Faldhita #02

1.4K 123 6
                                    

Di pelataran parkir ....

"Bey ...," tegur Fal seraya menepuk bahu Abey, yang tengah duduk di atas jok motor. "Jadi antar gue cari kado?" tanya Fal tanpa merasa perlu basa-basi.

Abey mengangguk. Menyodorkan helm pada Fal. Ingin hati memakaikan sendiri helm itu pada Fal. Seperti dulu, saat mereka awal memasuki SMA. "Mau cari apa untuk Mamah? Sekalian deh gue juga mau cari kado untuk Mamah."

Fal mengangkat kedua bahunya sekilas, sebagai tanda ketidak tahuan. Fal mengenakan helm dan duduk di boncengan. Menjaga jarak sebisanya dari Abey. Tetap saja, sedalam apapun kepercayaan Fal pada Abey, dia tetaplah seorang laki-laki, yang mungkin saja bisa menyakiti dan berbuat kasar pada Fal.

Abey tersenyum samar. Gerakan Fal begitu jelas terasa. "Pegangan, Fal. Gue enggak mau kalau lo sampai jatuh," ujarnya dengan lembut.

Fal memandang punggung tegap Abey. Ragu. Akhirnya, Fal mengulurkan kedua tangannya, meraih dan memegangi kedua sisi jaket jeans hitam yang dikenakan Abey. Berusaha sebisanya untuk tak menyentuh tubuh Abey, walaupun masih terhalang oleh beberapa lembar kain.

Hal yang begitu kentara untuk dirasakan, membuat Abey menghela napas. Apa lo enggak bisa sepenuhnya percaya dengan gue, Fal?

...

Fal berjalan sedikit di depan Abey. Menyusuri jalanan. Sebuah jalan yang dipenuhi berbagai toko, yang berjajar rapi dan teratur.

Sepasang mata tajam Fal mengawasi setiap toko. Pikirannya menimbang, hadiah apa yang cocok untuk Sang Ibu. "Beli apa, ya, Bey?" tanya Fal seraya melirik sekilas pada Abey.

"Mama lagi pengen apa?" tanya Abey. Berjalan santai mengekori Fal. Menjaga gadis itu dari belakang. Kedua tangannya tenggelam dalam kantung jaket jeansnya.

Fal diam. Tak menjawab pertanyaan Abey. Masih berpikir dan menimbanh. Kedua matanya masih memandangi barang-barang, yang terpajang di setiap toko.

"FAL!!!"

Demi sebuah teriakan, yang memanggil namanya, Fal seketika menghentikan langkahnya. Tubuh semampainya menegang. Wajah cantiknya berubah pucat dalam hitungan detik.

Fal tahu persis siapa pemilik suara, yabg baru saja memanggilnya. Sosok yang paling tak ingin Fal temui. Seketika rasa panik menyerang. Kalut. Gadis itu menatap lurus ke depan. Tak ingin menoleh dan memastikan.

Tanpa berpikir panjang, Fal berlari menjauh. Berusaha bergerak cepat di antara padatnya pejalan kaki sore itu.

"Fal!!!"

Abey, yang terkejut dengan tingkah Fal, berlari menyusul sahabatnya, yang sudah lenyap dari jangkauan kedua matanya. Berusaha lebih cepat menemukan Fal.

Abey sadar akan situasi yang mendadak berubah tegang itu. "Anjir!!! Kenapa Kevin pakai muncul sih? Lo di mana sih, Fal?"

Abey meraih gawai di saku jaketnya. Berusaha menghubungi Fal. "Gue harus nemuin lo sebelum si bangsat itu berhasil nyusul lo!!!"

Abey mempercepat langkahnya.

...

Fal terus berlari. Tak peduli dengan makian orang lain, yang tak sengaja ditabraknya. Tak peduli ke mana kedua kakinya mengarah. Tak peduli teriakan dua orang lelaki, yang menyerukan namanya.

LARI!!! LARI, FAL!!! LARI!!!

Hanya kalimat itu yang muncul dalam benak Fal. Napasnya memburu karena ketakutan dan kepanikan. Dalam benaknya berputar kembali peristiwa dua tahun yang lalu, antara dirinya dan Kevin.

Faldhita (GxG Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang