Seperti bom waktu, hatiku hanya tinggal menunggu kapan ia akan meledak.
Aku muak melihat orang-orang disekitarku saling menjatuhkan, mengobarkan peperangan.
Cacian berhamburan, kebencian begitu pekat dalam atmosfer hidupku.
Aku lelah.
Aku tak pernah berpikir bahwa ini adalah waktunya.
Dibawah rintik hujan, dalam suasana berkabung ditengah pemakaman, sejenak segala dendam seolah mereka simpan, namun aku sudah tak mampu bertahan.
Dari balik gaun hitam, revolver milik ayahku ku angkat, meletup tanpa suara menuju masing-masing mereka yang masih dirundung duka.
Satu persatu jatuh berlumuran darah, menyisakan aku seorg diri,
"senang melihat kalian diam."

KAMU SEDANG MEMBACA
creepy pasta
Horrorvery short story This is not-so-creepy story, but only a piece of breadcrumb story with a little bit horror touch. Bahasa