El memejamkan matanya sebentar .
Beberapa berkas membuat kepalanya seolah pecah. Ditambah beberapa orang bermain licik membuatnya sedikit kesal.
Ting!!!
Dering handphone membuatnya menghela nafas kasar .
Ia lelah. Dan butuh istirahat.
Maka ia beranjak dari duduknya dengan mengeraskan rahangnya .
' maafkan saya tuan, tuan muda menghilang '.
Ia tak mungkin membiarkan bocahnya sendiri tanpa pengawalan.
Bocahnya sedang hamil demi tuhan .
Ia duduk di kursi penumpang setelah memasuki limusinnya .
Ting!!!
Maka dengan cepat ia membuka email tersebut.
"Jalan".
Mobil melesat dengan kecepatan tinggi.
Sesuai perintah dari sang tuan dengan mata setajam elangnya.
Sopir menelan ludahnya dengan susah .
Tuannya marah besar.
Tau apa?
Bencana.
El keluar dengan langkah angkuhnya .
Suara hiruk pikuk yang terdengar seolah hening seketika .
Disana .
Bocahnya sedang terduduk
Diatas motor sportnya.
Menatapnya dengan pandangan terkejutnya .
Maka langkah El berhenti di depan bocahnya yang tengah menatapnya dengan takut.
"A-aku bisa jelaskan".
Tidak, Ed tidak melihat tatapan tenang yang biasanya ia dapat melainkan tatapan datar namun amat sangat mengintimidasi.
"Pulang".
"P-pam-----".
"Pulang".
"Aku bis---".
"Perkataan ku kurang jelas? ---
-- PULANG! EDGAR LACOSTA!".
Disitu.
Untuk pertama kalinya El bertiak pada Ed.
Ed terkejut .
Geram, kesal, malu. Namun ia tahan .
Ia tahu.
Ini salahnya .
Maka badannya terhuyung kala El menarik lengannya dengan kasar menghasilkan ringidan dari bibir Ed.
.
Ed terduduk dengan menundukkan kepalanya.
Malapetaka.
Malapetaka kala El tak menatapnya.
Malapetaka kala El tak sedikitpun menjawab pertanyaan .
Malapetaka kala El menatapnya dengan datar.
Maka
"Aku mohon maafkan aku".
Dan disitu pula untuk pertama kalinya El mendengar bocahnya memohon maaf .
KAMU SEDANG MEMBACA
SEME VS DOMINAN (BOYXBOY)
General FictionElerick Lacosta hidupnya begitu tenang sebelum seorang Edgar Worton seorang bocah begundal yang tak tahu malu serta berbibir berisik mengaku dirinya dominan masuk kedalam hidup El dengan cara yang sedikit unik . "Kau betul seorang gay? Wahh pak tua...