Chapter 12

37K 2.8K 206
                                    

El memejamkan matanya sebentar .

Beberapa berkas membuat kepalanya seolah pecah. Ditambah beberapa orang bermain licik membuatnya sedikit kesal.



Ting!!!

Dering handphone membuatnya menghela nafas kasar .

Ia lelah. Dan butuh istirahat.

Maka ia beranjak dari duduknya dengan mengeraskan rahangnya .

' maafkan saya tuan, tuan muda menghilang '.

Ia tak mungkin membiarkan bocahnya sendiri tanpa pengawalan.

Bocahnya sedang hamil demi tuhan .

Ia duduk di kursi penumpang setelah memasuki limusinnya .


Ting!!!


Maka dengan cepat ia membuka email tersebut.

"Jalan".

Mobil melesat dengan kecepatan tinggi.

Sesuai perintah dari sang tuan dengan mata setajam elangnya.

Sopir menelan ludahnya dengan susah .

Tuannya marah besar.

Tau apa?

Bencana.

El keluar dengan langkah angkuhnya .


Suara hiruk pikuk yang terdengar seolah hening seketika .

Disana .

Bocahnya sedang terduduk


Diatas motor sportnya.

Menatapnya dengan pandangan terkejutnya .

Maka langkah El berhenti di depan bocahnya yang tengah menatapnya dengan takut.

"A-aku bisa jelaskan".

Tidak, Ed tidak melihat tatapan tenang yang biasanya ia dapat melainkan tatapan datar namun amat sangat mengintimidasi.

"Pulang".

"P-pam-----".

"Pulang".

"Aku bis---".

"Perkataan ku kurang jelas? ---

-- PULANG! EDGAR LACOSTA!".



Disitu.


Untuk pertama kalinya El bertiak pada Ed.

Ed terkejut .

Geram, kesal, malu. Namun ia tahan .


Ia tahu.

Ini salahnya .


Maka badannya terhuyung kala El menarik lengannya dengan kasar menghasilkan ringidan dari bibir Ed.

.





Ed terduduk dengan menundukkan kepalanya.

Malapetaka.

Malapetaka kala El tak menatapnya.

Malapetaka kala El tak sedikitpun menjawab pertanyaan .

Malapetaka kala El menatapnya dengan datar.

Maka

"Aku mohon maafkan aku".

Dan disitu pula untuk pertama kalinya El mendengar bocahnya memohon maaf . 

SEME VS DOMINAN (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang