Tiga Puluh Dua🔞😭

1.2K 58 21
                                    

Please, dosa tanggung sendiri 😭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kedua insan yang masih saling menyayangi terdiam begitu lama dalam posisinya saat ini. Lelaki yang dipeluknya pun tidak menolaknya sama sekali, karena ia tidak bisa berbohong jika tidak merindukan sang mantan.

Bergelut dengan pikiran masing-masing, dimana perasaannya saat ini sungguh tidak dipungkiri lagi. Mereka sama sama merindukannya.

Entah siapa yang memulai,  ranum kedua insan itu sudah saling menempel dan saling melumat satu sama lain.

Setelah lama berciuman dengan posisi berdiri dan June memenjamkan matanya begitu menikmati setiap permainan lidah Bobby didalam mulutnya,  kemudian Bobby membawa June jalan perlahan menuju ranjang tanpa melepaskan tautannya itu.

Bobby mendorong June ke ranjang miliknya,  terus mencium June sementara tangannya mencoba melucuti pakaian yang June pakai tetapi ia sisakan pakaian itu tetap terpasang di tubuhnya.

"Eunghh, hyunghh.. "

Bobby mendekatkan wajahnya dengan leher June, lalu ia memulai mencium serta menghisap leher June membuat lenguhan lelaki yang berada dibawahnya itu semakin. kencang.

Ciuman Bobby di leher June naik merambat ke telinga June, mengabaikan rasa sakit akibat luka dipipinya.  Sengaja ia mengulum telinga sang mantan itu secara sensual membuat tubuh June menggeliat keenakan seperti ingin meminta lebih dari ini.

"Mmhh, hyunghh stophh bermain main disana mmhh.. "

Bobby tidak menuruti perkataan June,  malah tangan Bobby sekarang sedang mengusap perut June hingga usapan itu semakin merambat ke dada.

June semakin menggeliat tidak nyaman saat tangan Bobby melecehkan dadanya tetapi  ia benar benar bersumpah ia menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar sentuhan memabukan ini.

"Hyunghh, mmhh.. "

Ketika mendengar lenguhan June, Bobby mendongkak.

"Apa yang kau inginkan sayang.. "

June semakin dibuat mabuk.

"Mmhh eenghhh.. "

"Katakan sayang.. "

Bobby kembali memainkan dada June meremas sesekali dada itu dan mencubit putingnya.

"June, mau mmhh hyunghh aahh.. "

"Mau apa sayang.." Bobby terus menggodanya.

"Mau hyung enghh.. cepat hyunghh mmhh.. "

Mendengar jawaban June, Bobby terburu buru melepas seluruh pakaian yang mereka pakai,  menyebabkan keduanya kini sama sama telanjang bulat.

"June, kau yakin? "

June mengangguk, mengigit bibir bawahnya saat merasakan tangan Bobby menyapa permukaan lubangnya.

"Ngghh s-sakit. "

Bobby lupa, meski ini yang kedua kalinya mereka melakukan,  June tetap saja merasa sakit seperti pertama kali mereka melakukannya.

"Maaf sayang, ini akan pelan.."

Perlahan namun pasti jari Bobby mulai masuk,  dan ia mengalihkan rasa sakit yang June rasakan dengan menciumi wajah June.

Ketika June terlihat lebih rileks Bobby mulai menggerakan jarinya, membuat pola menggunting agar June nantinya tidak terlalu merasa kesakitan

"Aaahhh,  hyunghhh.. "

Bobby menghentikan gerakannya ketika ia melihat June akan klimaks, akhirnya membuat June merengek.

"Jangan sekarang sayang.. "

Bobby menyiapkan kejantanannya lalu ketika menyentuh permukaan lubang June, Bobby mulai melumat bibir June untuk mengalihkan rasa sakitnya.

Bobby mendorong miliknya dalam sekali hentakan, tidak ingin June merasa sakit terlalu lama.

"HIKSS, SSAKITT.. "

June berteriak kesakitan ketika milik Bobby sudah masuk sepenuhnya.  Bobby kembali melumat bibir June,  agar ia tidak lagi terlalu merasakan rasa sakitnya.

Perlahan namun pasti Bobby menggerakan miliknya, membuat June mendesah kencang.

"Ngghh, hyunghh.. lebih dalam lagi.. aahh.. "

Bobby terus mempercepat gerakannya hingga ia merasa akan keluar, bersamaan dengan June yang juga memekik dibawahnya.

"Aahh,  hyunghh aku ingin keluar aahh.. "

"Bersama sayang.. "

Bobby keluar banyak didalam June, sementara June sendiri keluar hingga cairannya mengotori tubuh bagian depan Bobby.

Setelah permainan panas kedua insan itu selesai dan saling menumpahkan cairannya pertanda kepuasan, mereka akhirnya terbaring lemas.

"Sayang, tidur ya.. " Ujar Bobby setelah ia berhasil menetralkan nafasnya dan mengecup keningnya lembut.

Ia mengangguk.

"Peluk ya hyung, June capek.. " Pintanya.

"Apapun untukmu sayang,  sini.. " Bobby menarik June kedalam pelukannya.

Setelah itu June tertidur pulas,  lalu Bobby menyelimutinya dengan selimut yang tebal.

Ia kembali mengecup kening June.

"Aku mencintaimu June.."
.
.
.
.
.
Tanpa disadari June menginap di hotel yang Bobby tempati akibat permainannya semalaman.

"Sayang, sudah bangun? " ia menghampiri.

Bobby baru saja selesai mandi saat melihat June yang masih terbalut dalam selimut tebalnya itu.

June menggeliat.

"Hyunghh.. " Ketika ia menoleh kearah Bobby.

"Iya sayang.. " Bobby mengelus pipinya.

"Aku ingin mandi, aarrghh.. " Ketika June akan beranjak ia merasakan sakit didaerah pantatnya akibat bekas semalam.

"Sini, aku gendong.. "

"Tidak, hikss sakit.. " Ia merengek.

Bobby memeluk June.

"Sayang jangan menangis, maafkan aku June.. salahku yang membuatmu menjadi seperti ini.. "

Lalu melepas pelukannya kembali.

June menggeleng, lalu ia menarik wajah Bobby merebahkan kembali tubuhnya pada ranjang kemudian menempelkan kembali bibirnya pada bibir Bobby melumatnya perlahan sontak membuat Bobby terkejut tetapi akhirnya menikmati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Junbob/Bobjun AwkwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang