Dua Puluh Dua

649 58 13
                                    

.
.
.

"Noo, aku menginap dirumahmu malam ini ya..

"Kenapa harus ijin, anggap saja ini rumahmu..

Bobby mengangguk.

"Noo..

Bobby memanggil Mino yang tengah bermain game dimeja khusus tepat disamping ranjangnya.

"Apa aku harus berhenti saja dari grup..

"APA? -Mino menghentikan permainannya.

".....apa yang kau bicarakan bobb, kau ingin keluar dari grup? hanya karena masalah asmara?

"Terus aku harus apa sekarang, aku sudah menyakiti kedua hati disana..

"Memangnya dengan keputusanmu seperti ini akan menyelesaikan masalah? tidak bobb, kau malah pergi begitu saja sama saja kau seperti pecundang..

"Jadi aku harus bagaimana noo.. aku tidak tega melihat mereka, aku tidak ingin melihat orang yang aku cintai terluka karenaku..

"Hey, kau temanku.. kemana Bobby yang aku kenal? Bobby yang pemberani, Bobby yang tidak takut apapun sekalipun dengan sajangnim dan Bobby yang selalu bertanggung jawab ketika mengambil resiko, ayo sadarkan dulu dirimu.. Kenapa kau malah menjadi lemah seperti ini.. Ayo kembalikan dirimu yang sebenarnya kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan..

"Tapi..

"Tidak ada tapi, lakukanlah..

"Baiklah, aku akan kembali besok..
.
.
.
.
.

Malam pun semakin larut, bintang bertebaran diatas langit sana. June merebahkan tubuhnya dikursi santai taman,  ia merenungi sesuatu yang menjadi pikirannya saat ini. Perasaan yang masih terasa cukup menyakitkan baginya, seperti masih bermimpi ia melihat dengan jelas kekasihnya berciuman dengan temannya sendiri yang sejak dulu ia khawatirkan akan terjadi dan benar saja kali ini terjadi dugaan June yang sangat ia takuti.

'Aku menyanyanginya, aku mencintainya.. apa yang salah dariku, sungguh aku tidak menginginkan keadaan seperti ini.. Aku membencinya saat ini, tapi perasaanku menolak untuk tidak membiarkannya pergi'
.
.
.
.

Pagi kembali tiba, semua member sudah berkumpul dan hendak pergi ke studio untuk berlatih.

"Bin, bagaimana dengan Bobby? - Tanya Jinhwan

"Nanti akan aku hubungi, ayo berangkat..
.
.
.

..Cklek..

"Maaf aku terlambat..

Akhirnya ia datang juga untuk ikut berlatih hari ini,  karena kemarin ia tidak masuk. Tak sengaja ia bertatapan dengan June sekilas menatap Hanbin juga, tetapi June memalingkan wajahnya. Ia harus tahan dulu untuk saat ini. Setelah selesai latihan, ia akan menyelesaikan semuanya.
.
.
.
.

"Kemana June?" Tanya Bobby ketika semua member sedang bersiap untuk kembali ke dorm.

"Sepertinya ke toilet.. " Jawab Dongii.

"Lebih baik jangan kau temui dulu..  " Ucap Yoyo bernada ketus.

"Memangnya kenapa? aku ingin menyelesaikan masalahku..

"Iya aku tau,  tapi tidak sekarang..

"Tidak, harus sekarang..

Ia pun cepat berlari menuju toilet untuk menemui June. Tak disangka, ia menemukan June sedang menunduk menangis terisak didepan cermin toilet itu. 

"Junee..

Seseorang memanggilnya, dengan cepat ia menghapus airmata yang mengalir banyak dipipinya. Cukup bengkak wajahnya saat ini.

"June, kau kenapa?

"Ah tidak.. permisi..

June berusaha untuk pergi dari sana menghindari Bobby. Tetapi Bobby menahan pergelangan tangan June membalikan tubuhnya lalu memeluknya erat. June sedikit terisak kembali dibalik bahu lebar Bobby menjatuhkan airmatanya.

"Hikss.. Hikss..

"Iya sayang, menangislah jika ini akan membuatmu sedikit lebih lega..

"Hikss.. Hikss..

"Entah bagaimana lagi aku harus meminta maaf kepadamu, aku benar benar menyesali perbuatanku dan tidak akan mengulanginya lagi..

"K-kau darimana sa-saja.. hikss..

"Maafkan aku, semalam aku menginap di rumah Mino..

"Hikss.. Hikss..

"June..

Bobby melepaskan pelukannya perlahan lalu menangkup pipi basah June menghapuskan sisa airmata disana.

"Maafkan aku.. aku mencintaimu.. hanya dirimu..

"A-ku memaafkanmu, tapi aku ingin sendiri dulu untuk saat ini..

"Maksudmu?

"Kita akhiri hubungan ini..

"Jun...

"Jika kau ingin aku maafkan..

"Taa-tapi sayang.. a-aku tidakmau..

"Aku tidak memaafkanmu dan aku akan membencimu..

"Juneeyaaa...

Ia kembali memeluk June erat, menyesali semua perbuatannya hingga akhirnya menghasilkan hal yang tidak diinginkan dan cukup berat untuk menerimanya. Dari lubuk hati yang sangat dalam memang ia sudah memahami perasaannya sendiri ternyata memang benar ia hanya mencintai June dan Hanbin ia hanya menyayanginya saja. Tetapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur sudah terlambat dan harus diakhiri dengan perpisahan.

"Aku mohon kau jaga kesehatanmu sendiri sekarang, karena kita akan bersikap seperti semula lagi..

"Tidak.. hikss..

Loloslah isakan tangis dari bibir Bobby yang masih menyandarkan dagunya dibahu June.

"Hyung, lepaskan dulu..

"Aku mencintaimu June.. hikss..

Semakin terdengar nyaring tangisan Bobby benar benar tidak seperti biasanya ia menangis seperti ini.

Ia menunduk terisak isak menggenggam tanggan June erat, seperti tidak ingin melepaskannya pergi.

"Hyung,  sudah.. jangan seperti ini..

Masih besar rasa ketidakrelaan June untuk melepaskan Bobby dari genggamannya, tetapi ia sudah mantapkan niat untuk mengakhiri hubungannya.

Ia menghapus airmata Bobby.

"Kita masih bisa bertemu, aku masih disini.. kita hanya mengakhiri hubungan saja, kita masih tetap berteman..

".....aku duluan ya..

"Junee..

"Nee?

"Aku ingin memelukmu untuk yang teakhir..

Dijawab anggukan oleh June, merekapun berpelukan cukup lama dengan perasaan yang sama sama sakit. ia melepaskan pelukannya dan mencium bibir June untuk terakhir kalinya, melumat lembut bibir itu yang sebelumnya tidak terbalas oleh June, ketika Bobby memperdalam ciumannya. June pun membalas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Maaf ya cuma dikit..
Nanti kelanjutannya insyallah panjang :)
Jangan bosen bosen ya :)

Junbob/Bobjun AwkwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang