Jongho membuka pintu ruangan direktur utama -ruangan Jaehyun, disana Jaehyun duduk di kursinya berlatarkan pemandangan gedung pencakar langit New York.
"Dimana kau menyimpan berkas BF-12?" tanya Jongho, Jaehyun yang tadinya sedang mengetik mengedarkan pandangannya kearah Jongho "aku tidak tahu" jawabnya singkat, tidak peduli.
Gigi Jongho bergemeletuk menandakan bahwa ia kesal, memang dialah yang termuda di gedung ini tapi dia juga yang berada di posisi tinggi bersama Yunho, tapi ia sering disepelekan.
"Jaehyun-hyung, aku bertanya padamu" Jongho kini didepan meja Jaehyun "dimana kau meletakkan berkas BF-12?" tanya Jongho lagi. Jaehyun memutar matanya malas "aku menyimpannya di bank, puas?" jawabnya. Jongho hanya mendengus mendengar jawaban itu dan segera keluar dari ruangan itu.
Jongho sendiri masih bisa berada di gedung ini karena ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi dengan Yunho, hari-hari biasa pun mereka terlihat tidak terlalu dekat ketika bekerja sehingga tidak mengundang kecurigaan berlebih dari staf-staf lainnya.
Mereka memutuskan untuk berpencar, Yunho pergi terlebih dahulu ke Las Vegas dengan menggunakan mobil pribadinya, sedangkan Jongho mengawasi Jaehyun di markas New York dan tentunya mengamankan tempat ini bila sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sama seperti Yunho, Jongho juga meletakkan kecurigaannya pada Jaehyun ia menanyakan tentang project BF-12, project ini sangat penting dan hanya beberapa orang di House of Wolves yang tau mengenai ini. Termasuk para caporegime dan supervisornya.
BF-12, merupakan jenis narkoba yang dikembangkan oleh House of Wolves yang bertujuan untuk membunuh manusia tapi seolah-olah tidak ada yang membunuhnya, dalam artian seperti bunuh diri.
Sejauh ini mereka hanya mempraktikkannya pada hewan dan belum pernah pada manusia, rencananya mereka akan mengaplikasikannya minggu depan dan menggunakan salah satu anggota dewan yang tertuduh korupsi sebagai targetnya.
Jongho berusaha menyelamatkan berkas-berkas ini dari Jaehyun, tapi dari reaksi yang diberikan Jaehyun padanya sepertinya dia tidak akan melakukan hal aneh-aneh dengan barang ini.
—
"Lepaskan aku Yeosang!"
"SEONGHWA!"
Seonghwa mendorong Yeosang hingga pria itu terjatuh didalam van, Yeosang sedari tadi menahannya untuk tidak melakukan hal-hal diluar nalar, Yeosang yang terjatuh membuatnya "maafkan aku!" serunya.
Dengan tergesa ia membuka paksa pintu van dan mengeluarkan pistolnya, matanya memicing tajam berusaha menembak Jiho yang sangat dekat jaraknya dengan Hongjoong.
Ia meneguk ludah kasar, ini tidak akan mudah apalagi San mengemudi secara acak, dengan yakin ia menarik pelatuk desert eagle itu menggunakan sebelah tangan.
DOR!
Jantungnya berpacu ketika ia melepaskan tembakan itu, matanya menatap Hongjoong dari kejauhan berharap tembakannya mengenai orang yang tepat dan tidak mengenai Hongjoong.
"SEONGHWA-HYUNG! KAU SUDAH GILA!" Wooyoung berseru dari posisinya —menembaki orang-orang dari jendela passenger seat, tidak jauh berbeda dengannya, hanya saja Seonghwa jauh lebih bar-bar ketika ia membuka pintu van dengan paksa.
Yeosang dengan segera menarik tangan Seonghwa dan memasukkannya kembali ke dalam van. "Seonghwa!" seru Yeosang, matanya menatap Seonghwa marah "Kau gila! Kau bisa jatuh, sialan!" seru Yeosang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] la costra nova ; ateez ; bxb
Fanfic[REVISION ON GOING] Kim Hongjoong, terkenal sebagai mafia kelas kakap seantero Asia atas berbagai jenis bentuk kejahatan di dunia mulai dari pembobolan bank sampai dengan pengedaran narkoba semua pernah dilakukan olehnya. Suatu hari aksinya hampir g...