Delapan Belas

910 53 36
                                    

Sarapan pagi sudah siap, Keluarga June dan Bobby pun sudah berkumpul diruang makan.  Mereka pun berbincang bincang ria, tak terasa waktu sarapan sudah selesai. Tak disadari, setelah membereskan semua meja makan June memperhatikan Bobby yang sejak tadi hanya bermain handphone saja sembari tersenyum-senyum. Dengan perasaan bingung,  June menghampiri Bobby yang tengah duduk disofa ruang tamu.

"Hyung,  asik sekali sedang apa?"

Bobby terkejut lalu refleks menyembunyikan handphonenya ke belakang. Cukup panik,  tapi berusaha untuk tidak bersikap mencurigakan. Tetapi tetap saja dengan sikap Bobby seperti itu membuat June curiga,  apalagi ditambah bicara Bobby yang terbata bata.

"Ah.. Eh Juu...June.. Hehe

"Kenapa hyung?  kenapa disembunyikan?

Lalu June duduk disebelah Bobby.

"Ahh ti.. tidak tidak ada apa apa sayang..

Bobby menggodanya dengan mengelus ngelus pipi kanan June.

"Hyung,  kau kenapa?  apa yang kau sembunyikan? tidak biasanya kau seperti ini?  ada apa?  sini aku ingin melihat handphone mu..

June berusaha mengambil handphone Bobby tepat dibelakangnya,  tetapi Bobby tetap bersikeras menahan handphonenya.

"Tidak ada apa apa sayang,  kau tidak percaya padaku eoh?

"Tidak,  sini cepat!!

"Juneeeyaa..

Tangan sebelah kanan Bobby kembali mengelus pipi kiri June,  dan tangan sebelah kirinya terus menggenggam handphone yang berada dibelakangnya agar tidak dapat diambil oleh June. Setelah itu Bobby mencium sekilas bibir June lalu ia pergi dan lari dengan cepat meninggalkan June entah kemana ia pergi.

"HYUUUUUUNNGGGGGGG....!!!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.

Hanbin sedang sarapan di dorm seorang diri.  Ia bingung apakah ia harus pulang berlibur atau akan diam saja di dorm.  Dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang kerumahnya.
.
.

Sesampainya dirumah,  kepulangannya disambut oleh eomma dan adiknya hanbyul. Hanbyul sangat senang bertemu dengan Hanbin karena cukup lama ia tak bertemu dengan kakak kesayangannya itu.
Hanbin pun menggendong adik manis satu satunya itu dan mencubit gemas pipi bulatnya Hanbyul.

"Oppa,  aku merindukanmu..
Hanbyul mengerucutkan bibirnya terlihat sangat gemas sekali.

"Aku juga merindukanmu adik manis..
Lalu Hanbin mengecup kening Hanbyul setelahnya mencium kedua pipi eommanya.

Merekapun sambil berjalan kedalam rumah.

"Sayang, bagaimana keadaanmu? "Tanya Eomma Hanbin

"Aku baik baik saja eomma, bagaimana denganmu? aku merindukanmu..

Eomma Hanbinpun memeluk Hanbin yang masih menggendong Hanbyul dipelukannya.

"Aku lebih merindukanmu sebelum kau merindukanku..

"Aish eomma,  aku selalu rindu denganmu setiap hari..

Hanbin mengerutkan bibirnya dengan nada yang memelas.

"Waahh apa aku harus senang selalu dirindukan oleh anakku?

Eomma Hanbin terus menggodanya.

"Eomma..

"Hehe gemesnya anak eomma.. ayo turunkan Hanbyul, eomma sudah menyiapkan makanan yang banyak untukmu..

Hanbin pun menurunkan Hanbyul dikursi setelah berada di meja makan.

Junbob/Bobjun AwkwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang