan menyemburkan semua amarahnya setelah laki-laki itu mendorong Kaila masuk ke sungai.

Eric menepis cengkeraman Gerry di jaketnya, lalu menjawab ucapan Gerry dengan sama garangnya. "Mending lo berhenti terobsesi sama Kaila! Sejak awal gue emang salah mau bantuin lo balas dendam!"

"Dia udah injak-injak harga diri gue Ric! Gue pengen ngasih tahu ke cewek berengsek itu kalau semua yang gue inginkan harus terpenuhi dan nggak ada yang bisa nolak gue! GUE MAU KAILA!"

Eric menghela napas, "Tapi Kaila bukan cewek berengsek seperti yang lo bilang," katanya, berusaha menyadarkan temannya yang begitu keras kepala tersebut.

Gerry memicingkan mata, "Jangan-jangan, lo suka sama Kaila?"

Eric terdiam, tak menampik fakta bahwa ada debaran asing di hatinya saat mengingat gadis itu. "Iya, gue suka sama dia. Karena gue suka sama dia, gue nggak mau mainin dia seperti rencana lo," balas Eric.

"Cih!" Gerry mendecih, "Lo bilang suka sama dia? Tapi apa yang lo lakuin? Lo barusan ngebunuh dia!" Gerry menunjuk tebing tempat terakhir kali Eric mendorong Kaila dari sana.

Ekspresi Eric berubah sedih, dia sadar—bahkan sangat sadar telah membunuh orang yang dicintainya. Tapi Kaila lebih baik mati dengan kehormatannya sebagai seorang wanita daripada harus menyesal seumur hidup karena dipaksa melayani Gerry.

"Gue pikir, jauh lebih baik Kaila mati daripada dia dipaksa jadi pelacur lo," ujar Eric.

Gerry menyeringai, lalu menggeram, "Dasar nggak berguna! Mending gue habisin lo sekarang!" Gerry menodongkan pistolnya ke arah Eric.

"Nggak usah repot-repot, gue bisa sendiri," sahut Eric dengan sangat putus asa kemudian menjatuhkan dirinya sendiri ke sungai menyusul Kaila.

Byurrr... Mata Gerry terbelalak menyaksikan kejadian di depannya, tidak menyangka jika Eric akan melakukan itu.

My Guardian Police (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang